Pacarku Gay? (SUDAH TERBIT)

Segara Vs Keendranata Part. 1

Maaf kalau banyak typo ya... dan maaf Yui jadi jarang update...

Pengennya bisa update tiap hari kaya' dulu... tapi karena sibuk banget dan pulang kerja udah capek jadi ga bisa update segera... I'm sorry...

Do'a in ya supaya bisa update tiap hari... ( ngarep.com )

-

Keendranata Pov

"Ya emang pacaran Bian..." gumam Segara sambil meringis.

"Ya kan Yang?" ucap Segara lagi dan tentu saja itu membuatku bertanya seribu kali.

Mereka bercanda?!

Sejak kapan Segara yang gay ini punya pacar wanita?

Aku kembali melirik interaksi mereka berdua yang terlihat seperti pasangan yang sedang bertengkar.

"Mereka beneran pacaran Bi?" mas Bastian menyenggol Bian yang sedang asik menyantap nasi gorengnya.

"Segara..." aku menunjuk Segara dan Ayyang yang masih sibuk berdebat dengan pesanan makanan yang akan mereka ambil. Makan siang kali ini crew pemotretan sengaja menyiapkan beberapa menu yang bisa diambil sendiri.

"Hehehe... biarpun nggak serasi aku akan tetap dukung mereka..." Bian meringis.

"Kurasa mereka saling melengkapi... yang satu anti wanita yang satunya anti pria..." Bian terkikik dan menoleh pada Segara.

"Jadi mereka pacaran beneran?? Kok bisa??" bisik mas Bas pada Bian seolah takut aku mendengarnya.

"Iya beneran. Ya bisa dong..." Bian menelan nasi goreng cuminya dan kemudian meneguk air putih.

"Semalam mereka hot banget! Bayangin aja deh mas Bas, Bang Segara keluar dari kamar Ayyang dengan rambut acak-acakan, berkeringat dan merah dibadannya..." Bian menjelaskan dengan semangat 45.

"Trus... trus ya...mereka berdua nonton blue film berdua di kamar Ayyang semalaman... jadi-"

"Serius?!" tanya mas Bas tidak percaya.

Liat aja ntar pas mereka datang... leher Bang Segara pasti masih merah-merah... hihihi..." Bian terkikik dan aku semakin dalam mengerutkan keningku. Menu ikan bakar dihadapanku terasa hambar dilidahku.

"Lagian yah Mas Bas, kalau mereka nggak pacaran trus ngapain Bang Segara jauh-jauh datang dari Jakarta ke Bogor? Cuman nganterin ice cream doang?? Ga mungkin kan... lagian ntar pulang juga ketemu..."

"Bener juga... kalian kan tinggal serumah..."

"Serumah?!" tanyaku kaget. Refleks aku menanyakan karena lidahku sudah tidak sabar dengan percakapan mereka berdua.

Semalam aku mengajak Segara bertemu, setelah mengiyakan tiba-tiba dia menelfonku dan bilang tidak bisa datang. Jadi alasannya karena Ayyang?

Dan saat ini mereka tinggal serumah.

Aku rasa ada yang salah!

Mana mungkin mereka-

"Iya Kak. Kak Keen sih nggak pernah main ke rumah Bang Segara lagi... gimana kalau malam ini Kak Keen menginap di rumah Bang Segara... kita bisa ngintip mereka berdua..."