4th

108 10 0
                                    

JIKA ditanya bagaimana perasaanku saat ini tentu masih tak karuan. Bukan waktu yang sebentar dan kenangan bersama Patrick masih terbayang nyata.

Kami memang memutuskan untuk berteman dan tidak bermusuhan. Tetapi alasannya mengakhiri hubungan ini yang tidak logis dan kedekatannya lagi dengan mantan kekasihnya cukup menyakitkan bagiku.

Nangis? Tentu. Hari ini aku pulang ketika bel pulang sekolah baru saja berdering. Dan itu mungkin keputusan terbaik untukku saat ini. Bukan lebay, tetapi putus cinta itu memang menyakitkan.

Kring

Ponselku berdering pertanda ada notifikasi masuk. Pikiranku tertuju pada Patrick tetapi tanganku meraih handphone dan berharap itu bukan Patrick.

AUGUST : Lo putus, Clay?

CLAY : Yea

AUGUST : Why?

CLAY : Males cerita

AUGUST : Bahagia gih

CLAY : I will

Dulu aku sempat membencinya. Tetapi August tak seburuk yang aku kira. Setidaknya dia belum seburuk itu karena dia belum menyakiti hatiku seperti yang Patrick lakukan padaku.

Kring
Kring

Baru saja handphone mendarat di meja belajarku harus kembali aku raih. Ada 2 notif dari orang yang berbeda

RIO : Lo putus kenapa coy?
ROY : Gue tebak lo sekarang lagi nangis

Aku bisa merasakan senyumanku yang mengembang. Yeah, itu teman-teman setiaku.

***

BERSAMBUNG

TS [2] ChoicesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang