LELAH tapi ya begitulah rutinitasku. Kegiatan ekstrakurikuler basket hari ini melatih fisik. Dan saat ini aku sedang dilanda mood swing.
AUGUST : Buruan istirahat
CLAY : Ga bisa tidur
AUGUST : Yaudah gue tunggu
CLAY : Dah malem kali,
tidur ya tidur ajaTanganku menjauhkan handphone dari pandanganku. Menaruhnya di kasur dan pergi ke dapur mencari beberapa camilan. Isi perutku sedang berdemo. Aku akan membuatnya diam.
"Es krim?"
Sudah terlalu malam tetapi lambung terus meminta. Aku meraih es krim itu dan segera membukanya, menyantap hingga tersisa 3/4 bagian dan menuju ke ruang tengah. Mataku menatap televisi yang menampilkan acara kanak-kanak, adikku masih menonton tv di larut ini.
"Tidur gih sana," ucapku mendorong pelan bahu adikku untuk segera pergi ke kamar.
"Kak!" Teriaknya yang membuat jari telunjukku menutup bibirku agar ia tak kembali berteriak.
Gadis kecil itu berlari begitu saja memasuki kamarnya. Aku hanya menggelengkan kepala dan mematikan tv. Kakiku kembali melangkah ke arah kamarku. Dengan tangan yang membuang sampah plastik es krim ke tong sampah.
Setumpuk notif sudah aku terima. Dan yang teratas adalah ....
AUGUST : Ga bisa tdr
AUGUST : Ga sih, nungguin lo aja
AUGUST : Clay
AUGUST : Oi
AUGUST : Ketiduran lu ye
AUGUST : Sok-sok an ga bisa tdr
eh ditinggal tidur guaAUGUST : Jgn ninggal tdr dong
Aku tersenyum membaca pesan manisnya--tidak--pesan singkatnya. Niat dalam diriku sudah terkumpul untuk menjawab, tetapi dia mengirim pesan lagi.
AUGUST : Wah di R
***
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
TS [2] Choices
Cerita Pendek[Based on True Story] Clay dan August itu cocok. Tetapi yang mengerti Clay itu Devan. Bukan, Kak Alvan membuat Clay tak mengerti Devan lagi. Apalagi datang dan perginya Brian. Lantas siapa? Bukan mudah berpaling, tetapi keadaan yang membuat kita mem...