20. Save Me

4K 367 3
                                    

Ibu Jaemin membujuk Jaemin untuk pulang. Tapi ia terus saja menolak dan memaksa menunggu kabar dari Jeno.

"Nyonya bisa tinggalkan Jaemin disini. Saya akan antar pulang nanti" tawar Jaehyun.

Jaehyun memberi isyarat pada ibu Jaemin agar membiarkan Jaemin melakukan apa yang ia ingikan. Karena sekarang anak itu dalam mode tidak dapat dipaksa.

"Tapi itu hanya akan merepotkan anda, dokter Lee" balas ibu Jaemin.

"Tidak nyonya. Saya akan menjaga dia dan akan mengantarkannya pulang nanti"

"Ibu... Aku mohon" rengek Jaemin.

"Baiklah, ibu akan pulang. Baik-baik disini" ibu Jaemin berpamitan kemudian pulang.

Tak lama setelah itu pintu ruang IGD terbuka menampakkan seorang dokter perempuan yang melepas jas putihnya. Bisa dilihat ada bercak darah disana.

"Syukurlah dia cepat dibawa kemari. Dan pertolongan pertama yang anda berikan sangat membantu" ujar dokter Jung.

"Lalu apa lukanya parah?" Tanya Jaehyun.

"Tidak. Goresannya tidak telalu dalam. Dia pingsan karena terdapat tiga goresan di pergelangan tangannya membuat banyak darah yang keluar hingga tubuhnya menjadi lemas. Dia sudah sadar" jelas dokter Jung.

Jaehyun dan Jaemin mengehela nafas lega setelah mendengar penjelasan dokter Jung.

"Apa aku boleh masuk?" Tanya Jaemin dibalas anggukan oleh dokter Jung.

Jaemin melihat Jeno yang berbaring dan beberapa perawat yang masih disana membereskan peralatan medis. Sadar ada seseorang masuk, Jeno mengalihkan pandangannya ke pintu.

"Na Jaemin" lirih Jeno.

"Sialan kau!" Umpat Jaemin. "Apa kau sadar apa yang kau lakukan, hah? Kau mau mati? Kenapa tidak potong saja lehermu atau berbaring di rel kereta?!" Omel Jaemin.

"Kau salah paham" kata Jeno lemah.

"Salah paham katamu? Lalu ini apa?!" Jaemin menunjuk perban di pergelangan tangan Jeno.

"Jeno" panggil Jaehyun.

"Hyung, aku..."

"Aku harap ini yang pertama dan terakhir. Kau tau, aku sangat kecewa padamu" kata Jaehyun membuat Jeno menitihkan air mata.

"Maaf hyung. Sungguh maafkan aku. Aku tidak bermaksud mengakhiri hidupku" jelas Jeno.

"Tapi bukan seperti ini cara melampiaskannya!" Sentak Jaehyun.

Jeno mengalihkan pandangannya ke lain arah. Ia tidak bisa melihat kemarahan Jaehyun. Ia sadar apa yang dilakukannya salah. Dan Jeno sangat menyesali itu.

"Lalu kau anggap apa aku, Mark dan Haechan? Kita sahabatmu" tanya Jaemin.

"Justru karena kalian sahabatku! Bagaimana bisa aku membebani mu sedangkan aku tau kau sakit? Bagaimana bisa aku bercerita pada Mark sedangkan banyak masalah besar yang menimpa dia? Lalu Haechan, aku membuat dia membenci ku. Aku tidak bisa, Jaem. Tolong mengertilah" jelas Jeno. "Tolong jangan katakan ini pada Mark dan Haechan" pinta Jeno.

Dokter Jung melepas infus dari lengan Jeno. Anak itu dari tadi merengek minta pulang. Jeno dibantu oleh Jaehyun dan Jaemin mulai meninggalkan ruang IGD. Namun mereka dikejutkan oleh kedatangan pria dan wanita yang tergesah-gesah.

*plak

Jeno memegang pipinya yang terasa panas.

"Kenapa kau melakukannya?!" Sentak ibu Jeno yang tadi menamparnya.

Find Our Way For Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang