Haii... Aku merevisi sedikit chapter ini. Aku lupa kalo ini bulan puasa, aslinya aku uda buat chapter ini dari beberapa bulan lalu cuma baru di publish sekarang. Miaan....
Happy reading....- - o o O o o - -
Aku pikir dengan sibuknya Yoongi dengan aktifitas idolnya membuat ku terbebas darinya tapi ternyata aku salah. Pikiran ku benar-benar tidak bisa terbebas darinya. Aku selalu memikirkannya, aku selalu menantikan postingannya di twitter BTS.
Apa yang dikatakannya terakhir kali selalu terngiang di kepala ku. Aku benar-benar berharap aku bisa membaca pikirannya. Dia tidak mengatakan dia memaafkan ku atau tidak tapi dari kata-katanya terlihat seperti mengkhawatirkan ku. Aku harap aku punya semacam 'Kamus Min Yoongi' agar aku bisa memahaminya lebih jauh.
Cara tercepat adalah dengan menanyakannya langsung, tapi Saat terakhir kali kami bertemu kami sama sekali tidak bertukar kontak.
Aku bisa saja meminta pada Ibu Hwan tapi aku terlalu malu untuk melakukannya. Dan juga jika aku mendapatkan kontaknya aku terlalu takut menghubunginya terlebih dahulu, dia pasti sangat sibuk, yang ada dia malah akan membentakku lagi atau bahkan mengabaikan pesan ku sama sekali.
Selama hampir 3 minggu ini dia sudah beberapa kali bepergian keluar negeri untuk konsernya. Walaupun sudah di Korea dia sama sekali tidak pulang ke rumah karena jadwal di Koreanya juga masih padat. Tapi hari ini aku berkemungkinan dapat bertemu dengannya, paling tidak melihatnya dari kursi penonton karna aku dan Ibu Hwan akan menghadiri sebuah acara fashion dan salah satu bintang tamunya adalah Bangtan Boys.
Aku bahkan menyiapkan lightstick. Aku benar-benar tidak sabar untuk melihat acara fashion itu.
Aku bertemu dengan Ibu Hwan di tempat acara fashion itu berlangsung dan untungnya karna pengaruh Ibu Hwan kami mendapatkan tempat duduk VVIP di barisan depan.
Acara ini diprakarsai oleh seorang desainer terkenal. Dia melelang koleksi terbarunya yang hanya di buat masing-masing satu satu baju untuk setiap desainnya dan hasil pelelangan akan digunakan untuk amal. Benar-benar sangat menginspirasi.
Akhirnya tiba saat penampilan Bangtan Boys. Mereka membawakan hits mereka yang berjudul Fire untuk mengiringi model berlenggak lenggok di atas catwalk sambil memamerkan baju yang akan di lelang. Aku mengeluarkan lightstick fandom Bangtan Boys dan menyalakannya selama penampilan mereka. Karna kami duduk di barisan depan aku yakin semua member melihat ku, termasuk Yoongi.
Tiba saatnya para model keluar untuk memamerkan baju dan berinteraksi dengan penyanyi. Sebelum penampilan Bangtan Boys ada beberapa penyanyi yang juga beinteraksi dengan model tapi aku tidak terlalu memperhatikannya, hanya saja saat aku melihat model itu bergelayutan di lengan Yoongi, dengan lagu yang ngebeat dan model pakaian yang cukup minim. Seketika ruangan ini terasa pengap! Aku tidak sanggup melihatnya lagi jadi aku memutuskan keluar ruangan walau penampilan mereka belum selesai.
Aku tidak tahu harus kemana, jadi aku hanya bisa pergi ke toilet. Paling tidak untuk menjernihkan mata ku dari pemandangan yang sangat tidak enak dipandang menurut ku. Aku hanya berdiri di depan cermin di toilet.
"Bego!! Bukankah kau bilang kau sangat ingin melihatnya. Kenapa kau disini?"
Tanpa sadar aku berbicara dengan bayangan ku sendiri di cermin. Aku menyadari ini tindakan tidak masuk akal. Aku memutuskan untuk kembali. Ibu Hwan pasti khawatir jika aku pergi terlalu lama.
Aku mendengar suara musik sudah berganti, ini bukan lagu Bangtan Boys. Penampilan mereka pasti sudah selesai, ku pikir aku sudah bisa kembali sekarang.
"Permisi, kau Cha Eun Ra bukan?" Tanya seseorang pria. Dia menghadang jalan ku dari lorong toilet yang tidak terlalu lebar ini.
"Benar ini Cha Eun Ra! Apa kau tidak mengingat ku?" Tanya nya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pride and Secret - Idol Chaebol Identity
FanfictionCha Eun Ra, terlahir di keluarga chaebol Korea. Orang tuanya mempunyai perusahaan besar berskala Asia. Walau terlahir dengan sendok emas di mulutnya tidak membuat dia hidup bak sosialita. Hal buruk pernah terjadi padanya di masa lalu, membuatnya ter...