Aku melihat Manager restoran menunduk tanda hormat pada Yoongi dan berkat.
"Selamat datang kembali Tuan Min."
Tuan Min? Min Yoongi?
- - o o O o o - -
Aku terpana melihatnya. Jujur Min Yoongi merupakan salah satu member favorit ku di Bangtan, tapi mengetahui fakta bahwa dia adalah Tuan Min yang di maksud dan merupakan orang yang dijodohkan dengan ku alias calon suami ku kelak ini benar-benar di luar dugaan. Bagaimana mungkin..Min Yoongi...
"Silahkan duduk." Yoongi mempersilahkan ku duduk. Dia bahkan sudah lebih dulu duduk di kursi di depan ku.
Pak Lee menarik kursi untuk ku duduki dan mundur beberapa langkah untuk memberikan kami privasi.
"Aku tidak biasanya menggunakan fasilitas bodyguard dari keluarga ku ini tapi aku terpaksa karna aku mendapat kabar dari manager restoran bahwa kau masih disini menunggu ku. Jadi katakan saja pada orang tua mu bahwa kita sudah bertemu dan memang benar kita sudah bertemu, hanya saja tidak sengaja bertemu dengan member yang lain jadi aku terpaksa hanya diam saja. Dan juga tolong jangan bicarakan tentang ini pada Taehyung atau kepada siapapun. Apakah staff mu bisa dipercaya?" Tanyanya sambil melihat ke arah Pak Lee.
Apakah dia sedang terburu-buru? Kenapa dia bahkan tidak meminta maaf karna sudah membiarkan aku menunggu lama dan sekarang dia mencurigai kami akan menjual informasi pada media tentangnya.
"Apapun itu aku harap tidak bocor ke media manapun mengenai fakta bahwa aku adalah anak keluarga Grup Hwan. Aku tidak punya pilihan jadi aku akan mengatakan kepada Ibu ku bahwa aku menyetujui perjodohan ini. Ku rasa kita tidak ada masalah dan sejak tadi aku memperhatikan penampilan mu lumayan, kau punya kepribadian baik sejauh ini yang aku lihat. Jadi ku rasa kita bisa menyelesaikannya sekarang." Setelah berkata begitu Yoongi berdiri, merapatkan jaket yang dipakainya.
"Senang bekerja sama dengan mu." Yoongi berkata sambil menjulurkan tangannya untuk menjabat tangan ku.
Dia benar-benar sedang terburu-buru atau karna terpaksa bertemu dengan ku atau bagaimana sih. Dan kini bukannya berkata 'Senang bertemu dengan mu' tapi 'senang bekerja sama dengan mu'. Apakah dia menganggap perjodohan ini hanya seperti kesepakatan belaka. Aku bahkan merelakan segalanya untuk perjodohan ini.
Aku berdiri dan menyejajari tubuh ku di depannya. Di antara member bangtan dia bukan yang tertinggi, tapi karna tinggi ku hanya 160 cm membuat aku merasa semakin terintimidasi.
Sejak kedatangannya kembali aku merasa aku selalu berada di posisi lemah.
Sejak menunggu selama hampir 5 jam aku tidak mengeluh dan tidak merasa tidak nyaman sama sekali. Tapi sejak kedatangan Min Yoongi sebagai putra keluarga Hwan ditambah dengan perlakuannya tiba-tiba membuat ku merasa kesal.
Terlalu banyak hal yang aku pikirkan dikepala ku, semua berkecamuk dan membuat perasaan yang sudah ku jaga untuk tetap tenang saat bertemu dengan orang yang akan dijodohkan dengan ku tiba-tiba menjadi berantakan.
Tanpa sadar aku mengambil gelas yang berisi air yang ku yakin sudah tidak banyak karna aku sudah meminumnya beberapa teguk sedari tadi saat menunggu. Aku mengangkat gelas itu hingga ke atas kepala Yoongi dan menumpahkan airnya.
"Ya!! Apa yang kau lakukan!?" Tanya Yoongi sambil menyeka wajahnya yang basah dengan air yang aku tumpahkan.
Dua orang bodyguardnya bergerak cepat mengambil serbet di salah satu meja dan membantunya menyeka air di wajah tampannya. Dan Pak Lee bergegas mendatangi ku dan berdiri di dekat ku.
"Aku tahu kau pasti terpaksa menerima perjodohan ini, tapi bukan berarti kau bisa memperlakukan aku seenaknya. Kau datang tidak minta maaf dan langsung mengatakan hal omong kosong dengan mencurigai aku dan staff ku akan membocorkan identitas mu. Aku menunggu hampir satu jam sebelum Taehyung dan rombongan kalian datang. Apa karna aku datang terlalu cepat sehingga kau merendahkan aku, menganggap aku sangat membutuhkan perjodohan ini!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pride and Secret - Idol Chaebol Identity
FanfictionCha Eun Ra, terlahir di keluarga chaebol Korea. Orang tuanya mempunyai perusahaan besar berskala Asia. Walau terlahir dengan sendok emas di mulutnya tidak membuat dia hidup bak sosialita. Hal buruk pernah terjadi padanya di masa lalu, membuatnya ter...