Chapter - 19

354 22 3
                                    

Halloo semuanyaa...
Am soo sorry for very late update...
Hope you enjoy this one... 💜💜💜
--

"Baiklah kalau begitu. Aku akan mengambil tas ku dulu di atas." Aku berjalan melewati Taehyung dan memperhatikan ekspresi semua member Bangtan. Bahkan Yoongi.

Sungguh aku merasa ada yang tidak beres disini.

--

Sesampainya di rumah aku diberitahu oleh Ibu ku, Ia berencana mengajak kami mengunjungi abu Ayah ku. Semua anggota keluarga kami ikut, termasuk Taehyung serta Paman dan Bibi Kim serta Yoongi juga hadir.

Tapi setelahnya Taehyung langsung pergi bersama Yoongi, mereka beralasan ada pekerjaan mendesak. Entah kenapa melihat gelagat mereka aku yakin ada yang tidak beres.

Aku berencana untuk istirahat penuh hari ini tapi justru tidak bisa tidur karna memikirkan mereka. Ini sudah jam 9 malam tapi Taehyung belum kembali juga. Aku barusan saja menanyakan pada Bibi Kim, Taehyung juga belum kembali sejak pergi dengan Yoongi tadi siang.

Aku menarik nafas ku panjang.

Apakah mereka mengadakan semacam pesta lajang dan mengundang wanita ke apartemen Yoongi??

Ok. Taehyung sepupu ku, Yoongi calon suami ku dan Bangtan adalah teman-teman ku. Aku akan mencoba mempercayai mereka dan beristirahat malam ini. Besok adalah hari penting untuk ku.

Tapi terasa sulit sekali untuk tidur. Aku mencoba tidur tapi aku benar-benar tidak bisa tidur. Entah kenapa aku menjadi semakin gugup.

Aku memutuskan ke kamar Ibu ku. Aku akan menikah besok. Setelahnya aku akan tinggl di apartemen Yoongi. Dan juga aku belum sempat memberitahu Ibu ku soal aku akan bekerja di perusahaan Grup Hwan. Aku sudah berjanji pada Ibu Hwan akan memberitahu Ibu.

"Ibu.. Apa Ibu sudah tidur?" Aku memanggil Ibu ku begitu aku membuka pintu kamarnya.

"Oh, Cha Eun Ra. Masuklah." Ibu ku berkata sambil membersihkan wajahnya di depan cermin.

"Ibu, ada yang ingin aku sampaikan pada mu." aku berkata sambil menghampirinya dan duduk di atas tempat tidur Ibu ku.

"Ada apa anak ku?" Ibu ku menghampiri ku duduk di sebelah ku.

"Aku sudah memutuskan, aku akan bekerja di perusahaan Grup Hwan nanti setelah menikah. Tapi aku akan menempati posisi sebagai staff biasa. Aku harap Ibu mengijinkan ku juga karna itu adalah keinginan ku." Aku berkata sambil menunduk.

Aku sangat takut Ibu mungkin akan marah.

"Oh, iya aku sudah mendengarnya dari Ji Yeon. Kemarin sore dia langsung menghubungi ku. Aku sangat bangga pada mu. Padahal kau bisa saja mendapatkan posisi Direktur seperti yang diberikan oleh calon Ayah mertua mu. Kau sudah melakukannya dengan baik." Ibu ku memeluk ku.

"Aku sangat bahagia. Kau akan menikah besok, dengan seorang pria baik dari keluarga baik-baik yang juga mencintai mu. Rasanya semua kekhawatiran ku sudah hilang saat ini." Ibu berkata sambil terisak.

"Ibu jangan menangis. Aku sangat bersyukur aku terlahir sebagai anak mu. Kau mengorbankan segalanya untuk ku sementara belum banyak yang bisa ku berikan untuk mu. Maafkan aku Ibu." Aku menangis dalam pelukan Ibu.

"Kau jangan menangis, besok wajah mu akan terlihat bengkak dan itu tidak bagus." Ibu ku menyeka air mata ku, sementara air matanya tidak berhenti mengalir.

"Kau akan menjadi pengantin tercantik di dunia besok. Jangan menangis, eoh." Ibu ku sekali lagi menyeka air mata ku dan kini memeluk ku.

Tidak ada yang dapat aku lakukan selain menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan Ibu ku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pride and Secret - Idol Chaebol IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang