"Aku tadi siang mendengar Taehyung berkata pada mu untuk membatalkan perjodohan ini. Dan tadi di mobil aku bertanya pada Taehyung kenapa sebelumnya dia bilang kau tidak punya teman. Taehyung tidak menjelaskannya secara detail. Tapi dari yang aku pahami kau punya sebuah rahasia yang akan buruk akibatnya jika diketahui publik?" Tanya Yoongi.
Oh Tuhan, apa lagi ini sekarang? Kenapa Yoongi bertanya seperti ini di saat seperti ini? Aku sungguh tidak sanggup jika harus mengatakannya pada Yoongi sekarang. Aku sangat lelah setelah semua yang terjadi hari ini..
"Ya!! Kenapa kau tidak menjawabnya? Apa itu benar!!??"
"Di masa lalu orang tua ku sudah mengatasinya. Namun jika di kemudian hari muncul masalah mengenai itu, aku sudah minta tolong pada Nari untuk mencari solusinya menggunakan hukum yang berlaku. Kau tenang saja."
"Apakah itu artinya kau juga tidak akan mengatakan pada ku apa yang terjadi?" Tanya Yoongi.
Aku belum siap mengatakannya pada Yoongi. Terlalu berat bagiku untuk menceritakannya lagi. Aku sudah menguras energi ku hari ini mengulang memory ketakuatan ku untuk menceritakan semuanya pada Nari dan Do Yeon.
"Aku.. aku merasa sangat lelah hari ini. Aku akan mengatakannya pada mu lain kali."
Tiba-tiba aku merasakan tungkai kaki ku melemah, bahkan aku mencoba memindahkan posisi duduk kaki ku saja sangat sulit untuk bergerak.
Aku menggunakan banyak energi hari ini untuk berbelanja dan menangis bersama Nari dan Do Yeon.
Yoongi berdiri.
"Dua hari lagi kita akan bertunangan dan kau masih mencoba menyembunyikannya dari ku?" Yoongi meninggikan suaranya dan berkata sambil mengacak rambutnya.
"Yoongi ah, tolong duduklah di sebelah ku. Aku tidak ingin orang rumah ku salah paham dan berpikir kita bertengkar jika kau berteriak pada ku seperti itu." Aku meminta Yoongi untuk duduk.
Yoongi melihat sekeliling dan memutuskan duduk kembali di bangku di sebelah ku.
"Min Yoongi, aku berjanji suatu saat akan menceritakannya kepada mu. Aku juga sedang berusaha untuk mengatasinya. Itu sebabnya aku menghubungi Nari karna cuma dia yang bisa aku percayai."
Sangat ini aku sangat berharap ada Nari atau Do Yeon yang akan memegang tangan ku dan meyakinkan aku akan baik-saja seperti tadi siang. Aku sangat khawatir saat ini.
Aku melihat Yoongi mengepalkan tangannya.
"Kau percaya padanya tapi tidak kepada ku, orang yang akan hidup dengan mu?"
Aku cukup terkejut dengan kata-katanya. Apa yang aku katakan!! Aku pasti sangat melukainya sekarang.
"Aku tidak ingin mendengarnya lagi. Aku cukup tahu sekarang." Yoongi berkata sambil meninju bangku yang kami duduki, dia terlihat sangat kesal.
"Aku juga berharap itu semua hanya mimpi buruk, aku sangat takut bahkan untuk mengingatnya lagi dan menceritakannya pada mu." aku berkata pelan.
"Aku semakin membenci ide perjodohan ini." Yoongi berdiri lagi.
Dia sepertinya sangat tidak betah berada di dekat ku.
Apakah dia akan membatalkan perjodohan ini? Ibu ku, tadi dia bahkan sampai menangis bahagia karna aku mendapatkan teman dan akan segera bertunangan. Aku tidak bisa mengecewakan Ibu ku jika dia menolak perjodohan ini.
"Yoongi ah, ku mohon jangan membatalkan pertunangan ini. Silahkan kau membenciku saja atau apapun itu, ku mohon jangan membatalkan perjodohan ini." Aku menarik tangan Yoongi dan memohon padanya sambil menangis dengan terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pride and Secret - Idol Chaebol Identity
FanfictionCha Eun Ra, terlahir di keluarga chaebol Korea. Orang tuanya mempunyai perusahaan besar berskala Asia. Walau terlahir dengan sendok emas di mulutnya tidak membuat dia hidup bak sosialita. Hal buruk pernah terjadi padanya di masa lalu, membuatnya ter...