Rei masih menatap pria yang berdiri di depannya. Tatapannya dingin, namun ada raut kekhawatiran di sana.
“Kyungsoo? Kau… di sini?” Rei langsung menghapus air matanya.
“Kenapa kau menangis?” Tanya Kyungsoo, dia mengambil duduk sebelah Rei, lalu mengulurkan sapu tangannya pada gadis itu.
“Kau sedang apa di sini?” Tanya Rei mengalihkan pembicaraan. Ia mengubah raut mukanya dan tersenyum ceria.
“Mencoba membohongiku, hm?” Kyungsoo membersihkan jejak air mata yang masih menggenang di pipi Rei. Membuat gadis itu tersentak kaget.
Dia romantis juga.
“Siapa yang membuatmu terlihat lemah seperti ini? Katakan padaku, Reinna.” Kyungsoo menatap tajam dengan nada suara yang lebih tinggi dari sebelumnya. Membuat Rei kembali cemberut dan mengeluarkan air matanya, lagi.
“Kyung…”
“Apa? Cepat katakan siapa namanya!”
“Sudahlah, lagi pula aku sudah baik-baik saja. Aku gadis yang kuat, kau tau itu, kan?” Rei kembali tersenyum.
Tapi, Kyungsoo tak begitu saja percaya dengan keadaan Rei saat ini. Ia sangat tahu jika Rei sedang sedih ataupun banyak masalah. Raut wajahnya mudah ditebak. Sangat terlihat jelas.
“Karena Chanyeol?” Tebak Kyungsoo membuat Rei membulatkan matanya.
Bagaimana dia tahu?
“Tentu saja bukan. Untuk apa aku membuang air mata hanya karena playboy bertelinga besar itu? Kau tahu, air mataku ini sangat mahal, tidak sebanding dengannya.” Dustanya.
Kyungsoo tersenyum misterius. Rei tak bisa mengartikan senyuman itu. Terlalu absurd untuk dirinya.
“Tenanglah, pria seperti Chanyeol tidak pantas untukmu. Kau terlalu berharga untuk disakiti Chanyeol. Seperti yang kau katakan, Chanyeol tak pantas untuk kau tangisi. Jadi, berhentilah berharap dan jadilah gadis yang kuat.” Kyungsoo tersenyum seraya mengusap puncak kepala Rei.
Bisakah aku memindahkan rasa cintaku pada Kyungsoo saja? Dia pria yang dingin, namun romantis dan perhatian. Dan yang terpenting, dia tidak pernah memainkan hati perempuan, seperti yang Chanyeol lakukan padaku.
Rei menatap sayu. Tak terasa air matanya kembali terjatuh. Semua yang dikatakan Kyungsoo memang benar. Sejak awal memang sudah seharusnya ia tak berharap banyak pada Chanyeol. Pria itu tak akan mungkin jadi kekasihnya, miliknya.
Kyungsoo cukup terkejut melihat Rei kembali menangis. Ia kira Rei benar-benar kuat dan sebisa mungkin menyembunyikan air matanya. Namun, dugaan Kyungsoo salah. Gadis di sampingnya menangis tersedu. Ingin sekali ia memeluk Rei dan menenangkannya. Tapi, ia tak punya keberanian sebesar itu.
Sampai akhirnya,
Kyungsoo memberanikan diri untuk memeluk Rei. Rei yang masih terkejut hanya bisa membulatkan matanya dan tak membalas pelukan Kyungsoo. Telapak tangan Kyungsoo mengusap halus punggung Rei, menenangkan gadis itu.
“Kyungsoo…”
“Biarkan aku menenangkanmu, Rei. Aku tak bisa melihat seorang gadis menangis di hadapanku.”
“…..”
Setelah beberapa menit berlalu, Kyungsoo melepaskan pelukannya. Ia menatap Rei dan tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent • PCY [Completed]
FanfictionJust silent. But, we can feel it each other. 》 20170426 - 20180122