20

3.9K 459 27
                                    

Typo(s)
_______________

“Kau cemburu.” Rei menahan tawanya, melihat sikap Chanyeol jadi salah tingkah.
Chanyeol sangat menggemaskan ketika cemberut. Dan Rei menyukai ekspresi itu.

“Siapa yang tidak cemburu melihat kekasihnya tersenyum pada pria lain? Apalagi status pria itu sebagai mantan kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Siapa yang tidak cemburu melihat kekasihnya tersenyum pada pria lain? Apalagi status pria itu sebagai mantan kekasihnya.” Balas Chanyeol datar.
Rei tersenyum lebar.

“Kau hanya salah paham.”

“Salah paham bagaimana? Aku melihatnya dengan jelas saat kau dan pria itu tersenyum bersama. Dia menemuimu, apakah dia masih mencintaimu, huh? Dan, kau juga sepertinya masih mencintai mantan kekasihmu itu.” Tandas Chanyeol.
Rei membuang napas kasar. Benar, ini hanya salah paham.

“Ini hanya salah paham, Chanyeol.”

“Salah paham bagaimana? Bisa kau jelaskan salah paham yang kau maksudkan?” sergah Chanyeol. Pria ini tidak sabaran sekali.

“Ya. Tae –”

“Kubilang jangan sebut namanya.”

“Maksudku, dia menemuiku. Kami sempat mengobrol beberapa menit,”

“Langsung intinya saja, Reinna. Kenapa kau tersenyum padanya?” Sergah Chanyeol. Rei mendengus kesal, Chanyeol benar-benar tidak sabaran, ya.

“Aku tersenyum padanya karena dia memberiku undangan pernikahannya dengan Eyna. Lalu, menurutmu aku harus bagaimana ketika mendengar kabar bahagia itu? aku harus cemberut atau marah, begitu?”

Chanyeol tampak mengusap tengkuknya dan tersenyum tipis. Ia benar-benar salah paham soal ini. Kemudian, ia menatap Rei –masih dengan senyum yang menampilkan deretan gigi putihnya.

 Kemudian, ia menatap Rei –masih dengan senyum yang menampilkan deretan gigi putihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Dia akan menikah?” Tanya Chanyeol.

“Ya, seminggu lagi.” Jawab Rei singkat.

“Baguslah. Dengan begitu, aku leluasa memilikimu.”

“Maaf, ya. Aku hanya takut kau masih memiliki perasaan padanya. Aku takut kau kembali padanya dan meninggalkanku. Aku takut kehilanganmu disaat aku benar-benar menyayangimu sebagai kekasihku.” Tambahnya.

Silent • PCY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang