7

3.5K 562 52
                                    

Rei menyusuri trotoar jalan raya. Tadi malam, Chanyeol mengajaknya bertemu di café yang tak jauh dari kampus. Ada sedikit deguban yang terasa di hatinya.

Memang ini bukan pertama kali pria itu mengajaknya makan siang bersama. Tapi, ada perasaan aneh yang mengganjal hatinya. Dan membuatnya ingin menangis. Rei kembali mengingat jika akhir-akhir ini ia sangat sensitive, ia gampang tersentuh dengan hal-hal kecil.

“Rei, di sini.” Chanyeol melambaikan tangannya, memberi isyarat pada Rei agar berjalan menghampirinya.

Rei duduk di hadapan Chanyeol yang kini masih tersenyum padanya.

“Ada apa kau mengajakku kesini?” Tanya Rei to the point, jujur saja, ia tak suka basa-basi.

“Tunggu sebentar, darl.” Chanyeol mengacak rambutnya, jangan lupakan dengan senyuman khasnya.

Rei hanya terdiam sambil memainkan ponselnya untuk mengurangi rasa gugup.

“Hai, sudah menunggu lama?”

Rei mendongakkan kepalanya. Ia melihat seorang gadis dengan tinggi semampai mendudukan dirinya di kursi samping Chanyeol. Gadis cantik itu tersenyum manis pada Chanyeol, dan Chanyeol membalas senyumannya tak kalah manis, dengan mata yang menggerling.

Tunggu,

Siapa gadis ini?


















“Rei, kenalkan, ini Lee Sera kekasihku.”

Seketika, jantung Rei terhenti berdetak.

Nafasnya tercekat.

Bibirnya mengatup sempurna.
Lututnya melemas. Jika tidak duduk, iya yakin akan tersungkur ke tanah.

Katakan padanya jika ini hanya mimpi, tolong bangunkan dia sekarang juga.

Bagaimana mungkin Chanyeol mengenalkan kekasihnya? Atas dasar apa? Apakah dia mau pamer pada Rei, bahwa dia telah memiliki kekasih? Atau apa? Ia tak mengerti dengan cara Chanyeol. Tidakkah pria itu sangat jahat padanya?

“Kau Reinna, sahabat Chanyeol, kan? Wah, aku senang bisa bertemu denganmu.” Ucap Sera, tersenyum.

Tak ada sahutan. Rei hanya memandangnya datar. Pikirannya masih melayang di udara. Ia tak bisa berpikir untuk saat ini.

“Rei.. Reinna… Kau kenapa?”
Ucapan Chanyeol menyadarkannya. Menyadarkan bahwa dunia ini benar-benar mengerikan. Ia menatap Chanyeol dengan mata tajamnya, lalu beralih menatap Sera dengan senyuman dipaksakan.

“Maaf, tadi kau mengatakan apa?” Tanya Rei ragu.

“Ah tidak, itu tidak penting.” Kata Sera.

“Oh iya, selamat ya, semoga hubungan kalian langgeng.” Rei tersenyum.

“Terima kasih,” ujar Sera. Ia langsung mengapit lengan Chanyeol. Dan Pria itu hanya tersenyum.

Sedetik kemudian, Rei menatap Chanyeol dengan tatapan sayu. Ia ingin Chanyeol menjelaskan kenapa ia mengenalkan kekasihnya pada Rei. Sementara, pria yang di tatap hanya menyengir lebar, tak merasa bersalah sedikitpun.

“Rei, maafkan aku tak mengabarimu sebelumnya. Sebenarnya kemarin lusa aku sudah berjanji pada Sera untuk makan siang bersama. Namun, sepertinya aku sudah pikun hingga mengajakmu makan siang di hari yang sama. Dan ya, aku tidak enak membatalkan janjimu. Jadi, tidak ada salahnya jika kita makan siang bersama. Lagi pula, aku juga ingin mengenalkan kekasihku padamu. Tak apa kan?” Tutur Chanyeol.

Kau memang pikun.
Mengajak gadis lain sementara kau sudah berjanji dengan kekasihmu. Kau melupakan kekasihmu, hah? Aku kasian pada Sera, dia korban ke-playboy-anmu selanjutnya.

Tidak enak.

Tak usah berbicara seperti itu. Bukankah kau sering membatalkan janji begitu saja? Lalu sekarang? bilang saja kau mau pamer.

Rei benar-benar tersulut emosi untuk saat ini. Sebisa mungkin ia membendung air matanya agar tidak terjatuh. Ia tak ingin terlihat lemah di hadapan siapapun, terlebih Chanyeol.

“Harusnya kau memikirkan Sera, aku jadi tidak enak telah mengganggu kencan kalian.” Kata Rei sambil mengulas senyum.

“Tidak masalah Rei, aku malah senang kau datang. Aku ingin mengenalmu, karena Chanyeol sering bercerita tentangmu.”

“Dia menceritakan kejelekanku ya?” Rei memincingkan mata kearah Chanyeol. Sedangkan pria itu hanya tertawa melihat Rei.

“Tidak juga. Jika pun Chanyeol menceritakan kejelekanmu, aku tak akan percaya.” Sera tersenyum pada Chanyeol.

“Kau harus percaya padaku, sayang.” pria itu mencubit pipi Sera gemas.

Sayang

Sayang

Rei tak tahan jika terus menyaksikan kemesraan mereka. Melihat Chanyeol yang manja pada kekasihnya. Ia tahu beberapa menit kedepannya, ia akan menyaksikan Drama Korea secara langsung. Bukannya ikut bahagia, ia akan mengeluarkan air mata.

“Maaf, aku tak bisa ikut makan siang dengan kalian. Sepertinya aku juga sama pikunnya seperti Chanyeol, aku ada janji dengan Taeyong.” Rei sengaja meninggikan suaranya ketika mengucapkan nama Taeyong, dan tersenyum miring pada Chanyeol.

Chanyeol terlihat sedikit kesal ketika mendengar nama itu. Namun, ia menutupinya, dan membalas senyum Rei dengan terpaksa.

“Hmm,” Chanyeol mengangguk.

Bahkan dia tak menahanku. Oh, memangnya aku siapa?

“Padahal aku ingin mengobrol banyak denganmu, Reinna.”

“Lain kali saja, Sera.”

Rei berjalan keluar.

Semuanya bohong. Rei tak ada janji dengan Taeyong. Itu hanya alasan saja agar ia bisa pergi meninggalkan Chanyeol dan kekasih barunya.

Rei masih duduk di bangku halte. Ia hanya diam mematung. Ia tak bisa berpikir untuk saat ini. Bayangan Chanyeol dengan Sera bermunculan di otaknya.

“Sakit,” gumamnya.

Ia memukul dadanya keras, seiring dengan air mata yang keluar begitu saja. Ia tak bisa menahan lagi. Ia ingin mengeluarkan semua rasa sakit ini. bila perlu, ia ingin mengeluarkan Chanyeol dari hatinya.

Sekarang ia percaya, mencintai diam-diam sangatlah sakit.

Tak bisa mengungkapkan perasaan cinta pada seseorang, akan berakhir patah hati yang teramat pedih ketimbang putus cinta. Rei tahu semua itu, tapi ia pun tak punya keberanian untuk mengungkapkan semuanya kepada Chanyeol.

Kenapa?

Ia tak ingin hubungannya dengan Chanyeol saat ini –yang dapat dikatakan nyaman- akan memudar begitu saja. Apalagi, jika pria itu sampai menjauhinya. Ia tak ingin.

Rei mendongak ketika sebuah tangan mengulurkan sapu tangan kepadanya.

“Kau menangis?”

Rei masih tergugu melihat seorang yang mengucapkan kalimat itu. Entah apa yang harus ia katakan. Ia tak bisa berbohong dengan adanya air mata sebagai bukti.

.

.

.

To be continue




Thanks for reading ❤
Vomment kuy 😆


Loeys ♡

Silent • PCY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang