Typo(s)
_________________"Reinna... jangan kunci pintunya," pekik Chanyeol.
Dia baru saja bangun dan mendapati Reinna tak berada di sampingnya. Sayup-sayup ia mendengar suara dari dalam kamar mandi. Dan benar, Reinna sedang berada di dalam sana. Chanyeol menduga jika istrinya itu mengalami morning sickness. Karena usia kandungan Reinna menginjak minggu ke delapan.
"Reinna!" kata Chanyeol, sedikit berteriak.
Dia bisa saja mendobrak pintu kamar mandi ini. Namun, ia masih diberikan kesabaran. Menunggu di luar dengan perasaan cemas.
Menit berikutnya, Reinna keluar dan langsung berjalan ke kasur. Tubuhnya terlihat lemas karena banyak mengeluarkan cairan. Wajahnya pun terlihat pucat pasi.
"Kenapa kau mengunci pintunya, huh?" Tanya Chanyeol tidak sabaran.
Inilah Chanyeol. Dia pria yang sangat over protective -terutama pada hal yang menyangkut Reinna. Bahkan, ia meminta cuti pada ayahnya sampai Reinna melahirkan. Begitu berlebihan bukan? Padahal Reinna selalu menyuruhnya berangkat. Tapi, siapa yang bisa mengalahkan sifat keras kepala seorang Park Chanyeol?
"Reinna Park," pekik Chanyeol.
Reinna menghela napas kasar.
"Chanyeol, kau bisa diam tidak?" ujarnya.
"Baiklah, baiklah. Tapi, bisakah kau tidak mengunci pintu saat kau sedang di dalam? Kau membuatku khawatir, sayang," keluhnya.
"Kau ini ceroboh. Bagaimana jika kau melihat kecoa, lalu kau terkejut hingga terpelesat? Aku tidak mau semua itu terjadi." Lanjutnya.
Reinna mendengus kesal. Selalu saja seperti ini. Hampir setiap hari ia mendengar 'Chanyeol dan khayalahnya'.
"Kau bisa melihatnya, Yeol. Aku baik-baik saja," balas Reinna ketus.
"Ya, tapi jika..."
"Berhentilah berandai-andai! Kau mau jika aku kenapa-napa ya?" Sergah Reinna. Ia menatap tajam suaminya.
"Apa? Ya ampun, bukan seperti itu, sayang. Aku hanya... baiklah," Chanyeol menutup mulutnya.
Percuma saja mengelak. Dia akan selalu kalah jika berdebat dengan Reinna. Hormon ibu hamil membuat Reinna semakin sensitive, sekali saja Chanyeol salah bicara pasti berujung pada pertengkaran.
Seperti kemarin malam. Reinna meminta Chanyeol untuk membelikan ramyeon pedas, namun Chanyeol menolaknya. Bagaimana tidak, saat itu sudah tengah malam dan Reinna meminta makanan pedas. Ia khawatir dengan kesehatan istrinya. Akhirnya mereka bertengkar dan Chanyeol mengalah, membelikan Reinna semangkuk ramyeon.
Ah, tidak sampai disitu. Reinna tertidur saat Chanyeol membawakan ramyeon yang ia minta. Dengan sabar pria itu membangunkan istrinya. Namun, apa yang ia dapatkan?
"Aku mengantuk, Chanyeol. Bukankah kau yang membuatnya? Kau yang makan saja sana. Kau mengganggu saja," omel Reinna.
Chanyeol hanya menghela napas, "sabar Park Chanyeol. Kau yang tertampan jadi kau juga harus sabar."
Dan akhirnya ia menghabiskan ramyeon yang ia buat. Hingga keesokan harinya ia sakit perut dan beberapa kali keluar masuk kamar mandi.
"Aku mau teh hangat." Ucapan Reinna membuyarkan lamunannya.
"Dad buatkan dulu, ya."
Chanyeol bergegas keluar kamar. Hobi barunya sekarang adalah memanjakan Reinna. Menyiapkan segala sesuatu yang Reinna mau. Kadang, Reinna sungkan untuk meminta-minta pada Chanyeol. Ia tidak mau merepotkan siapapun. Prinsipnya adalah jika bisa dilakukan sendiri, kenapa harus meminta bantuan orang lain?
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent • PCY [Completed]
FanficJust silent. But, we can feel it each other. 》 20170426 - 20180122