PEREMPUAN PUN TERCIPTA #2

6 0 0
                                    

Semua perempuan itu mengaduk-aduk imajinasi hingga nyaris meluap. Hanya Ken Dedes yang jarang masuk terlalu jauh ke dalam dunia imajinasi. Otaknya benar-benar logis. Pemilik kamar nomor 16 itu mampu mengaduk imajinasi bahkan dengan musuh bebuyutan imajinasi itu sendiri: kelogisan. Ia dapat menghitung, mengalikan, bahkan mengintegralkan sesuatu paling absurd semacam cinta. Syaraf otaknya adalah teori yang sejalan dengan kicauan para ahli fisika nuklir. Seluruh alam semesta ini, menurut kepercayaan anak-anak Einstein, tersusun atas satu unsur saja: partikel Tuhan. Hidupnya diilhami oleh petuah Apinoza tua, "Deum inicum, hoc est rerum non nisi unam substantiam dari"-- "Tuhan itu Satu, karenanya seluruh benda yang ada di alam raya hanya memiliki satu substansi"--. Partikel Tuhan. Substansi terkecil yang dipercaya oleh CERN, sebuah lembaga penelitian nuklir terbesar di dunia, akan mengubah dunia.

Ia pun bersumpah akan memantaskan dirinya menjadi raja bangau yang akan diperhitungkan di CERN, melainkan mimpinya yang juga lahir dari imajinasi mengenai keinginannya untuk menakar-nakar komposisi tubuh anak adam bernama laki-laki.

Di dalam otaknya tercatat masa ketika tim penelitiannya berhasil menemukan Partikel Tuhan. Dengan Partikel Tuhan itu mereka mengontruksi kejadian alam semesta sekaligus kehancuran alam semesta. Dengan cara yang sama ia akan membentuk laki-laki-Kalimat terakhir ini, menurut Yasmin, 70% adalah imajinasi. Setelah berhasil menemukan partikel Tuhan, ia dapat dengan mudah menciptakan laki-laki yang ia ingini. Tentu jika berhasil, ia dapat pula membuatkan laki-laki sempurna untuk teman-temannya.

Hanya satu pendapat ahli psikologi mengenai keuntungan berimajinasi yang agaknya susah diwujudkan oleh manusia: mengatasi ketakutan. Ketakutan itu seperti lintah yang melilit di pangkal paha. Sulit ditanggalkan dengan tangan biasa. Para petani biasa menyiasatinya dengan mencari daun alang-alang untuk mencabut tubuh licin berlendir yang menancap kuat dan memecah pembuluh darah manusia. Atau mereka dapat memakai peralatan yang dibawa seperti sabit atau ani-ani. Alat itu digunakan untuk memotong hewan yang menurut ahli taksonomi berada di filum Annelida. Tubuhnya terbelah dua, darah megucur. Mulut yang tertancap pada urat darah masih bertahan, kemudian lepas perlahan-lahan. Mati. Namun darah masih terus mengalir. Begitulah.

Namun kehadiran lintah sering kali tak disadari. Ia menyelinap pintar serupa maling terasi di sudut dapur. Berpesta dan lekas pergi. Meninggalkan darah yang bersimbah-simbah. Sekali darah terkena ludah lintah, butuh waktu lama untuk darah dapat kembali membeku dan menutup luka.

Seperti itu juga ketakutan. Sekali mereka masuk ke impian manusia. Impian itu berubah serupa sel yang bertahan dari serangan virus. Begitu hebatnya peperangan di alam batin manusia. Tak jarang mereka yang kalah dalam perang batin memilih meledakkan kepala dengan pistol. Sebagian lagi menegak racun. Siapa yang tahu.

"Pria apapun yang kita sukai. Hal yang paling penting adalah kita mampu mencapai harapan dalam hidup kita. Karena harapan adalah tujuan. Harapan itu seperti pembunuh dan penggairah," Asma membuka ceramah seperti merak gagal bercinta. Entah kenapa ekspresinya tak pernah tepat dengan apa yang ia sampaikan. Hal ini berlaku untuk semua jenis perkataan yang ia keluarkan kecuali saat ia membaca puisi.

"Maksudnya," dahi Ken Dedes mengernyit. Percakapan sengit mengenai kategori pria tiba-tiba berubah nuansa.

"Hasrat Des. Hasrat. Seperti ini." Ia mengangkat tinggi-tinggi gelas yang ia pegang ke arah langit. Di dalamnya terperangkap imaji sebuah awan.

"Dari balik gelas ini, awan itu terlihat sangat dekat. Bahkan bisa kita genggam. Hasrat yang seperti itu yang kita butuhkan." Ia menarik napas sejenak. "Hasrat kuat. Sesuatu yang mutlak ada dalam kehidupan kita," Asma kembali memulai kebiasaannya mencaplok kata-kata langka dari dalam kamus.

"Kau teruslah tanamkan antusiasmu pada Partikel Tuhan itu. Aku akan menggunakan rasa penasaranku untuk mencari makna cinta yang sampai kini tak kumengerti."

Yasmin dan Mei yang sedari tadi telah siap dengan argumen akhirnya memutuskan untuk menyimak perkataan Bebek Kusut di depan mereka. Niat Yasmin untuk kembali memajukan pria kaya sebagai kandidat suami terbaik hangus sebelum sempat menemui abu.

"Kamu juga Min. Carilah pria kaya dan tampan sesuai keinginanmu."

Yasmin hanya mengangguk-angguk mendengar pernyataanBebek Kusut-gelar rahasia yang diberikan pada Asma. Bebek Kusut membuat Yasmintak habis pikir. Dengan seni keiritan mengeluarkan uang setiap bulan, Asmatelah menjadi perempuan paling kaya di antara mereka berempat. Belum lagikemampuannya untuk menangkap beasiswa dari mana-mana. Hal yang paling anehadalah Asma hanya tertarik pada satu modelbaju saja: celana bahan warna hitam dan kaus oblong. Semua atribut itudilengkapi dengan sepatu olahraga. Yang penting nyaman. Begitu kata si Bebek.Pendiriannya sulit ditembus. Ia adalah karang teguh dan hening. Ia teratur. Takbergejolak. Wajahnya semakin melankolis-untuk tidak mengatakannya aneh-dengankacamata tebal berbingkai tebal. Gagang hitam yang berat itu meinggalkan duajejak gelap di kulit hidung sebelah kanan dan kiri. Mirip jejak dinosaurus yangtertinggal di batu-batuan tua.

AWAN DALAM GELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang