Part 13

37 5 1
                                    

Jangan datang jika ujungnya akan pergi meninggalkan
Dan jangan kembali jika ujungnya tak bisa berjanji tuk selamanya bersama
#Glory Kiara Aditama


~~~~~~~~~~


Satria Zidan Susanteo POV

KEESOKAN HARINYA

Sekarang adalah hari dimana glory pulang kerumah. Kalian bisa bayangkan gue udah stay daritadi di rumah sakit. Well kalian benar gue dari jam 5 telah di ruangan glory. Demi membuat sang pujaan hati bahagia, apapun bakal gue lakukan. Tapi glory masih tertidur pulas di ranjang tempat tidurnya. Pingin rasanya memeluknya tapi kuurangkan niat. Bakal dipuasin jika udah halal.

Ahhh satria buat author terharu deh, pikirannya itulah cucok banget. Tulus banget deh lu sama glory. Author

Tentu saja sekarang satria duduk disamping ranjang glory menikmati cantiknya ciptaan Tuhan.

"Ternyata lihat lu begini adem banget ya ory" ucapnya pelan

"Andai saja kamu cintanya sama gue, bakal senang deh hidup lu gue buat" sambungnya sambil memegang lembut rambutnya

beberapa jam kemudian

Ruangan glory telah padat, dipenuhi dengan orangtua glory, adik-adiknya, bahkan teman-temannya glory beserta pasangan masing-masing.

Wait, pasangan? kapan? di-part sebelumnyakan dijelaskan sekilas tentang mereka.

Tetapi orangtua glory keluar mengurus administrasi, adik-adiknya pergi keluar beli cemilan. Sedangkan Putri tinggal di rumah. Mengurus rumah dan kamar buat saudara kembarnya.

Memory dengan Bryant. Nina dengan Aldo. Tya dengan Tino. Sisca dengan Samuel.

"Glory maaf ya kita-kita jarang jenguk selama beberapa bulan selama di rumah sakit. Kita siapin cheers kita" ucap memory

"Iya soalnya kita diundang loh ke paris. Itu tuh pacarnya memo yang promosiin grup kita" sambung Tya.

"Ehh lu masih ikutkan di cheers ini. Kita kangen tau dengan omelan ketua. Selama lu gak ada si memo yang ngatur. tapi dia lembut banget jadi kita sering bolong-bolong deh hadirnya" jelas sisca sambil terkekeh.

Melihat ekpresi teman-temannya ini membuatnya tersenyum. Senyuman itu menghanyutkan satria dan juga tersenyum melihat keceriaan glory

Andai saja senyuman itu terukir, tidak ada yang lebih indah selain itu" batinku

Saat telah usai, tepat setelah orangtua glory datang mereka langsung membantu mengangkat barang ke mobil dan yang menopang glory. Selama di perjalanan tidak ada yang membuka pembicaraan. Sedangkan teman-teman glory dan pasangannya memiliki mobil tersendiri.

Akhirnya setelah sampai di rumah. Satria menopang glory sedangkan yang lain membantu membawa barang. Yang mengejutkan lagi ada venia disini. Ya venia itu adalah masa lalunya satria. Tanpa menghitung waktu glory langsung melepaskan satria yang membantu menopangnya. Glory tidak mengetahui bahwa mereka telah putus.

"Kenapa ory?" tanyaku

"Tidak mengapa. Itu tuh pacar lu liat kita"

" Hahahahahaha dia bukan pacar gue lagi. Tepatnya masa lalu . Masa depan itu sih kamu"

(Lagi-lagi satria membuat blushing merona seperti buah tomat) batin glory

"Apa tuh merah-merah di pipi"

"Ihk apaan sih

Wajar saja sepasang mata cemburu melihat kedekatan mereka, sangat sakit, iya seperti hati terbelah, dipanggang, bahkan dicincang.

Cacian deh si venia sakit hati. Aduh sama sih author juga sedih. Tapi beda author sedih karna kangen doi. AUTHOR

"Aduh romantis deh, sampe-sampe gak masuk-masuk" ucap ayah yang merusak suasana.

"Ehh iya om. Anaknya sih tidak mau di topang, pengen lama-lama kali ya om" sambil tertawa pecah dengan ayah glory

"Tau ahk BT"

"Jadi BT nih. Gak mau ditopang?"

"Iya kesal"

Berhenti dan melepaskan topangannya. Sedetik tiba-tiba.

"Ihk turunin" ucap glory

yaps benar, gue digendong satria, tentu membuat glory diam dan bungkam. Menyelimuti wajahnya yang benar-benar bermerah sekarang

"Kalau tak bisa ditopang. Digendong aja deh biar cepat"

~~~~~~~~~~~~~

Putri POV

Flashback on

Putri menelpon Venia

"Ven, lu kesini aja gapapa deh. Kembaran gue balik sekarang"

"........."

"Gak deh, orangtua gue gak gitu. Baik dong kayak gue"

"......."

"Oke sekalian lu jumpa dengan kesayangan lu dulu si satria

"........."

"Maaf badak jelek"

"........"

Sambungan terputus. Setelah 5 menit selanjutnya venia sampai menemani putri yang sendiri. Putri sengaja tidak memanggil rock karena nantinya dia sakit hati melihat orang yang disayangi memandangi glory. Putri memang tidak pernah benci glory. Tapi takut rock yang keganjenan.

Semua pekerjaan rumah telah usai disiapkan mereka berdua. Berhubung pembantu lagi izin cuti. Saat beberapa menit selanjutnya mobil mereka datang. Tau dong yang buka pintu deluan itu Venia. Dan saat pemandangan pahit itu dilihat venia, putri langsung mengajaknya masuk.

~~~~~~~~~~~

Sampai sini dulu. Besok dilanjut ya
Maaf gaje

Semoga suka


AndorationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang