Part 7

48 4 1
                                    

Aku bukan seperti permen karet, habis manisnya terus dibuang. Aku juga bukan handplast yang waktu  sembuh terus aku dicampakkan. Author

~~~~~~~~~~

Keramaian disekolah semakin menjadi-jadi karena ada murid baru bernama putri brigittha darsomono. Tentu saja banyak orang yang mengaguminya, mengapa tidak? ternyata dia model internasional. Well, Sebenarnya gak logis kan model sekolahnya di indonesia. Dia kesini itu karena melakukan misinya yang masih terpendam di keluarga darsomono.

Oke sekarang aku sedang menuju ke kantor kepala sekolah, pikiri aja dong kalau gue dikrumuni mahasiswa/i ingin minta tanda tangan. Oke mereka kamseupay deh.

"Permisi bu, Saya yang kemarin ingin sekolah disini"

"Oww kamu ya, oke sekarang mana berkasnya"

"Ini bu"

"Baiklah, setelah bel berbunyi nanti ikuti saya ke kelas barumu"

Sekarang aku mengikuti ibu kepala sekolah mengantarku ke sebuah kelas. Sebelum aku masuk kepala sekolah mensyarakan agar guru yang mengajar berhenti sebentar.

Kulit putih, tubuh sexi, hidung mancung, rambut indah bagai iklan sampo. Sempurna, wajar saja dong semua mahasiswa/i melihat gue dengan tak bergerak sedikit pun. Ibu kepala sekolah menyuruh saya supaya memperkenalkan diri

"Nama saya Putri Brigittha darsomono, saya pindahan dari paris, saya sebenarnya bisa lancar bahasa indonesia karena ibu saya orang indonesia juga. Saya harap teman semua dapat menerima saya"

"Baiklah kamu duduk dekat venia saja, karena bangku dekat venia kosong, disebelah kanan baris kedua dari depan"

Selama belajar dilakukan, gue dan venia berbincang sekedar kenalan, dan teman pertama gue dia yaitu venia.

Bel berbunyi tentu saja kelas begitu heboh dan sangat ribut karena gak tahan pengen ke kantin.

~~~~~~~~~~~

Glory POV

Penyakit ditubuhku bahkan menjadi-jadi. Rasa dicabit-cabit semua badanku. Bahkan rambutku kini mudah sekali rontok.
Setiap ibu menyisir rambutku adakala selalu keluar airmata yang membasahi pipinya. Banyak orang setiap mengunjungiku selalu bertindak bahwa aku lemah

Aku masih bingung kenapa dengan diriku, setiap aku menanyakannya mereka hanya bilang bahwa aku hanya menderita penyakit darah rendah. Apakah penyakit darah rendah juga membuat rambut rontok? ya aku sebenarnya curiga mereka membohongiku.

Semua pikiran itu menyelimuti otakku, dan sekarang aku harus sekolah, sudah 1 bulan lebih aku tidak sekolah lagi. Bahkan sekarang Rock juga ikut-ikutan tidak sekolah.

"Bang, kita sekolah yuk"

"Sayang jangan dong, kamu kan harus istirahat"

"Abang, aku bosan di rumah sakit"

"Yaudah kita jalan-jalan yuk"

"Boleh nih bang, ayuk"

"Begitu indah pemandangan ini, tapi tak kalah indahnya dengan kamu"godanya

"Abang ada-ada aja, bang aku pengen nanya, aku sebenarnya sakit apa sih?"

"Enggak sakit apa-apa sayang, kan mama bilang hanya darah rendah"

"Gimana jika aku meninggal bang?"

"Sssstt kamu jangan bilang gitu ya"

~~~~~~~~~

Satria POV

Sepi? mungkin lebih dari kata sepi
Rindu? sangat rindu
Hari-hariku kangen dengan glory, saat ini aku duduk di kantin bersama teman-temanku. Namun venia datang ke meja kami bersama siswi yang baru aku kenal, memang si cantik. Tapi aku tidak tertarik sedikit pun. Hanya saja teman-temanku menatapnya tanpa berpaling.

"Honey, kenalin ini teman baruku namanya Putri dia dari paris loh"

"Oww, ven kita pergi yuk"

"Lah kemana? kok tiba-tiba, ini teman aku gimana coba?"

"Udah gapapa kok, aku disini aja" sambung putri

"Itukan dengar dia bilang apa, gapapa"

Gue dan venia sekarang berada di luar sekolah memakai mobil gue. Ya kami pergi ke taman yang dulu kami jumpai dan awal perjumpaan kami lagi.

"Ven?"

"Ya, apa honey?"

"Ingat gak tempat ini, entah mengapa aku kangen ketempat ini. Dulu sewaktu kamu masih di luar negri. Aku selalu nungguin kamu disini, tapi saat ini aku merasakan yang aneh ven"

"Aneh gimana sih sat?"

"Kayaknya aku gak sayang lagi sama kamu, aku sekarang sayangnya sama Glory, entah mengapa aku kangen bersamanya lagi. Dia memang telah punya pacar. Tapi hatiku tetap saja memilihnya"

"Terus maksud kamu ajak aku kesini untuk bilang putus buat aku, karena cewek penggoda itu, kamu jahat satria kamu jahat. Setelah apa yang kamu buat ke aku luka dan janji palsu. Kamu ninggalin aku campakkan aku"

"Apa gunanya kita pacaran tapi aku gak sayang lagi sama kamu, sama aja aku bohongin kamu. Jadi sekarang aku jujur sama kamu"

"Aku kesal sama kamu, aku kecewa" Meninggalkan satria di taman.

Bel pulang pun berbunyi setelah mengumpulkan keberanian ngucapin kata itu kepada venia, tujuan utama ku mengunjungi rumah sakit, sungguh aku merindukan glory

Sekarang aku sudah mengunjungi rumah sakit sekarang. Namun penglihatan pahit yang aku lihat. Ketika Glory digendong Rock naik ke tempat tidur, mungkin baru siap jalan-jalan.

"Maaf mengganggu"

"Eh Satria, lu masih mau ya jumpai gue, kirain udah lupa"

"Apaan sih, enggak dong masa lupa sama teman sendiri"

Namun sepasang mata memandangi pembicaraan itu dengan tatapan tidak suka, akhirnya karena tidak tahan. Rock tiba-tiba mencium bibir Glory dengan maksud supaya satria keluar. Namun salah aku jadi kebawa keinginan duniawi lalu memeluk erat tubuh glory dengan kasih sayang. Glory sangat senang dilakukan spesial oleh Rock.

"Abang ihk, ada satria disini" bisikku

"Bodo amat, emang dia siapa" sambil mengelus lembut rambutku.

Akhirnya satria pamit keluar dengan alasan ke toilet

~~~~~~~~~
Maaf banyak typo, pendek ya? gapapa ya rencana sih pingin banyak part

Vomment selalu ditunggu readers

AndorationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang