Andoration

Part 22

Pada awalnya semua bangga dengan pilihan mereka

Tapi pada akhirnya tidak semua orang setia dengan pilihannya

Karena yang tersulit dalam hidup itu adalah bertahan dalam suatu pilihan.
#Author

~~~~~~~~~~~

Kepergian glory membuat semua heboh mulai dari putri yang show di luar negeri, orangtua glory, rock, teman-teman glory, frans bahkan satria.

Sekarang telah menunjukkan jam 12 malam namun glory belum balik juga. Memory bahkan mengantar tas yang tertinggal di kelas tadi. Dan menanyakan kabar glory.

Glory memang cewek yang lemah tidak jago dalam hal bela diri itu yang membuat semuanya khawatir akan kehilangan sosok perempuan mungil itu. Menit demi menit telah berlalu namun glory tak kunjung datang.

"Pa, glory dimana?" sahut ibu glory yang cemas

"Sabar ma, ini juga papa lagi usaha. Semua anak buah gak ada yang beccus dalam kerjaannya mencari glory" ucap ayah glory yang frustasi

"Kalau begitu mama saja yang pergi mencari glory" ucap ibu glory

"Jangan ma, Biarkan papa saja yang mencari. Mama disini aja jaga gian dan hans" balas ayah glory

"Tapi mama mau ikut"

"Percaya deh sama papa" sambil menenangkan istrinya itu "Papa pulang pasti bawa glory dengan keadaan baik-baik saja" lanjutnya

Mengambil kunci mobil dan pergi keluar rumah...

~~~~~~~~~~~~~

Glory membuka kelopak matanya pelan demi pelan, yang anehnya tempat ini beda. Seingat glory bahwa terakhir dia berada di gunung, namun sekarang dia berada di ruangan.

Tiba-tiba seseorang datang seperti ke arah ruangannya dengan cepat dia kembali menutup matanya supaya mereka fikir masih tertidur

Suara heel yang terkena di ubin, dan suara berbicara menunjukkan mereka bukan satu orang melainkan dua orang wanita. Iya mereka wanita.

"Sial ini anak masih pingsan lagi" ucap salah satu wanita itu

"Mungkin efek obat tadi" ucap wanita yang lain

"Yaudah kita tunggu saja dia sampai bangun"

Seiring mereka bicara, glory mengintip dan mendengar pembicaraan mereka. Namun, sayangnya dia tidak mengetahui siapa wanita itu karena cahayanya lumayan redup. Dalam hati bahwa glory masih bertanya-tanya siapa mereka.

"Bagaimana caranya kabur dari tempat ini" ucapnya dalam hati.

Ketika berpikir cara agar kabur ternyata terlihat sebuah gunting tak jauh dari tempatnya. Glory berusaha mengambil tetapi usahanya sia-sia. Glory tidak bisa menjangkaunya karena tangannya cukup pendek.

~~~~~~~~~~~~

Satria POV

"Kamu dimana sih ory?" ucapnya sambil melamun di kamarnya

"Aku janji bakal nemuin kamu dan siapa pun yang menyakitimu akan kujadikan santapan buaya dilaut" sambungnya dengan ucapan kesal

Mulai semalam satria menjauhi venia karena dia tidak ingin membuat sang pujaan hatinya sedih, sudah terlalu sakit glory merasakan ini. Satria sayang glory, satria tidak akan mengulangi kesalahannya itu lagi.

Satria tidak mau diam dikamar begini. Dia pergi mencari glory keliling kota Jakarta. Menyalakan mobil dan mulai mencari glory.

Hampir 5 jam satria mencari glory mulai dari sekolah, tempat shownya dengan teman-teman, rumah pohon mereka, sampai tempat makan mereka namun semuanya nihil tidak ada keberadaan glory.

Ntah mengapa mobil ini membawa satria ke arah gunung dekat kebun teh, satria duduk menatap pemandangan dari situ.

Dan dia merasa risih apa yang didudukinya ternyata itu ialah hamdphone glory. Satria heran, berarti glory disini. Namun glory tidak ada. Satria refleks teriak dari atas gunung memanggil nama glory.

"GLLOORRYY KAMU DIMANA?"

"DENGARIN AKU ORY, KAMU DIMANA?"

Teriakannya hanya membuat dia serak yang menjawab teriakannya hanyalah gema dan suara angin yang berhembus.

Mau tidak mau dia balik ke rumah karena sekarang menunjukkan pukul 6 pagi dan satria tidak tidur seharian. Dia tau bahwa besok dia akan ngantuk di sekolah. Namun yang terpenting dalam hidup satria itu adalah glory

~~~~~~~~~~

Buat pembaca tokoh venia diganti ya jadi ini biar agak greget hehehehehe

nama asli: irene venesia parhusip

Love you guyysss😘😘😘