Bab 4

3.4K 193 0
                                        

Pria itu, pria tampan dengan rambut kecoklatannya yang tertata rapi kini tengah terduduk di ruang kerjanya dengan rahang terkatup menahan emosi. Dia mencoba menghembuskan nafasnya dengan perlahan, sebelum menyobek lembaran demi lembaran majalah yang berada di atas meja kerjanya.

" Kamu salah besar jika menggunakan kebebasan yang kuberikan selama ini untuk bermain api bersama pria lain, my dear. " Ucap pria itu dengan menahan emosi yang membuncah di dalam dirinya.

Namun beberapa detik kemudian, senyum miring perlahan terukir di wajah tampannya ketika melihat sebingkai foto yang menampilkan potret seorang gadis yang tengah tersenyum manis.

" Joyz Loyard-kah? " Ucap pria itu dengan nada dinginnya yang menusuk. " Cari tahu semua informasi tentang pria itu dan pastikan jangan sampai ada satu pun yang terlewat. " Ucapnya lagi yang langsung diangguki oleh sekretaris pribadinya, sebelum seulas senyum miring kini kembali menghias wajah tampannya ketika dia melihat undangan yang kini berada di atas meja kerjanya.

_____

Joyz semakin memeluk pinggang ramping milik gadisnya dengan penuh posesif menuju limusin putih miliknya yang telah terparkir rapi di depan pintu utama bandara Internasional Dubai.

" Tidurlah, Flau. Aku yakin kamu pasti kelelahan. " Ucap Joyz dengan penuh perhatian begitu dia usai memberi perintah pada sopirnya untuk menjalankan mobil.

Flau menggangguk dengan kedua matanya yang semakin lama tidak kuat menahan kantuk yang menyerangnya. " Bangunkan aku kalau sudah sampai, oke? "

" Yes, my princess. " Balas Joyz dengan senyum manisnya, sebelum mencium lembut dahi Flau yang kini telah sepenuhnya terlelap dalam pelukannya.

Dan selama Flau tertidur, maka selama itulah Joyz hanya diam dengan menopang dagu untuk sekedar melihat gedung pencakar langit yang seakan berjajar rapi di jalanan.

Drrtt...ddrtt..

Dengan gerakan malas Joyz mengeluarkan ponselnya dari dalam saku jasnya dan sedikit mendengus ketika melihat nama yang tertera di layar ponselnya itu.

" Ada apa? "

Mendengar nada malas sahabatnya itu, Jack sontak terkekeh karena dia sangat tahu bahwa Joyz paling tidak suka diganggu ketika sedang kelelahan. " Sorry, Joyz. Aku tahu saat ini kau pasti masih kelelahan karena penerbangan yang cukup panjang, tapi aku tetap ingin memastikan bahwa kau benar-benar sudah sampai disini atau belum. Jadi, katakan sudah sampai mana kau sekarang? "

" Di depanmu. " Jawab Joyz dengan singkat, jelas, dan padat lalu memutus sambungan secara sepihak.

" Apa?!! Hei...Joyz...tut...tutt....tutt... " Begitu mendengar nada yang paling Jack benci, dia segera melihat layar ponselnya dan berteriak kesal karena sahabatnya itu ternyata memutus panggilannya secara sepihak. " Argghh!! Dasar pria itu!! " Serunya mengeluarkan segala kekesalannya.

" Berhentilah berteriak seperti seorang gadis yang sedang frustasi, Jack. "

Jack spontan terdiam dan ternganga begitu melihat sosok Joyz yang kini telah berdiri dengan bersedekap dada ke arahnya, didampingi oleh Flau yang masih melihat sekelilingnya dengan kedua mata berbinar.

" Sudah kubilang aku berada di depanmu, bukan? " Joyz kembali berucap dengan santai, membuat Jack menghembuskan nafasnya dengan kesal.

" Ya..ya..terserah. " Balas Jack dengan nada asalnya lalu berjalan menghampiri Flau dengan senyum manisnya. " Jadi, bagaimana pendapatmu mengenai resort ini Flau? "

" It's very amazing, Jack. Aku tidak pernah melihat resort seindah ini sebelumnya. " Puji Flau dengan wajah cerianya.

" Wah! Terima kasih atas pujiannya, Mrs. Loyard. " Balas Jack dengan nada usilnya.

Mendengar itu, Flau spontan tersenyum malu dan berpikir bahwa tidak lama lagi panggilan itu akan menjadi panggilan sehari-harinya ketika bertemu dengan rekan bisnis Joyz.

" Kamu harus terbiasa dengan panggilan itu nantinya, my Flau. " Bisik Joyz dengan mesra tepat di samping Flau, membuat gadisnya merona seketika begitu merasakan deru nafas Joyz yang membuat Flau harus menahan nafas selama beberapa saat.

Berbalik dengan Joyz dan Flau yang semakin lama semakin mesra, kini Jack terlihat begitu suram karena merasa tersindir dengan fakta bahwa dia adalah seorang jomblo, meski nyatanya dia adalah seorang playboy sejati.

" Ehm..bisakah kalian berdua berhenti mengumbar kemesraan di muka umum? " Sindir Jack dengan nada sinisnya.

Membuat Joyz dan Flau malah tertawa lebar ke arah Jack yang justru semakin muram juga kesal setengah mati.

" Kalian berdua benar-benar membuatku kesal. " Rutuk Jack sebelum melangkah pergi meninggalkan Joyz dan Flau dengan langkah lebarnya.

Berbalik dengan Jack yang terus menggerutu, Joyz lebih memilih mengangkat bahu tak acuh lalu menuntun Flau menuju suite room yang memang telah Joyz siapkan secara khusus hanya untuk gadisnya itu.

" Astaga! Ini terlalu berlebihan, Joyz! " Seru Flau yang ternganga begitu masuk ke dalam suite room yang disediakan khusus oleh Joyz untuknya.

" Berlebihan? Kurasa tidak, Flau. " Balas Joyz dengan nada santainya, sebelum membaringkan tubuhnya di atas sofa panjang yang tersedia di tengah ruangan.

Flau yang mendengar nada santai Joyz, hampir saja berteriak kesal ke arah tunangannya itu, bagaimana bisa Joyz menyediakan suite room yang begitu mewah hanya untuk beberapa hari menginap saja. Benar-benar perilaku yang boros!

" Berhenti berpikir kalau aku boros, my princess. " Ucap Joyz yang hampir membuat Flau tersedak karena begitu terkejut dengan ucapan Joyz yang seakan tepat sasaran.

" Aku...tidak berpikir seperti itu kok. " Balas Flau yang kini mengerucut kesal.

Melihat ekspresi lucu Flau, Joyz sontak terkekeh dan menarik pergelangan Flau hingga tubuh gadisnya itu terjatuh di atas dada bidangnya. " Sepertinya kamu lupa kalau aku pemilik resort ini, my Flau. " Ucap Joyz yang kini menatap lekat ke dalam mata coklat milik Flau.

Kedua pipi Flau spontan merona begitu sadar seberapa dekatnya wajah Joyz saat ini, bahkan suhu tubuhnya seakan memanas ketika merasakan jemari Joyz yang kini mengelus kedua pipinya yang merona malu dengan lembut.

" Kamu semakin menggemaskan jika merona seperti ini, my princess. " Ucap Joyz dengan suara khasnya yang selalu bisa membuat Flau merasa begitu nyaman ketika berada didekatnya.

_____

Flau berdiri tepat di depan cermin tinggi yang menampilkan bayangan dirinya yang kini memakai long dress hitam bermodel brokat dengan rambut hitamnya yang tergerai lurus hingga sebatas pinggang, ditambah dengan beberapa kepangan yang sengaja ditata menyerupai kelopak bunga di bagian belakang kepalanya.

" Kamu terlihat semakin cantik saja, my princess. " Puji Joyz yang tiba-tiba datang dan memeluk tubuh ramping Flau dari belakang.

" Benarkah? Tapi aku hanya menggunakan make up tipis, Joyz. " Ucap Flau yang merasa tidak percaya diri dengan make up natural yang kini menghias wajah cantiknya.

Joyz sontak terkekeh ketika mendengar nada minder gadisnya, meski sejujurnya dia  heran pada Flau yang tidak percaya diri dengan dirinya sendiri, padahal jika dilihat sekilas saja Joyz yakin siapapun yang melihat penampilan Flau saat ini pasti akan terpesona seketika.

" Entah kamu menggunakan make up tipis, tebal, ataupun tanpa make sekalipun. Kamu selalu terlihat cantik, my princess. " Puji Joyz dengan senyum menawannya yang spontan membuat Flau ikut tersenyum lalu berbalik dan mengalungkan tangannya di leher Joyz.

" Dan kamu selalu saja bisa membuatku tersenyum, my prince. " Balas Flau masih dengan senyum manisnya lalu mencium lembut bibir merah Joyz yang sempat terpaku selama beberapa saat sebelum  membalas ciumannya semakin dalam.

_____


#vote n comment!!


Joyz & Flau in WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang