Tokk...tok...
" Kau ada di dalam, Joyz? "
1 detik..
2 detik..
3 detik..
Hingga akhirnya Jack mendengus dan berniat membuka pintu kamar Joyz dengan paksa, tapi sayangnya dia malah terkejut begitu tahu bahwa ruangan itu masih kosong.
" Maaf, apa tuan Jack sedang mencari tuan? "
Jack segera berbalik begitu mendengar pertanyaan seorang pelayan yang tentu saja tertuju padanya.
" Emm..ya. Apa kau tahu dimana dia sekarang? "
" 5 menit yang lalu, saya baru saja melihat tuan sedang berjalan ke arah bar. "
" Bar? "
" Ya, tuan. "
" Baiklah, terima kasih. "
" Sama-sama, tuan. "
Dan detik itu juga, Jack segera berjalan menuju bar minimalis yang sengaja Joyz desain seklasik mungkin itu dengan langkah cepatnya.
" Oh...selamat malam dan selamat datang, Jack. " Sapa Sam, si bartender muda berwajah manis dengan senyum ramahnya yang hanya dibalas anggukan oleh Jack.
" Apa yang sedang dia lakukan disitu? " Bisik Jack yang kini menunjuk ke arah Joyz yang tengah meneguk sebotol whisky dalam gelap.
" Minum. Mungkin tuan Joyz sedang banyak pikiran. " Balas Sam yang ikut berbisik namun tidak juga meninggalkan kegiatan mengelap gelasnya.
Akhirnya Jack hanya bisa menghela nafas dan meminta segelas coktail pada Sam yang dengan cekatan memberikan apa yang diminta olehnya. Tapi belum sempat dia mengucapkan terima kasih pada bartender muda itu, Sam telah lebih cepat pergi meninggalkannya dengan sebuah memo kecil yang tertempel pada gelas coktailnya.
Saya harap anda bisa mengembalikan suasana hati tuan Joyz seperti sedia kala.
Sam.
" Cih..dasar si Sam sialan, menghilang dan muncul tiba-tiba seperti hantu saja. " Oceh Jack yang dengan segera meremas memo kecil itu lalu membuangnya ke tempat sampah. " Jadi, sampai kapan kau mau terus disini? " Tanya Jack dengan nada basa basinya yang tentu saja tidak mempan pada Joyz.
" Apa yang ingin kau katakan? " Tanya Joyz to the point, bahkan hanya untuk membalas tatapan sahabatnya itu saja, Joyz enggan.
Dia lebih memilih menatap botol whisky yang kini berada di hadapannya dengan pandangan datar. Bahkan Jack yang melihatnya pun justru terdiam begitu saja, tanpa berniat mengatakan apapun lagi, hingga whisky yang diteguk oleh Joyz telah sepenuhnya habis, Jack mulai bersuara.
" Apa kalian sedang bertengkar? "
" Menurutmu? "
" Ayolah, aku bertanya karena aku benar-benar tidak tahu. "
" Berhentilah berpura-pura tidak tahu, jika nyatanya kau sudah mengetahui semuanya. "
Mendengar ucapan Joyz yang lagi-lagi terdengar teramat datar baginya, Jack sontak membuang nafasnya dengan kesal.
" Baiklah, aku tahu kau sedang bertengkar dengan Flau. Tapi setidaknya, bisakah kau lebih memilih memperbaiki hubungan kalian daripada menghabiskan sebotol whisky dalam kegelapan seperti ini? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Joyz & Flau in Wedding
RomanceSequel kedua dari ' Miracle in My Love ' ( Author sarankan kalau mau membaca story ini, lebih baik membaca sequel pertamanya dulu ? ) hanya saran ✌ ........................................................................ Joyz Loyard, seorang pembisn...