Bab 35

3K 135 11
                                        

Flau berjalan anggun dengan gaun pengantin yang kini telah sempurna melekat di tubuh rampingnya, bersama dengan senyum manis yang kini membingkai wajah cantiknya. Dan jika semuanya berjalan dengan lancar, seharusnya hari inilah hari yang paling dinantikan oleh dirinya juga Joyz, karena di hari inilah hari dimana seharusnya mereka menikah seperti yang telah direncanakan sebelumnya.

" Hi, my Prince! " Sapa Flau dengan senyum teramat manisnya, tidak peduli apakah Joyz dapat mendengarnya atau tidak, Flau tetap tersenyum dan mengenggam jemari dingin Joyz dengan erat.

Keylan, Rose, Jack, Nathan, Bella, juga Paul hanya bisa tersenyum melihat moment itu, meski dibalik senyum mereka tersirat begitu banyak kesedihan yang mendalam, tak terkecuali Nathan yang tidak dapat lagi menyembunyikan ekspresi terlukanya ketika dia harus melihat betapa besar rasa cinta Flau pada Joyz.

" Mau sampai kapan kamu terus seperti ini, Joyz? Tidakkah kamu merasa lelah harus terbaring seperti ini terus, hmm? " Tanya Flau masih dengan senyum manis yang terukir di wajah cantiknya yang kini telah dipoles dengan make up tipis.

Hening....

Flau tersenyum miris begitu melihat reaksi Joyz yang sama seperti semula, pria itu masih tetap tertidur tanpa adanya satu pun tanda yang menunjukkan bahwa dirinya akan terbangun.

" Joyz....bangunlah, kumohon....jangan seperti ini terus.... " Lanjut Flau dengan bibir yang mulai bergetar menahan air matanya yang mulai berjatuhan.

Rose ikut menangis dipelukan Keylan, melihat betapa kerasnya usaha Flau untuk membuat putranya itu kembali, kembali pada mereka.

" Aku merindukanmu.....suaramu....senyummu....aku merindukan semua tentangmu, Joyz.....aku sungguh-sungguh merindukanmu....aku mohon bangunlah demi aku! Demi mereka semua yang menyayangimu!! " Seru Flau yang mulai kehilangan kontrol akan dirinya, dirinya yang sesungguhnya telah lama hancur sejak saat itu, saat dimana Joyz tersenyum untuk yang terakhir kalinya. " Bangunlah, Joyz!! Apa kamu tidak mendengarku, hah?! Aku bilang bangun!! Bangunlah!! " Pekik Flau yang kian menumpahkan semua kesedihannya saat itu juga.

" Flau... " Lirih Nathan yang berniat menghampiri Flau, jika saja Paul tidak lebih cepat menahan bahunya.

Paul menggeleng pelan, " Sudah saatnya dia menumpahkan seluruh kesedihannya. "

Nathan terdiam begitu mendengar ucapan lirih Paul, karena dia pun tahu dan paham bagaimana hancurnya Flau, meski gadis itu sering kali berusaha untuk tersenyum pada semua orang tapi nyatanya dibalik itu semua, tidak ada lagi Flaurestya yang dulu.

_____

" Aku bisa mendengarmu....suaramu.... " Lirih Joyz dalam dunia hampanya, dunia yang selama ini menjadi penjara waktunya. 

" Bangunlah.....untukku....kumohon!! "

Joyz mendengarnya, dia bisa mendengarnya lagi....suara gadisnya yang seolah memanggil dirinya agar segera pergi dari dunia hampa ini. Tanpa arah, Joyz berlari dan terus berlari mengikuti suara gadisnya.

" Flau....Flau..... " Ucap Joyz yang masih terus berlari, menuju sekilas cahaya yang kian terlihat.

_____

Flau terengah ketika akhirnya dia mampu meluapkan semua kesedihan yang selama ini dipendamnya, namun selega apapun itu....tidak akan ada yang mampu meredakan hatinya yang kian terluka ketika melihat pria yang dicintainya itu masih terus terbaring untuk waktu yang tidak dapat dia terka.

" Aku akan memberimu satu kali kesempatan, Joyz. Jika sampai aku pergi dari ruangan ini dan kamu masih belum sadar....aku....aku tidak akan pernah mau menemuimu lagi! Kamu dengar itu?! " Seru Flau yang kemudian berbalik dan mulai berjalan pergi meninggalkan Joyz.

" Apa kamu yakin dengan ucapanmu itu, Flau? " Cegah Nathan yang spontan menahan lengan Flau.

" Ya, aku...aku.... "

Nathan tersenyum dan mengelus puncak kepala Flau penuh sayang, menghentikan ucapan Flau yang tanpa dia dengar pun, Nathan telah mengetahui betapa menderitanya Flau selama ini. Gadis itu menahan semuanya seorang diri, bersikap rapuh dan kuat disaat yang bersamaan.

Dan sekali lagi, Nathan paham bahwa sudah saatnya untuk Flau menyerah...menyerah pada harapan bahwa Joyz akan terbangun. Tapi meski begitu, dia tetap berharap bahwa Tuhan akan bermurah kasih dengan menyatukan Flau juga Joyz, agar Flaurestya yang dia kenal dapat tersenyum dan tertawa seperti dulu. Meski pada akhrinya, dirinyalah yang akan terluka.

" Kalau memang ini keputusanmu, maka aku hanya bisa membiarkanmu melakukan semua yang ingin kamu lakukan mulai dari sekarang, Flau. Tapi....aku hanya ingin kamu tidak akan  pernah menyesal pada akhirnya. " Ucap Nathan dengan senyum tipisnya sebelum melepaskan genggaman tangannya, membiarkan Flau yang perlahan kembali melangkahkan kedua kakinya.

Melangkah pergi meninggalkan sosok Joyz yang masih terbaring di balik tubuhnya.

" Aku......bisa men....dengarmu..... "

Deg.....

Langkah Flau seketika terhenti, begitu dia mendengarnya...mendengar suara pria yang selama ini dia rindukan. Perlahan Flau berbalik dan sontak membekap mulutnya tidak percaya ketika kini mata coklatnya bertemu pandang dengan kedua mata kecoklatan milik Joyz yang tengah tersenyum tipis padanya.

" Hei.....maaf...membuatmu.... "

" Bodoh!! Dasar Joyz bodoh!! " Seru Flau yang dengan segera menghentikan ucapan Joyz seketika dengan pelukan eratnya.

" Aku...tidak bisa bernafas....Flau... " Ucap Joyz dengan suara tercekat yang sontak membuat Flau seketika melepas pelukannya.

" Maaf.....habisnya aku terlalu bahagia karena bisa mendengar suaramu lagi. " Isak Flau dengan senyum bahagianya yang kini membingkai wajah cantiknya yang terlihat berseri.

" Aku juga, my princess. " Balas Joyz dengan senyum bahagianya. " Tapi....sebelum itu...ehm...bisakah kamu memberiku air....tenggorakanku sangat kering... "

" Eh, tunggu sebentar! " Seru Flau yang dengan cekatan membantu Joyz meminum air putih yang dia berikan.

Dan begitu Flau meletakkan gelas yang dipegangnya ke tempat semula, Joyz segera menarik pergelangan tangan gadisnya itu hingga terjatuh tepat di atas dada bidangnya. " Karena tubuhku sangat susah untuk kugerakkan, sebagai gantinya...aku terpaksa menarikmu seperti ini. " Bisik Joyz tepat disamping Flau yang sontak bersemu merah.

Dan bersamaan dengan itu, perlahan jemari Joyz menangkup wajah cantik Flau dan mencium lembut bibir mungil yang selama ini begitu dia rindukan. Menyalurkan betapa besar kerinduan yang selama ini tidak dapat dia wujudkan.

" I miss you so much, my princess. " Bisik Joyz di sela-sela ciumannya.

" I miss you too, my prince. " Balas Flau begitu Joyz menyudahi ciuman mereka dengan sebuah senyuman teramat manis yang mampu membuatnya menunduk dan bersembunyi di dalam pelukan hangat Joyz.

_____

Disisi lain, baik Rose, Keylan, Nathan, Jack, Paul, dan Bella terlihat masih syok dengan sadarnya Joyz yang sangat tidak terduga itu, terlebih dengan adegan live yang baru saja mereka saksikan beberapa detik yang lalu, seakan mampu untuk membungkam mereka.

" Aku tidak percaya dengan tubuh selemah itu dia masih bisa menarik Flau sekuat itu. " Batin Nathan yang sampai saat ini tidak percaya bahwa Joyz yang baru saja tersadar dari masa komanya, ternyata memiliki tenaga sebesar itu.

" Hebat sekali kau Joyz, dengan posisi terbaring seperti itu saja kau bisa melakukan adegan semesra itu! "  Puji Jack dalam hati.

" Andai saja pria yang disampingku ini bisa seromantis kamu, Joyz! " Rutuk Bella dengan nada sedihnya begitu ingat bahwa Paul sama sekali tidak bisa bersikap romantis padanya.

" Untuk sesaat, aku berharap bahwa suatu hari nanti aku bisa seperti kalian. " Harap Paul jauh di lubuk hatinya yang paling dalam.

" Thanks for your miracle, God! " Ucap Rose juga Keylan di dalam hati mereka masing-masing, bersyukur bahwa setelah sekian lama....akhirnya putra kesayangan mereka telah kembali.

_____


#Happy reading, guys!! tapi ttp jgn lupa vommentnya loh, author sllu mnntikn dkungn dri klian smua....

Joyz & Flau in WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang