Bab 5

2.9K 164 4
                                        

Joyz mengulurkan sebelah tangannya ke arah Flau yang nampak bingung, sedangkan Joyz yang melihat gadisnya nampak kebingungan justru terkekeh sebelum menarik pinggang ramping Flau dengan cepat ke tengah aula pesta.

" Let's dance with me, my princess. " Ucap Joyz dengan senyum manisnya yang mampu membuat setiap wanita yang melihatnya pasti akan terpesona, tak terkecuali Flau yang kini merona malu.

Musik jazz yang mengalun dengan tempo lambat kini menggema di seluruh penjuru aula pesta, menambah suasana romantis bagi beberapa pasangan yang tengah berdansa di lantai dansa. Joyz terus tersenyum manis dengan Flau yang seakan ikut terhipnotis untuk tetap mengikuti gerakan Joyz yang terlihat telah terbiasa berdansa.

" Aku bersyukur karena telah mengenalmu, Flau. " Ucap Joyz dengan nada khasnya, membuat senyum manis kini terukir jelas di wajah cantik Flau.

" Aku juga, Joyz. Aku sungguh bersyukur bertemu denganmu yang telah mengisi hari-hariku ini dengan penuh kebahagiaan. " Balas Flau yang sontak membuat Joyz menghentikan dansa mereka dan menatap mata coklat gadisnya itu dengan lekat.

" I love you, my Flau. " Bisik Joyz dengan suara baritonnya yang khas, sebelum bibir merahnya kini telah sepenuhnya mencium lembut bibir mungil milik Flau yang menerimanya dengan senang hati.

Flau mengalungkan tangannya di leher Joyz dan semakin membalas ciuman Joyz dengan tak kalah menuntut, membuat keduanya menjadi sorotan para tamu undangan juga para wartawan yang hadir dan menyaksikan adegan mesra Joyz dan Flau.

Sedangkan pria tampan yang sedari tadi memilih untuk berada di sudut ruangan sejak pesta peresmian resort J Group dimulai, kini melihat kemesraan yang Joyz dan Flau lakukan dengan rahang terkatup menahan semua emosi yang kini membuncah di dalam dirinya.

" Sudah cukup aku menahannya sedari tadi. " Geram pria itu, sebelum berjalan dan menghampiri gadis yang selama bertahun-tahun ini selalu setia berada di dalam hati juga benaknya begitu alunan musik telah sepenuhnya berhenti.

Joyz merengkuh pinggang ramping Flau yang masih nampak merona malu akibat adegan mesra yang baru saja mereka lakukan tanpa sadar, sedangkan Flau yang mengetahui niat Joyz yang ingin menuntunnya ke pinggir aula sontak berjalan mengikuti tunangannya itu dengan wajah yang tertunduk malu.

" Astaga, aku benar-benar malu. " Rutuk Flau di dalam hatinya dengan segala rasa malunya.

" Selamat malam, Mr. Loyard. "

Langkah Joyz spontan terhenti begitu mendapat sapaan dari sosok pria yang kini telah berdiri tepat di hadapannya, namun sedetik kemudian seulas senyum khasnya kini telah sempurna menghias wajah tampannya.

" Nathan?! "

Belum sempat Joyz membalas sapaan pria itu, senyum yang tadinya membingkai wajah Joyz spontan menghilang dan digantikan oleh rasa keterkejutan dengan apa yang baru saja Flau ucapkan.

" Flau?! Kamu....kamu sungguh Flau?! " Tanya Nathan dengan suara terbata.

" Tunggu....kalian saling mengenal? " Tanya Joyz yang kini saling menoleh ke arah Nathan dan Flau secara bergantian dengan ekspresi bingungnya.

" Ya, kami saling mengenal. " Jawab Nathan dengan sorot matanya yang terus tertuju pada Flau, gadis yang hampir 2 tahun ini tidak pernah lagi dijumpainya.

Plakk....

Suara tamparan kini menggema di seluruh aula pesta, membuat semua perhatian para tamu juga wartawan yang saat itu masih menikmati pesta seketika terdiam dan memusatkan perhatian mereka ke arah Nathan yang kini memegang sebelah pipinya yang telah memerah.

Namun lebih dari apapun, Joyz-lah orang paling terkejut dengan apa yang baru saja dilakukan oleh Flau.

" Amankan seluruh aula! " Seru Joyz dengan nada memerintahnya yang sontak membuat para bodyguard pribadi Joyz langsung bergerak cepat mengamankan seluruh aula saat itu juga.

Dipimpin oleh Jared, para bodyguard Joyz dengan cepat mengisolasi ruangan itu, memberi arahan untuk para tamu meninggalkan aula pesta saat itu juga dan menghentikan para wartawan yang mulai bergerak liar seakan mereka telah mendapatkan berita panas.

" Kenapa.....kenapa baru sekarang kamu muncul di hadapanku?!! " Seru Flau dengan mata memerah menahan segala emosinya yang seakan meluap saat itu juga.

" Aku....aku bisa menjelaskannya, Flau... " Ucap Nathan yang berusaha meraih jemari Flau yang terlihat gemetar.

Joyz yang melihat itu sontak mencekal tangan Nathan dan mendorong tubuh Flau ke belakang tubuhnya. " Aku tidak tahu masalah apa yang telah terjadi diantara kalian berdua, tapi aku ingatkan jangan pernah kau menyentuh gadisku. " Ucapnya dengan dingin dan penuh peringatan.

Nathan menghela nafas dengan jengah lalu menarik sebelah tangannya dengan kasar, hingga terlepas dari cekalan Joyz lalu balas memandang Joyz dengan tajam.

" Aku hanya ingin menjelaskan sesuatu pada Flau, tidak lebih. "

" Kalau begitu kau bisa menjelaskannya saat ini juga. "

" Dan membiarkanmu mendengar semuanya? " Nathan bertanya dengan nada sinis.

" Joyz.... " Ucap Flau dengan nada pelannya, namun itu saja sudah cukup untuk membuat Joyz berbalik dan menatapnya dengan pandangan khawatir. " Aku tidak apa, pergilah. "

" Tapi Flau... "

" Percayalah...aku sudah sangat mengenalnya lebih dari siapapun. "

Mendengar ucapan gadisnya itu, mau tidak mau Joyz hanya bisa mengalah dan mengangguk mengerti sebelum pergi meninggalkan tunangannya itu bersama Nathan.

_____

" Apa lagi yang ingin kamu jelaskan padaku, Nathan? " Tanya Flau begitu hanya ada dirinya juga Nathan seorang. " Bukankah semuanya sudah jelas saat kamu tiba-tiba pergi meninggalkanku saat itu? "

" Dengarkan aku Flau, aku tidak pernah pergi meninggalkanmu. "

Flau tertawa keras begitu mendengar ucapan Nathan yang menurutnya konyol dan ambigu. " Tidak pernah meninggalkanku?! Apa kamu sedang bercanda denganku?! Kamu pergi tanpa pamit dan menghilang selama 2 tahun lebih tanpa ada satu pun kabar tentangmu lalu kamu bilang....kamu tidak pernah meninggalkanku?! Kamu pikir aku gadis bodoh yang percaya begitu saja, hah?!! "

" Maaf, itu semua memang kesalahanku. Tapi percayalah selama 2 tahun ini pun hanya kamu yang selalu memenuhi hati dan pikiranku, Flau. "

Flau menatap kedua mata coklat milik Nathan yang terlihat begitu mirip dengan matanya dengan pandangan nanar. " Lalu apa kamu pikir aku akan memaafkanmu begitu saja setelah kamu meminta maaf padaku? "

" Aku tahu kamu tidak akan bisa memaafkanku, tapi setidaknya beri aku kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahanku saat itu, Flau. "

" Kesempatan?! Sayangnya tidak ada kesempatan kedua yang tersedia untukmu, Nathan. Kamu sudah terlambat, karena aku bahkan telah bertunangan dengan Joyz. "

" Tidak, Flau. Semua belum terlambat jika kamu mau memberiku satu kesempatan lagi agar aku bisa memperbaiki kebodohanku saat itu. "

" Maaf, Nathan. Aku tidak bisa. " Balas Flau yang kemudian berbalik dan berniat pergi, hingga ucapan Nathan membuatnya mematung.

" Tidakkah kamu ingat janji yang pernah kubuat saat itu, Flau? Dari awal aku tidak pernah pergi meninggalkanmu tanpa satu pun kepastian. " Ucap Nathan dengan nada pilunya. " Percayalah Flau....saat itu aku pergi bukan karena keinginanku. "

" Lalu kenapa kamu baru muncul sekarang, Nathan? Bahkan jika kita tidak bertemu secara kebetulan di pesta ini, aku yakin sampai saat ini pun kamu tidak akan pernah mau menemuiku. "

" Karena aku takut, Flau....aku takut akan seperti ini. Kamu pasti akan membenciku, memakiku karena telah pergi meninggalkanmu. "

" Tapi setidaknya kamu bisa menjelaskannya padaku. "

" Menjelaskan? Aku tahu betapa keras kepalanya kamu Flau, kamu tidak akan mudah mendengar penjelasan orang lain. "

" Aku akan mendengarkannya....jadi katakan....katakan alasan mengapa kamu pergi saat itu, Nath? "

_____

#happy reading!! 😊

Joyz & Flau in WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang