Joyz masih setia bersandar di depan pintu suite roomnya dengan kedua mata yang terpejam, membiarkan suara jarum jam tangan mahal yang kini dipakainya mengisi keheningan yang telah berlangsung cukup lama.
" Darimana saja kamu, Flau? "
Flau yang terkejut begitu mendengar suara Joyz, sontak memegang dadanya dengan cekatan. " Astaga, Joyz! Kamu mengagetkanku saja! " Oceh Flau dengan nada kesalnya.
" Aku tidak bermaksud mengagetkanmu, aku hanya bertanya darimana saja kamu? "
" Aku hanya berjalan-jalan disekitar taman. "
" Hanya itu? "
" Ya, Joyz. "
" Baiklah. Dan....bisakah kamu tidak terlalu dekat dengan pria bernama Nathan itu? "
" Kenapa? Dia temanku, Joyz. "
" Karena dia temanmu, aku tidak suka kamu berada didekatnya. "
Dahi Flau sontak berkerut dan menatap wajah tampan Joyz dengan pandangan tidak percaya. " Kamu egois, Joyz. Selama ini aku tidak pernah melarangmu bertemu dengan siapapun teman wanitamu, tapi sekarang kamu seenaknya melarangku bertemu dengan teman priaku. Apa itu adil?! "
" Aku mungkin egois tapi setidaknya itu untuk kebaikan kita dan kalaupun kamu mengizinkanku untuk bertemu dengan teman wanitaku, tidak sekalipun aku pernah bertemu dengannya. "
" Lalu bagaimana dengan Bella? Bukankah dia teman wanitamu? "
" Bella? Dia bahkan sudah kuanggap adik perempuanku sendiri. "
" Benarkah? Tapi nyatanya dia mencintaimu. "
" Itu dulu, lagipula sekarang dia dekat dengan Paul bukan? "
" Bagiku itu sama saja, Joyz. Berhenti bersikap egois dan hanya memikirkan perasaanmu sendiri. "
" Apa? Memikirkan perasaanku sendiri? Lalu bagaimana dengan perasaanku?! Bagaimana dengan perasaanku yang melihat tunanganku sendiri tengah berpelukan mesra dengan pria lain meski itu temannya sendiri?! "
Kedua mata coklat Flau spontan melebar, dia begitu terkejut dan tidak menyangka bahwa Joyz ternyata telah melihat bagaimana Nathan memeluknya dengan begitu erat.
" Kamu...melihatnya? "
" Ya, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. "
" Joyz...aku... "
" Apa kamu sedang balas dendam padaku, Flau? " Potong Joyz dengan ekspresi kecewanya.
" Apa maksudmu? " Tanya Flau dengan ekspresi tidak mengertinya.
" Aku akui dulu Bella memang sering memelukku bahkan aku juga mengakui bahwa aku juga pernah mencium Bella, tapi itu dulu ketika aku belum sadar akan perasaanku padamu. Tapi untuk sekarang......bisakah kamu tidak melakukan itu padaku? "
" Aku bahkan tidak pernah berpikir untuk melakukan hal semacam balas dendam yang kamu maksud itu, Joyz. "
" Lalu apa? "
" .... "
Joyz membuang nafasnya dengan kasar lalu mengelus puncak kepala Flau dengan sayang. " Berkemaslah, 30 menit lagi kita akan pergi ke bandara. Dan maaf...sepertinya aku memang terlalu egois seperti yang kamu katakan, tapi aku hanya ingin bilang bahwa aku tidak suka kamu terlalu dekat dengan pria lain selain diriku. " Ucap Joyz dengan nada lembutnya sebelum berbalik dan melangkah masuk ke dalam suite roomnya, meninggalkan Flau yang masih terpaku.
_____
" Welcome home!! " Seru Rose dengan nada cerianya ketika tahu Joyz telah datang bersama dengan calon menantu kesayangannya itu dan langsung memeluk tubuh Flau dengan erat. " Oh, I miss you so much, Flau. " Ucap Rose dengan penuh kerinduan, mengingat sudah cukup lama dia tidak bertemu dengan Flau juga Joyz.
" Hanya Flau saja? Sebenarnya siapa yang anak mom disini? " Rutuk Joyz dengan kesal.
Rose dan Keylan sontak tertawa kecil mendengar rutukan Joyz yang menurut mereka begitu kekanakan, sedangkan Flau hanya bisa tersenyum tipis.
" Oh...my little son. " Ucap Rose dengan nada dramatis lalu memeluk putra semata wayangnya itu penuh sayang juga kerinduan. " Mom miss you. "
Mendengar itu, Joyz sontak tersenyum lalu memeluk Rose dengan erat, menghiraukan Keylan yang kini tampak menggeleng dan tersenyum geli ke arahnya. " Miss you more and more, mom. "
Rose menepuk punggung Joyz dengan pelan lalu melepas pelukannya dengan senyum cerah yang kini menghias wajahnya. " Baiklah, sekarang pergilah beristirahat. "
" Lalu... "
Belum sempat Joyz melanjutkan ucapannya, Rose sudah memotong lebih dulu dengan gelengan. " Mom and Dad tahu jika kamu dan Flau pasti sangat kelelahan hari ini, jadi sekarang lebih baik kalian beristirahat dulu. "
" Baiklah, kalau begitu kami masuk ke dalam dulu, mom...dad.. " Pamit Joyz yang langsung merengkuh pinggang ramping gadisnya, meninggalkan Rose dan Keylan yang masih menatap kepergiannya juga Flau.
" Apa hanya aku sendiri yang merasakan bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi diantara mereka, Key? " Tanya Rose begitu sosok Joyz dan Flau telah sepenuhnya menghilang dari jarak pandangnya.
Mendengar itu, Keylan sontak mengangguk menyetujui ucapan istrinya itu. " Aku tidak tahu apakah yang kini kita rasakan itu benar atau tidak, tapi setidaknya kita hanya bisa berharap yang terbaik untuk mereka. " Ucap Keylan yang membuat Rose menoleh ke arah suaminya dengan ekspresi gusar.
Keylan mengerti akan ekspresi gusar yang kini membingkai wajah cantik Rose sontak berusaha menenangkan hati istrinya itu dengan sekedar menghantarkan rasa hangat yang dimilikinya dengan memeluk erat bahu Rose. " Kamu tahu bukan kita tidak bisa ikut campur dalam kehidupan mereka, Rose? "
" Kamu benar, Key. " Balas Rose dengan nada lirihnya.
_____
" Sampai ketemu besok, Flau. " Ucap Joyz lalu mencium lama dahi gadisnya sebelum melangkah pergi menuju kamar pribadinya jika saja lengannya tidak tertahan. " Flau? "
" Aku minta maaf Joyz, tidak seharusnya aku emosi. Padahal sudah sewajarnya kalau kamu cemburu ketika melihatku bersama Nathan. " Ucap Flau penuh rasa sesal.
Bibir merah Joyz sontak terangkat membentuk sebuah senyum tulus yang kini membingkai wajah tampannya ketika dia berbalik dan sedikit menunduk untuk sekedar menyamakan tinggi tubuhnya dengan Flau.
" Aku juga minta maaf, Flau. " Balas Joyz dengan suara pelannya.
" Tapi setidaknya...bolehkah aku bertemu dengan Nathan? Dia pria yang baik juga teman yang baik untukku, sejak aku berumur 11 tahun aku sudah terbiasa bersamanya karena itu akan sulit jika kamu melarangku, Joyz. " Pinta Flau dengan nada memohonnya.
" Baiklah, kamu boleh bertemu dengannya. "
Flau tersenyum senang ketika mendapatkan jawaban yang diinginkannya dari Joyz, hingga tanpa sadar dia memeluk tubuh kekar tunangannya itu dengan begitu erat yang sontak membuat Joyz mau tidak mau membalas pelukannya dengan tak kalah erat.
Membuang perasaan cemburu yang dimilikinya, kurasa hal yang tepat untuk Joyz lakukan jika itu bisa membuat Flau selalu tersenyum ketika bersamanya.
_____
Dilain tempat Nathan yang baru saja sampai di bandara Internasional New York, kini terlihat menghela nafas dengan sedikit kesal karena tidak bisa menemukan sosok Flau yang ternyata telah meninggalkan resort Dubai sejak kemarin malam. Bahkan Nathan sempat berpikir untuk menginap di resort itu selama apapun jika itu artinya dia bisa bertemu dengan Flau.
" Jangan hanya berdiri seperti orang bodoh, jika kamu ingin mendapatkannya kembali. "
Jujur saja bersama dengan gadis yang kini telah berjalan mendahuluinya itu, benar-benar membuat Nathan harus memendam emosinya dalam-dalam. Dan membuat niat awal Nathan yang ingin segera menyingkirkan gadis itu pun malah semakin menjadi.
" Aku pasti akan menyingkirkanmu secepat mungkin, gadis sialan. " Sumpah Nathan dengan emosinya yang memuncak.
_____
#selamat menunaikan ibadah puasa yg terakhir ya n author mau minta maaf lahir dan batin, jika author pernah punya salah sama kalian... 😊😉🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Joyz & Flau in Wedding
Lãng mạnSequel kedua dari ' Miracle in My Love ' ( Author sarankan kalau mau membaca story ini, lebih baik membaca sequel pertamanya dulu ? ) hanya saran ✌ ........................................................................ Joyz Loyard, seorang pembisn...