[1]

2.5K 73 0
                                    

Pagi cerah itu membuatku terbangun dari tidur. Dan segera keluar kamar untuk melihat Bunda yang sedang mempersiapkan sarapan untukku dan untuknya.

"Anak bunda udah bangun pinter" ucap Bunda sembari menaruh piring diatas meja makan

"Bunda mau ke toko pagi banget?"

"Iya sayang"

"Letta sekolah hari ini"

"Iya bunda anter kamu sekalian aja deh"

"Tapi kan bunda harus berangkat pagi"

"Gapapa. Biar sekalian"

"Makasih bundaa"

"Tapi bun sekolahku cukup jauh"

"Bunda berniat memindahkan sekolahmu kedekat toko bunda"

"Iya bunda gapapa"

"Nanti akan bunda urus masalah perpindahannya."

"Kelas 12 aja bun. Tanggung"

"Iyaa"

Kami berdua makan dengan tenang. Dan
menghabiskan makanan yang sudah Bunda buat.

"Kalau ditanya. Makanan terenak di dunia tebak apa yang aku bakal jawab?" ucapku membuyarkan keheningan

" Pasti kamu jawabnya masakan bunda iya kan"

"Nggak lah bun. Enakan makanan gratis." Ucapku terkekeh dan diikuti dengan tabokan bunda di lengan kananku

"Aku mandi dulu ya bunda mwah" ucapku bangkit dan menuju kembali ke kamar setelah selesai makan

□◇◇□

Flashback on□

Aku mau cerita sedikit tentang Bunda. Dia bukan ibu kandungku. Tapi dia itu sudah kuanggap ibu kandungku. Begitu pun dengan Bunda. Dia menganggapku anak kandungnya. Bahkan dia sangat sayang kepadaku.

Dia tidak memiliki anak. Aku adalah anak satu-satunya untuk bunda. Ayah dan Ibuku meninggal. Sejak aku kecil. Sekitar umur 5 tahun. Saat itu ayah,ibu, dan suami bunda. Pergi ke australia. Karena urusan pekerjaan. Aku tidak diizinkan ikut, karena sekolah TK. Dan usiaku masih kecil saat itu. Ibu menitipkan ku kepada Tante Hellena(Bunda). Aku sering menyebutnya bunda.

Ibu dan Ayah hanya pergi untuk 1minggu disana. Namun tragis. Saat pulang pesawat ibu dan ayahku serta suami bunda malah mengalami kecelakaan. Saat itu Bunda memutuskan untuk merawatku dan tidak akan menikah lagi. Dia membangun toko bunga untuk menghidupi aku dan dirinya.

Dulu aku tidak mengerti apa-apa. Hingga akhirnya Bunda menangis. Aku hanya memeluknya. Dan semakin bertambahnya usiaku. Bunda menceritakan hal itu lagi agar aku mengerti. Sampai sekarang aku mengerti kenapa aku bersama bunda selama ini.

Flashback off□

□◇◇□

"Bun ayo berangkat" ucapku yang sudah menenteng tas kepada bunda yang sedang duduk di ruang tamu

"Udah gak ada yg ketinggalan?"

"Nggak bun"

Kami menuju keluar dan menaiki mobil. Dentingan lagu Rossa terdengar. Bunda memang penggemar Rossa. Aku pun suka. Namun bukan penggemar. Hanya menikmati lagu-lagunya saja.

GalettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang