[14]

1.1K 57 7
                                    

Olla guys! kata kalian part ini bakal bahagia atau sedih? komen dulu disini ya dan vote pastinya hehe!

***

Aletta memutuskan untuk diam saja ketika disekolah. ia masih bingung dengan pertanyaan Arga kemarin.

Kalau Letta menolak. Mereka tidak akan seperti biasanya. dan Arga bisa jadian dengan siapa saja.

Kalau Letta menerima. Ia akan melalui hari-harinya dengan Arga. dan Arga akan melindunginya setiap saat. belum lagi qt akan ditambah dengan Arga. bukan hanya dengan Bunda.

Aletta semakin bingung. dengan cara berdiam diri sebenarnya salah. karena hanya menggantung saja. Arga juga sudah tidak lagi menghampiri Aletta. ia tidak ingin mengganggu.

"Ta lo sakit?" tanya fifi

Aletta hanya diam.

"Ta lo gak ke kantinn?" tanya Kayla

Aletta diam lagi

Pio langsung menghampiri Arga. menanyakan mengapa Aletta menjadi diam beribu bahasa

"Heh maneh tau nteu naha si Letta diem2 aja kitu?" tanya Pio sundaan

"Tanya lah kenapa diem diem bae belom ngopi kali" jawab Zevan bercanda

"Aing nanya ka Arga ya. bukan ka maneh kutil kudanil. naha maneh yang jawab hah?"

Arga hanya mengangkat kedua bahunya dan acuh.

"Ditanya malah gatau oon" kesal Pio yang kembali ketempatnya

"Ta kita ke kantin ya. lo mau nitip apa?" tanya fifi

Lagi-lagi Aletta diam.

"Dia butuh sendiri fi" ucap Arga yang berjalan menuju keluar kelas.

Fifi,Kayla dan Pio meninggalkan Letta yang masih menelungkupkan kepalanya kemeja. dengan tangan sebagai tumpuan.

"Kalau lo jawab gak juga gapapa. gak usah lo fikirin banget kali ta." ucap Arga yang duduk disamping Letta

Letta diam.

"Dan gue akan berusaha ngejauh kok biar lo gak risih. btw thankyou ya ta. selalu ada buat gue. thankyou juga udah buat gue tau rasanya jatuh cinta beneran itu kayak gimana" ucap Arga bangkit.

Langkah Arga terhenti saat sebuah tangan yang menahannya.

"Lo gak perlu nangis ta" ucap Arga yang melihat mata Aletta yang sudah merah

"Gue nerima semua keputusan lo ta. dengan cara lo menjauh gue fikir itu udah ngejawab semuanya" ucap Arga tersenyum dan melepaskan tangan Aletta dari lengannya

Aletta diam. dia belum siap menerima Arga. baginya itu terlalu cepat.

Arga beranjak dari tempatnya. ia cukup heran mengapa ia melakukan hal itu terlalu cepat. Aletta pun pasti bingung bukan memikirkannya.

"tapi itu kecepetan ga" ucap Letta terisak

"Gue tau"

"Terus?"

"Gue kasih lo tambahan waktu sehari lagi. gue jahat? bukan. gue cuman mau kepastian lo. daripada ngeggantung. tapi gue minta maaf kalau kita gak akan kayak biasa lagi ta."

"Kenapa"

"Karena gue sadar diri"

Arga kembali lagi melangkahkan kakinya ketempat duduknya.

Aletta membalikan tubuhnya dan duduk kembali merunduk dimeja.

Aletta bingung. Sebenarnya ini bukan pertama kali Aletta ditembak seorang pria. sering sekali ia mendapat hal seperti itu. tapi tidak ada yang bisa benar-benar membuatnya luluh makanya ia tidak memiliki mantan kekasih.

GalettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang