[11]

1.1K 45 2
                                    

Meja Aletta sangat dipenuhi dengan origami, ia tak bisa menyangkanya, Aletta seorang murid baru disekolahnya itu sudah sangat dibuat pusing dengan kejanggalan-kejanggalan disekolah ini.

"Omg kok lucu ya burung-burung kertas ini" ucap Pio yang menghampiri meja Letta dan mengambil satu origami burung berwarna putih

"Lo ambil aja Pi semua. bingung mau ditaruh dimana. susah mau belajar kalau begini" ucap Letta duduk ditempatnya tanpa menyentuh mejanya itu

"Nih Ta baca dulu aja, nanti gue yang naruh origami burung ini di tas kecil gue lo bawa aja, Nih origami beda sendiri warnanya, dan ukurannya. ada juga kertasnya baca dulu aja" ucap fifi menyodorkan satu origami berwarna abu-abu

"Makasih ya fi" 

Gue gak tau lo suka atau nggak perihal beginian, gue harap lo senang dapet origami burung ini, ya gue gak bisa bikin banyak sih paling cuman ada 100, lo gak usah tau gue, intinya gue suka liat lo, liat keberanian lo, dan lihat lo main basket tadi keren banget, tapi gue gak suka kalau lo deket sama Arga, gue cemburu haha. gak usah cari tau gue. hm hehe disetiap origami ada puisi dan kata2, lo baca aja thx!

"Apaan sih ini?" gerutu Letta

"Taa lo makannya jangan kecantikan jadi orang, kan banyak penggemar rahasianya. kesal gue lama2. kali kali kek meja gue gitu yang ada bunga atau apakek." ucap Pio cemberut

"Gue gak suka diginiin lagi pi, kalau mau buat lo aja deh Pi"

"gak mau ah, gue maunya yang aslii buat guee"

"Hiihh, cowok kayak gini nih ya gak gentle. beraninya sembunyi-sembunyi, kenapa gak langsung bilang sukak aja, susah amat" ucap Kayla

"Dia takut kali ditolak Letta" ucap fifi yang sedang memasukan origami itu kedalam tas kecilnya itu

"Ya resiko cowok lah, mau diterima atau ditolak makannya harus siap nyali" ucap Kayla

"Tapi kan lucu kalau dikasih kejutan-kejutan kecil kayak begini"balas Pio tak mau kalah

"Tetep aja cemen, kalau udah tau orangnya mah gapapa. ini gak tau main kasih-kasih aja sok asik" balas Kayla

"Justru itu buat greget, dan buat kita mikirin si pengirim itu dan kepo dan cari tau" ucap Pio

"Tetep aja kayak gitu payah, Masa-" ucapan Kayla berhenti saat Letta meminta mereka berdua berhenti berdebat karena takut terjadi hal seperti tadi pagi

Arga dan keempat temannya itu memasuki kelas, Ya Vino dan Nathan juga ikut ke kelas Arga.

"Lo udah makan?" tanya Arga yang mendekat kearah Letta yang sedang menelungkupkan kepalanya dimeja, Alhasil Letta tidak menjawab

"Kenapa?" tanya Arga kepada fifi tanpa suara sambil menunjuk Letta

"Nanti" balas fifi juga tanpa suara

"Gue duduk situ dong" ucap Arga dan diikuti oleh fifi yang beranjak pergi

"Ta, lo baik aja?" tanya Arga sekali lagi

"I'm okay" jawab Letta serak

"i know you're not Letta" ucap Arga lembut

Letta membangkitkan kepalanya dan menghapus air matanya itu. Letta sebenarnya tidak suka kalau harus dilakukan seperti ini, seperti di teror baginya. Mencintai diam-diam hanya untuk mereka yang tidak mempunyai nyali.

"Kalau ada yang nakalin lo bilang aja sama gue" ucap Arga

"Emang lo siapa gue?"

"Titisan Bunda untuk jagain lo"

GalettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang