Ch. 55 Toilet

57K 8K 2.9K
                                    

"JAEHYUN AWAS!"

"Kenapa sih?"

---

Doyong, Kun, Jeno, Taeyong, Winwin, dan Ten berlari secepat mungkin dan berteriak sekeras mungkin. Tapi karena mereka teriaknya nggak kompak, yang terdengar jelas hanya kata "woi!".

"Kalian ngomong apa sih?!!" Teriak Jaehyun balik.

"CK! DASAR BUDEG!!!" Sambil berlari Taeyong akhirnya melempar baskomnya ke arah Jaehyun.

Jaehyun tentu ga bego. Dia pun langsung jongkok di tempat.

BRAKHHH!!!

"Hah?" Jaehyun kaget mendengar suara tabrakan yang begitu keras di belakangnya.

Saat menghadap ke belakang, Jaehyun melihat baskom dan bola voli tergeletak di atas pasir.

"Bola?"

"WOI JANGAN LARI LO!"

Taeyong dan Winwin berlari melewati Jaehyun. Mereka berlari mengejar seseorang. Tapi Taeyong balik lagi untuk memungut baskomnya.

"WIN TUNGGU GUE- EH, KEJAR AJA DIA!" lalu kembali berlari menyusul Winwin.

"Lu gapapa Jae?" Tanya Kun yang akhirnya sampe depan Jaehyun.

"Ah iya, untung si Taeyong lempar baskomnya."

"Anjirlah pan1k gu4@!"

Sambil terengah-engah, Jeno melihat sesuatu menempel di bola.

"Hyung, di bolanya ada kertas!" Jeno melepas kertas yang ada di bola voli dan memberikannya pada Jaehyun.

Huruf I.

"Apaan itu?" Kun dan Ten bingung.

"Sebenarnya ini apa?" Gumam Jaehyun.

"Kan gua nanya duluan! Ngapa lu nanya balik? |]45412!" Ten sewot.

"Mending kita balik ke cafe dulu," kata Doyong yang disetujui yang lain.

---

'Takdir katanya ya, gua ketawain ga ya?' Batin Chenle saat Renjun bilang pertemuannya denganmu adalah takdir.

Padahal tadi malam tiba-tiba Renjun dateng ke rumah Chenle buat ngikut (y/n) liburan.

BRAK!

"PENGAWAL!"

Chenle yang lagi asik main laptop dikagetkan dengan kedatangan Renjun. Malem-malem membuka pintu kamarnya dengan tidak berperikepintuan.

Chenle ingin sekali memperlihatkan ekspresi kagetnya dan memperlihatkan kedua matanya yang ganteng. Tapi ironi tetep aja hal itu adalah suatu kemustahilan.

"Njun?! Ngapain lu di sini? Kok lu tahu rumah gua?"

"Gua mesti nyusul Putri gua liburan!" Pekik Renjun sambil memperlihatkan layar hpnya kepada Chenle. Tertulis lokasi liburan kamu saat ini.

"Lu gila ya? Malam-malam ke sini nunjukin location?" Chenle mengedipkan mata berkali-kali. Walau Renjun juga tidak akan sadar Chenle sedang ngedip.

"Gua bukan gila. Gua Pangeran."

"Bo? Do." Chenle mematikan laptop dan hendak pergi tidur.

"Lu tahu kan Pangeran ngga bisa pergi berlibur tanpa dijaga? Apalagi Putri gua, kalo dia kenapa-kenapa gimana?" Renjun menarik Chenle dari kasurnya. Membuat Chenle mau tidak mau berdiri sebelum Renjun menariknya sampai jatuh.

Kos-Kosan NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang