"Aku pulang"
Mami Rey yang sibuk nonton, heran dengan kedatangan Rey
"Kok kamu pulangnya cepet sih Rey?"
"lagi nggak enak badan,udah dulu yah Mi Rey capek mau istirahat"
Rey masuk ke kamarnya, dia berpikir keras dan membuat suasana hatinya untuk tenang.
"Mungkin ini jalan yang harus aku pilih"- Rey
Keesokkan harinya
"Daddy, Rey ingin kuliah di luar negeri"
Ucap Rey pada saat sarapan
"Kenapa kamu tiba-tiba mau kuliah diluar negeri padahal dulu kamu sendiri yang menolak pas daddy yang menawarkan"
"Rey berubah pikiran, Rey rasa ini waktunya untuk Rey belajar mandiri"
Maminya yang melihat perubahan sikap Rey dari semalam bertanya
"Kamu lagi nggak punya masalah kan?"
"Nggak kok, Rey ingin mengambil fakultas kedokteran dan rencananya Rey bakalan kuliah di Universitas of Edinburgh di inggris"
"Jika itu baik untuk kamu, daddy bakalan ijinin kamu buat kuliah disana. Besok Daddy akan mengurus semua keperluan kamu jadi kamu tinggal berangkat saja"
"Makasih Dad"
.
.
.
.Semenjak acara pelulusan, Alice tidak pernah bertemu Rey jangankan buat ketemu Line Alice aja nggak pernah dibales
"Tuh anak kemana yah, biasanya kalau lagi libur gini kan selalu main kerumah nah ini kagak pernah"
"Mending gua telpon aja"
Alice segera mengambil handphonenya
"Maaf nomor yang ada tuju sedang tidak aktif dan berada diluar jangkauan silahkan coba beberapa saat lagi"
"Loh kok nggak aktif sih, mending telepon rumahnya aja"
Ia mencoba menelpon lagi
"Yess di angkat!!"
"Halo"
"Iya ini dengan siapa"
"Ini Alice bi Surti, Rey-nya ada nggak dirumah?"
"Tuan Rey baru aja ke bandara"
"Bandara?? Ngapain?"
"loh memangnya tuan Rey nggak ngasih tau yah, hari ini Rey berangkat ke inggris katanya sih mau kuliah disana"
"Rey ke inggris?? Ya udah bi makasih saya tutup dulu"
Alice buru-buru menutup telpon, ia segera menelpon Min Woo
"Min Woo please angkat"
"yeobseo Alice kamu kenapa?"
"Rey berangkat ke Inggris sekarang please aku mau susul dia kebandara sekarang"
" Rey ke Inggris? Kamu tenang dulu, aku bakalan sampai disana beberapa menit lagi oke kamu jangan panik"
Min Woo sebenarnya hari ini ada rapat penting dikantor buat ngebahas program, tapi karena rasa sayangnya ke Alice dia terpaksa menyuruh sekretarisnya buat ngurus rapat
"Hey Alice kamu jangan nangis gitu"
Min Woo lansung meluk Alice buat nenangin dia
"Sekarang kita susul Rey ke bandara, kamu jangan nangis yah"
Sesampainya di bandara Alice segera turun dari mobil berlari mencari sosok Rey
"brengsekk loe Rey ninggalin gua tanpa pamit dulu awas aja loe"
Alice nangis kejer karena dia tidak mendapati Rey dimana pun, ia makin takut kalau pesawat Rey udah lepas landas
"Alice ikut aku, aku melihat Rey"
Min Woo lansung menggenggam dan menarik tangan Alice. Bingo akhirnya Alice menemukan Rey berkat Min Woo
"Reyyyy!!!!"
Teriak Alice
Rey pun menoleh dan melihat Alice yang sedang jalan sambil mengusap air matanya kek anak kecil. Rey pun berdiri bagaimana bisa Alice tau padahal dia nggak pernah cerita soal ini ke Alice.
Alice segera meluk Rey, ia makin nangis kejer sekarang
"Hikssss Hiksss jahat loe Rey, loe mau pergi ninggalin gua?"
"justru loe yang lebih jahat Alice"-Rey
Rey melepaskan pelukan Alice dan menyeka air mata sahabatnya itu
"maaf gua nggak ngasih tau takutnya loe makin sedih"
"hikss justru loe pergi tanpa ngasih tau gua, loe bikin gua makin sedih bego"
"udah nggak usah nangis gitu, gua cuman pergi ke inggris kok bukan ke akherat"
Rey berusaha tegar buat ngehadapin Alice, walaupun sekarang dia pengen banget meluk dan bilang dia sayang banget ke Alice tapi itu nggak mungkin karena sekarang udah ada Min Woo dihatinya
"loe nggak usah sedih gitu, sekarang kan udah ada Min Woo yang bakalan ngejagaiin loe"
"Min Woo tolong jaga sahabat gua yang cengeng dan suka nyusahin hehehe"
Tawa Rey pun terlihat sangat getir, Alice tau ini bukan keputusan yang mudah buat Rey tapi demi cita-citanya Alice siap ikhlasin Rey pergi.
"Gua harus pergi sekarang, udah jangan nangis gitu"
Rey meluk Alice dengan erat, untuk beberapa saat dia nggak peduli kalau Min Woo ada disitu ngelihatin dia meluk Alice.
"hati-hati Rey, sampai disana jangan lupa ngabarin gua, pokoknya loe nggak boleh lupa ma gua Rey!! "
Teriak Alice yang masih nangis.
Perlahan Rey menghilang dari pandangan Alice.
Min Woo merangkul Alice buat nenangin dia.
"kamu nggak usah nangis sayang, Rey pasti bakal balik lagi, yuk pulang"
Alice akhirnyaa pulang dengan Min Woo
"loe nggak bakalan terganti dihati gua Al, maaf gua harus pergi ini jalan yang terbaik untuk kita berdua, semoga loe bahagia, gua sayang sama loe"-Rey.
Akhirnya pesawat Rey pun lepas landas, ia berharap sampai disana rasanya cintanya ke Alice bakalan hilang.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle's In Love
RomantizmJika dia mencintaiku lebih dari dirinya sendiri kenapa takdir begitu kejam memisahkan aku dan kau