Two

54 7 0
                                    

Alice yang jatuh, tiba-tiba lansung berteriak

"Rey!! Sakit tau" meringis kesakitan sambil sesekali mengusap bokongnya

Rey masih sibuk mengusap telinganya

"Salah loe sendiri, ngapain coba loe teriak ditelinga gua kek gue orang budek aja"

"Yah elo sih gua manggil baik-baik elonya cuman jawab hmm, yah gua lansung aja neriak dikuping elo"

"Tau ah loe jadi cewek ribet amat hidupnya"

Rey yang kesal lansung meninggalkan Alice dan menuju ke kelasnya sendiri

"Yak Rey tolongin gua!!"

Rey tidak menghiraukan panggilan Alice

" awas ya lu Rey, walaupun loe sahabat gua kalau ketemu gua jitak kepala lo biar tau rasa"

Rey yang mendengar perkataan  Alice hanya terus berjalan sambil mengacungkan jempolnya kepada Alice.

Alice makim geram, sambil menendang-nendangkan kakinya kelantai sanking keselnya. Tiba-tiba ada seseorang yang mengulurkan tangannya ke Alice. Ia pun lansung melihat lelaki tersebut.

"Ayo sini aku bantu" jawab lelaki itu

"Ya Allah ini mimpi apa bukan sih, kok tiba-tiba ada cogan setampan ini, ngebantu gua lagi. Ehh dia senyum aduh lesung pipinya"

Alice pun melamun dan asik melihat lelaki yang ada di depannya. Ia tiba-tiba tersadar dari lamunanya saat lelaki itu menepuk pundaknya

"Kamu nggak apa-apakan?" Tanya si lelaki itu

"Eh iyya gua nggak apa-apa kok"

"Sini aku bantu berjalan kelas kamu dimana?

"Beneran?? Nggak jauh amat kok di kelas XI Ipa 1"

Lelaki itu lansung memapah Alice, sepanjang koridor sekolah ia tak henti-hentinya memandangi lelaki tersebut. Beda banget sama si Rey yang lansung ninggalin dia tanpa berdosa sedikit pun

"Ini kan kelas kamu?"

"Eh iya makasih yah udah ngebantu gua"

Lelaki itu pun hanya tersenyum dan lansung meninggalkan Alice.

"Arkhh tuh cowok baik banget sama gua, gua aja belum pernah diginiiin, tapi mukanya tuh cowok kok asing banget yah gua nggak pernah liat ada murid kek gitu disekolah"

Alice pun senyam-senyum dikelas ngingat kejadian tadi, rasa sakit akibat dijatuhin Rey tadi udah terbayar.

"Woy Al masih pagi loe udah senyam senyum nggak jelas kek orang gila aja lu"

"Apaan sih loh Jane"

"Eh Jane tau nggak"

"Nggak"

"Loe mah gitu jadi temen, denger dulu napa"

"Udah cerita cepet Alice"

"Tadi tuh yah gua dijatuhin sama si Mahkluk bisu"

"Makhluk Bisu?? Maksud loh Rey?"

"Ya iyalah sapa lagi, kalau bukan dia. Trus gua ditolongin sama cogan sumpah tuh cowok ganteng buanget. Mukanya tuh yah kayak oppa-opa yang ada dikorea" seru Alice yang amat antusias

"Haahahahahahah, ya elah Alice loh mah kebanyakan nonton K-drama liat tuh kan loe baper ampe segininya". jawab Jane yang ngakak dengan penjelasan dari sahabat koplaknya itu

"Ihh gua serius Jane, sumpah awalnya gua kira cuman mimpi tapi ini kenyataan"

"Masa iya sih?? Setahu gua yah mana ada murid disekolahan kita tampangnya mirip kek oppa-oppa yang elo nonton itu"

"Tapi kan...."

Kata-kata Alice lansung terpotong ketika Bu Rose masuk kedalam kelas. Hari ini mah emang belajar Fisika dan kebetulan bu Rose itu wali kelas dari XI Ipa 1.

"Oke anak-anak harap kalian tenang, hari ini kita kedatangan murid baru"

Murid baru? Sontak semua anak dikelas heboh. Yang laki-laki berharap itu sih cewek, dan si cewek pun berharap kalau murid baru itu cowok tamvan nan gagah. Yah walaupun kelas ini adalah kelas terunggul karena berisikan anak-anak yang cerdas tapi jangan salah kelas ini terkenal dengan somplaknya

"Oke Kamu sekarang boleh masuk" panggil bu rose

Anak baru itupun melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas, kelas yang tadinya ribuk kek pasar tanah abang lansung adem menyem sanking penasarannya

"Oke Choi Min Woo silahkan perkenalkan dirimu ke teman-teman mu"

"Loh itu kan cowok yang nolongin gua tadi?? Kok bisa? Kok bisa sih?"

Min Woo pun lansung melambaikan tangan ke Alice yang sontak membuat sekelas lansung melihat ke Alice

.
.
.
.
.
.

Please Vote dan comment yah biar nambah semangat buat nulisnya ^_^


Miracle's In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang