Three

32 5 0
                                    

"Choi Min Woo silahkan perkenalkan dirimu kepada teman-teman mu" ucap bu Rose

"Anneyong Haseyo, nama saya Choi Min Woo, murid pindahan dari seoul. Mohon bantuanya"
Ucap Min Woo sopan sambil membungkukkan badannya.

Mata Alice tidak pernah lepas memandang Min Woo. Baru pertama kali ini dia mengagumi seorang pria

"Min Woo teman sebangku mu adalah Rey"

Rey yang sedari tadi hanya diam lansung kaget

"Saya??" Tanya Rey yang kebingunan

"Iya siapa lagi, hanya kamu kan yang bernama Rey dikelas ini"

"Tapi bu..."

"Tidak ada tapi-tapi. Min Woo silahkan duduk"

Min Woo akhirnya sebangku dengan Rey, dan hal itu membuat Alice sangat senang karena bangku Min Woo tepat berada di samping Alice.

"Oke hari ini ibu tidak akan mengajar karena ada rapat, tapi jangan berkeliaran. Alice tolong pantau temannya"

Alice yang penampilannya somplak dan tidak ada wibawanya sama sekali bisa menjadi ketua kelas eitss jangan salah Alice akan berwibawa pada waktu-waktu tertentu selebihnya entah apa yang terjadi

"Alice"

Tiba-tiba ada yang memanggil namanya, Alice pun berbalik dan ternyata yang memanggilnya adalah Min Woo.

"Iya kenapa?"

"Nggak kok, kaki mu masih sakit?"

Alice yang di tanya begitu kaget

"Ya Tuhan nih anak sumpah ngebaperin banget, aduh senyum nggak kuat gua mah"

"Eh iyya udah baikan kok"

"Kalau gitu aku keluar dulu yah"

"Ehh iyaa"

"Woyy Rey!! bangun napa, tidur mulu"
Sambil teriak di kuping Rey.

Rey yang kaget sontak terbangun dan makin kesel

"Bisa nggak sih nggak teriak aja sehari, loe tuh yah bikin kesel gua mulu. Udah sana malas gua liat loe"

Bentak Rey, Alice yang nggak terima di bentak ikut membalas Rey.

"Santai aja, kalau nggak suka yah nggak usah pake bentak gitu juga kali. Gua ini sahabat loe Rey blablabla"

"Sabodo"

Rey yang sudah badmood pergi meninggalkan Alice yang masih sibuk ngoceh.

"Rey loe mau kemana, gua belum selesai bicara"

Tapi Rey sudah pergi dan tidak lupa membanting pintu kelas yang membuat Alice kaget. Alice yang kesal juga akhirnya meninggalkan kelas.

Di perjalanana menuju kantin, Jane tidak sengaja bertemu dengan Alice. Jane yang melihat raut wajah Alice yang kusut kek baju yang nggak pernah di setrika selama setahun "sumpah kusut amat :D"

"Eh nape loh Al tumben-tumben loe kesel"

"Itu Rey calon makhluk bisu bikin kesel gua mulu"

"Yaelah kapan sih loe mau akur, loe sama Rey kek anak kecil aja berantem mulu"

"Lagian juga sih orang cuman neriak dikuping aja buat ngebangunin, Eh Rey malah ngebentak gua salah gue apa coba?"

"What?? Loe teriak dikuping Rey?? Wajar ajalah dia marah secara suara loe biar teriak nggak pake toa satu sekolahan ngedengerin" Jane menepuk jidatnya

"Ihh loe kok malah ngebelain si Rey, tapi btw Rey kok akhir-akhir ini sensian amat yah jangan-jangan dia lagi PMS" tanya Alice polos

"Loe bego atau blo'on sih Alice, yakali Rey PMS dia kan Cowok" jawabnya sambil nepuk jidatnya lagi. Jane nggak bisa mikir, Alice sahabatnya itu kadang jadi orang yang cerdas tapi kadang-kadang juga jadi orang bego trus begonya itu bego banget :D

"Oh iyya juga sihh hehehe" jawab Alice sambil nyengir kuda

"Udah-udah daripada lu makin bego kek orang gila cuss ke kantin sapa tau otak loe udah bener habis makan"

"Huu itu mulut lemes banget yah nistain gue" sambil ngejitak kepala Jane

Mereka pun akhirnya ke kantin, Alice memesan 2 mangkok mie ayam, pas dia balik ketempat duduknya sambil membawa dua mangkok mie ayam.

Brukkk

Bunyi mangkok yang jatuh seketika menggelegar di kantin siang itu.......

.
.
.
.
.

Please Vote And Comment yah ^_^

Miracle's In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang