"Kau mau kemana Min Woo?"
Alice mengejar Min Woo yang berjalan didepannya
"Aku?? Aku ingin ketempat yang lebih indah"
Ucapnya sambil tersenyum"terus bagaimana denganku? Kau ingin pergi tanpa diriku?"
Mendengar itu Min Woo mendekati Alice sambil mengusap dengan lembut rambut Alice, dari senyumnya menunjukkan kasih sayang yang amat tulus
"Kau harus tetap disini melanjutkan hidupmu"
Alice sudah menangis ia tahu, ia akan berpisah dengan Min Woo
"Aku tidak mau!!! Hikss kau tahu kan aku tidak bisa tanpa kau"
"kau harus bisa Alice"
"hikss hikss mana janjimu!! Kau bilang akan terus menemaniku!! Hikss kau pembohong besar Min Woo!!!"
Alice terus memukul dada Min Woo
"Aku ingin menemani selalu Alice tapi ini sudah takdir kita berdua, dan aku tidak bisa menghindarinya"
Min Woo berjalan meninggalkan Alice, tapi Alice menahannya
"Jangan pergi Min Woo"
Ucapnya dengan nada yang sangat menyayat hatiDengan sangat berat hati Min Woo melepaskan tangan Alice
"Jaga dirimu baik-baik sayang percayalah aku mencintaimu. Kau harus hidup bahagia aku pergi"
Min Woo pergi meninggalkan Alice yang menangis sampai sebuah sinar datang dan Min Woo telah menghilang dari pandangannya
" Min Woo!!!"
"Yakk Min Woo!!! Jika kau tak kembali jangan harap aku akan baik padamu"
"Min Woo!!!"
"Min Woo!!!"
Ia terus berteriak memanggil nama Min Woo berharap kekasihnya itu akan datang kembali menemuinya
***
Dokter yang menangani Alice terus
Melakukan compression untuk mengembalikan detak jantung Alice"Dok detak jantung pasien kembali"
Ucap dokter anestesi yang memperhatikan EKG"baiklah karena detak jantungnya sudah normal kita akan memulai lagi operasinya"
***
"Min Woo kau harus kembali!!!"Rey terus memompa dada Min Woo
"Min Woo kumohon kembalilah demi Alice!!!"
Sudah 20 menit Rey terus memompa dada Min Woo berharap ada keajaiban yang datang, bahkan keringatnya terus bercucuran
"Sudahlah dokter pasien sudah tidak ada"
Ucap asisten operasinya
Rey yang sudah menyerah akhirnya turun dari meja operasi
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle's In Love
RomanceJika dia mencintaiku lebih dari dirinya sendiri kenapa takdir begitu kejam memisahkan aku dan kau