CHAPTER 2 : GOiN' !!!

103 8 14
                                    

Seorang laki-laki berseragam loreng tengah terbaring di antara besi-besi yang berserakan tak jelas. Di depannya, seorang gadis kecil berambut putih yang dikelilingi bola listrik kekuningan sedang menahan rasa takutnya saat mendekati Hagane.

Mata Hagane mulai bergetar dan perlahan terbuka. Ia dapat melihat langit gelap dengan jutaan bintang dan sepasang bulan yang saling berdekatan. Sesaat kemudian, pria itu mulai menyadari cahaya lain yang lebih dekat dan terang.

Gadis itu melompat ke belakang dengan cepat.

"Jatuhkan senjata terkutukmu, Mechashifter!" membentaknya keras.

'Suara apa tad—apa itu....'

Hagane menatap asal suara itu. Ia mendapati seorang gadis kecil yang sedang gemetar ketakutan. Setelah memerhatikan bola-bola kecil yang melayang di sekitar tubuhnya. Ia mulai berpikir bahwa yang sepantasnya ketakutan adalah dirinya.

"Tu-tunggu gadis kecil! Apa yang sebenarnya terjadi ini? Kenapa kau berkata sepert—"

"Su-sudahlah tutup mulutmu, Mechashifter! Sa-saya sama sekali tak takut de-denganmu!"

Semua yang dikatakan jelaslah bohong. Selama berbicara dia tak berhenti bergemetar dan kata-katanya pun terasa berat dan terbata. Selain itu, bola-bola listrik yang mengelilinganya terasa semakin dekat dengan Hagane.

Merasakan bahaya yang semakin dekat, keringat Hagane mulai berjatuhan.

Pikiran Hagane mulai terangsang untuk memproses lebih cepat dari sebelumya. Ia mengingat cepat segala kejadian yang baru saja ia alami dan mencari kesimpulan tepat untuk menanggapi gadis kecil yang ada di depannya.

'Jatuhkan senjata terkutukmu, Mechashifter!'

'Jatuhkan senjata terkutukmu...'

'Jatuhkan senjata...'

Hagane menoleh ke arah tangan kanannya. Tangannya masih mengengam erat senjata yang baru saja ia gunakan saat misi sebelumnya. Sesegera mungkin, ia membuang pistolnya itu sembari melihat tempat jatuhnya.

"Apakah sudah cukup?"

"Ba-baguslah kalau kau dapat mengerti sehingga saya tak perlu repot-repot melawanmu. Tapi, saya harus melumpuhkanmu dahulu. Mungkin saja ini hanyalah rencanamu dan kau pasti akan menyerangku saat lengah." Gadis itu meluruskan tangan kanannya ke depan, "Rasakan ini, Lighting Ball!"

Hagane melompat ke kanan; tempat yang paling bersih dari serpihan besi untuk menghindar. Setelah bola listrik itu gagal menyentuh tubuh Hagane. Bola-bola itu langsung menyentuh puing-puing besi yang berserakan. Listrik statis nampak melompat-lompat dari besi-besi itu setelah bersentuhan dengan bola lsitrik.

"Ke-kenapa kau menyerangku? Aku sudah membuang senjatakukan?" Bentaknya.

Hagane berdiri setelah berguling beberapa kali di tanah. Lalu, ia mengangkat tangannya ke depan dadanya untuk mempertegas ketidaksukaannya akan cara yang dilakukan gadis itu.

"Mechashifter adalah orang yang berbahaya dan tak dapat dipercaya. Saya harus melumpuhkanmu sesegera mungkin agar tak lagi bahaya."

"Sudahlah, lebih baik urungkan saja usaha penyeranganmu padaku. Aku janji tak akan menyerangmu atau membahayakanmu. Ja-jadi berhentilah menyerang, aku mohon! Lagipula, aku sama sekali tak tahu apa yang kau maksud dengan'Mechashifter' itu."

"Be-benarkah... ji-ka kau tak melawan... saya mungkin tak keberatan untuk tak melumpuhkanmu!"

"Aku janji tak akan menyerangmu...."

Hagene hampir tenggelam dalam keringatnya sendiri. Di depannya, gadis kecil itu mulai menampakkan ketenangannya. Ketegangan yang dia tujukan perlahan mereda. Begitu pula dengan bola-bola listrik yang mulai lenyap.

Dunia Tanpa LogamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang