CHAPTER 4 : HELPiNG

56 4 0
                                    

Yreef berjalan pelan menapaki sebuah tangga yang beralaskan karpet merah. Ada dua tangga yang dimiliki perpustakaan ini. tapi, gadis itu kini menggunakan tangga bagian kiri karena paling dekat dengan ruangan yang ingin dia masuki.

Saat ini ia sedang memeluk beberapa handuk putih tebal nan bersih dan membawa seember kecil air hangat dengan satu tangan lainnya.

Dia meletakkan ember kayunya di lantai dan meraih gagang pintu yang lebih tinggi dari kepalanya. Yreef sedikit jijit agar bisa menggapai gagang pintu itu.

Suara derit pintu sedikit menggema di dalam ruangan yang ingin dimasukinya.

Sesaat setelah dia menatap bagian dalam ruangan itu. Yreef dapat melihat seorang pria yang betelanjang dada dan dibalut perban di tangan kanannya. Di belakang pria itu merupakan jendela yang menunjukkan pemandangan langit biru yang indah.

"Jadi kau menolongku ya, gadis kecil?" Tanya Hagane dengan senyum kecil.

"Ja-jangan salah paham tentang hal ini. Saya melakukan hal ini hanya untuk mendapat beberapa informasi darimu yang tak mungkin saya dapat jika kau mati."

Yreef agak kesusahan saat mengangkat kembali embernya. Walau sedang bersusah payah, dia masih sempat menjawab pertanyaan Hagane sembari berjalan mendekatinya.

"Ah~ sepertinya kata-kata itu terlalu tajam untuk gadis kecil seperti itu."

"Ka-kau... bisakah berhenti memanggilku gadis kecil!?"

"Tak boleh kah? Lalu. Bagaimana aku memanggilmu? Lagipula, aku belum mengetahui namamu kan?"

"Ka-kalau begitu, perkenalkan dirimu dahulu sebelum saya melakukannya!"

"Apa! Bukankah lebih sopan jika yang berusia muda memperkenalkan diri dahulu?"

"Usia bukanlah masalah... terlebih, saya belum bisa mempercayaimu sedikitpun. Jadi, setidaknya beri tahu namamu dahulu agar kepercayaan yang saya miliki dapat terbentuk."

"Baiklah kalau begitu..." Hagane mengangguk, "aku Letnan Hagane Tetsuji dari Pertahanan Angkatan Darat Jepang kelompok Pasukan Khusus Bencana Darurat."

"Letnan? Bukankah itu suatu pangkat dalam kemiliteran? Bu-bukankah kau adalah seorang Mechashifter? Kenapa Mechashifter sepertimu memiliki pangkat kemiliteran?"

"Sudah aku bilangkan! Aku bukanlah Mechashifter! Maksud dari kata itu saja aku tak tahu, bagaimana bisa..."

"Sudahlah tak usah berbohong!"

"Kenapa aku harus berbohong? Tak bisakah kau menyimpulkan sesuatu dari hal-hal yang kau temui sebelumnya?"

"Memangnya apa yang dapat menghilangkan kecurigaan saya kepadamu?"

"Pertama, aku bukanlah berasal dari dunia ini. Kau dapat mengetahuinya dari bahasa yang aku gunakan. Memangnya, kau pernah menemui bahasa yang aku gunakan ini?"

"Hmph... hmph..." Yreef mengangguk untuk mencerna penjelasan Hagane.

"Lalu, seperti yang aku katakan dalam perkenalanku tadi. Aku berasal dari Pertahan Angkatan Darat Jepang. Apa kau pernah mendengar nama suatu wilayah yang bernama seperti itu?"

"Hmph... hmph..."

"Bagaimana? Apa kau bisa percaya padaku sekarang?"

Yreef membuka matanya dan memandang mata Hagane yang lebih tinggi darinya. Sejenak dia berpikir.

"La-lalu bagaimana dengan sisa tubuh Gostell yang bersama denganmu semalam?"

"Gostell?"

Dunia Tanpa LogamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang