Menyebalkan...
Begitulah gadis berambut twintail yang lebih mirip seperti kumparan peer ini mengakhiri perpisahan. Senyum tipisnya nampak begitu panjang dan kepuasan yang dipancarkan matanya nampak begitu nyata.
Hagane manatap tajam gadis itu.
"Arrrggghh~" Gigitan Shirobi menusuk pundaknya.
Suntikan bisa ular itu kini dapat terasa jelas di pundak kanan Hagane. Aliran cairan asing yang memaksa masuk dalam darah itu bukanlah suatu sensasi yang nyaman. Terlebih, ukuran taring yang dimiliki ular itu sangatlah besar hingga membuat sebagian tubuh Hagane tegang dibuatnya.
Pria itu lemas seketika.
Shirobi langsung melepaskan lilitannya. Kembali pada tuannya yang nampak senang akan hasil yang dilihat. Lalu, sang tuan mulai bicara.
"Bite #1, penyembuhan dan pengembalian..." jeda sesaat, "itu adalah salah satu teknik gigitan yang dimiliki Shirobi. Teknik itu berguna untuk melakukan penyembuhan dan pemulihan kondisi. Jadi, tak perlu khawatir jika dirimu berpikir akan mati tak lama lagi. Tapi, jika dirimu memang mati untuk beberapa hari kedepan. Diriku ini mungkin akan sangat mensykurinya."
"Su-sudahlah, tak perlu bercakap panjang lebar lagi." Pipi kanan Hagane ikut terasa kaku.
"Baiklah, diriku paham akan itu. Lebih baik istirahatkanlah tubuhmu kembali. Mungkin, beberapa saat lagi luka itu akan pulih. Jika bisa, berterimakasihlah padaku!"
"Saya mengerti Nona Clevanity Ihniz Archecrees, saya sangat berterimakasih akan bantuan yang anda berikan." Balasan yang terdengar cukup sopan jika nada bicaranya tak terasa berat dan terpaksa terlebih ditambah dengan senyum ramah kepalsuan yang ia buat, "apa itu cukup?"
"Baguslah jika dirimu telah memahaminya. Diriku akan kembai ke ruanganku sendiri, mohon tak melakukan macam-macam saat kondisimu pulih!"
"Apa kau menduga aku akan melakukan sesuatu yang aneh?"
"Hmmp... mungkin jelasnya... YA!"
"Dasar! Cepat kau keluar saja dari sini."
(...)
"Senior Yreef, apa yang harus kita lakukan terhadap barang-barang ini?"
"Lebih baik, kita menguncinya pada gudang pengasingan saja. Jangan biarkan orang lain mengusik benda itu tanpa seizin saya."
Saat ini mereka berada dalam suatu ruangan di dalam perpustakaan. Hampir seluruh arsitekturnya terbuat dari bebatuan yang disusun rapi. Tempatnya tertutup dan satu-satunya sumber cahaya adalah kristal-kristal yang berada di langit-langit.
Di tengah ruangan itu ada meja kayu coklat panjang dan luas. Di atasnya, tersebar barang-barang Hagane, seperti : pistol, pisau sangkur, seragam loreng, dan alat komunikasi.
Yreef dan Viz menatap benda-benda itu dengan sinis. Tatapan mereka nampak menunjukkan kekhawatiran. Berbekal seberkas kain besar, mereka membungkusnya dan memindahkannya ke tempat lain yang dimaksud Yreef sebelumnya.
Viz berjalan ke arah lain untuk segera mengasingkan benda-benda itu.
Lalu, gadis kecil itu kini menapaki sebuah tangga hitam dan nampak begitu berdebu. Beberapa saat kemudian, dia sampai di ujung atas yang merupakan tempat utama perpustakaan.
Setelah keluar dari ruang bawah tanah itu. Dia memandang setiap sudut perpustakaan.
"Yreef!" Hagane menyapa.
Pria itu datang dari lantai atas. Yreef mendongakkan kepala.
"Tuan Tetsuji, kena—apa tanganmu sudah sembuh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Tanpa Logam
FantasyRank Tertinggi #236 [ 24 Juli 2017 ] Pic. : VN Minamijuujisei Renka - Elise Rosenthal Sinopsi Arc 1 - LiBRARiOT : Letnan Hagane Tetsuji (33) disambut oleh serangan listrik oleh seorang gadis berambut putih setelah terlempar ke dunia lain. Me...