EPILOG : FAREWELL

7 0 0
                                    

Hari telah berganti meninggalkan kejadian buruk yang baru terjadi tadi malam. Sisa kerusuhan masih jelas terlihat, beberapa bagian bangunan juga berjatuhan. Sampai saat ini, tempat berlangsungnya pertarungan itu tak dikunjungi siapapun.

Pagi itu mereka semua makan dengan penuh keheningan. Rasanya sulit untuk bersikap setelah kegagalan besar dalam memlindungi perpustakaan. Seakan, semuanya merasa bersalah karena tak mampu berbuat banyak.

Makan-makan ini berakhir tapi tak satupun dari yang terlibat pertarugan pergi. Mereka berempat masih berada di sekita meja yang sama. Saling menatap dan ingin berkata, namun masih terasa canggung.

Awal baik dimulai oleh Clevanity, dengan merendahkan hatinya ia meminta maaf atas kegagalannya. Ia merasa bahwa lolosnya kedua orang tadi malam merupakan kesalahannya. Seandainya ia mau berubah lebih cepat, mungkin hasilnya akan menjadi berbeda.

"....diriku terlalu malu untuk menunjukkan wujud itu, seandainya diriku mau melakukannya lebih cepat..."

"Saya pikir kau tak perlu begitu, nona. Tetap bagaimanapun, sejatinya kau tak memiliki tanggungjawab apapun pada tempat ini, ini tugas kami untuk melindungi perpustakaan, ini kegagalan kami." Balas Yreef.

"Aku juga begitu, maaf tak bisa banyak membantu." Viz melanjutkan.

Hagane hanya memperhatikan, di antara perjuangan yang lain, ia bahkan tak melakukan apapun yang berarti. Bahkan saat senjata kebanggannya sudah ada di tangan, ia langsung dapat ditaklukkan, tanpa memberi perlawanan. Rasanya saat itu ia terlalu malu untuk mrnguatarakan pendapatnya.

"Ngomong-ngomong nona Archecrees, apa kau jadi pergi nanti?"

"Tentu saja, aku akan berangkat sebentar lagi."

Sesaat Hagane langsung teringat dengan rencananya yang akan pergi bersama Clevanity, "benar juga nanti aku akan pergi bersama anak ini." bergumam.

"Hagane, apa kau jadi ikut denganku?"

"Tentu saja."

"Apa kau sudah mempersiapkan sesuatu yang kau perlukan?"

"Aku pikir aku tak punya sesuatu yang perlu dipersiapkan. Aku ke dunia ini hanya membawa pakian dan sejata, jika aku membawa senjataku, bisa jadi masalah. Tapi untuk pakianku ini..." ia memegang baju yang dipakainya.

Sampai saat ini Hagane masih mengenakan pakian yang diberikan Yreef, bekas pakian ayahnya. Rasanya akan aneh jika membawa pakian orang pergi. Sehingga kini ia menoleh ke arah anak berambut putih itu dan menanyakan beberapa hal.

"Yreef, bagaimana dengan pakaian ini?" tanya Hagane.

"Saya pikir tak masalah jika kau ingin membawanya. Atau kau tak menyukainya dan lebih memilih pakian yang kau kenakan sebelumnya. Tapi aku pikir pakaianmu sebelumnya itu terlalu unik, memancing perhatian. Apa tak masalah?"

"Tidak juga, jika kau memperbolehkanku, aku akan mengenakan baju ini terus. Dan untuk pakianku sebelumnya, memang sebaiknya kubawa saja, untuk ganti."

"Baiklah, saya mengerti. Tapi apa kau punya sesuatu yang bisa kau gunakan untuk membawanya?"

"Benar juga, aku bahkan tak memiliki apapun di dunia ini, bahkan sebuah ransel sekalipun."

"Mungkin saya punya beberapa, akan saya berikan padamu."

"Terimakasih, sepertinya kau memberiku terlalu banyak."

"Tak masalah, lebih baik kalian segera bersiap saja."

"Baik."

Seperti yang dikatakan, Hagane dan Clevanity pergi untuk bersiap.

Sekarang tingga Yreef dan Viz di ruangana itu.

Dunia Tanpa LogamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang