"Soonyoung!!" Teriak seseorang sangat nyaring yang terdengar dari ruang kecil namun minimalis milik klub vokal. Siapa lagi yang berani berteriak diruangan minimalis itu selain 'Si Ketua Sangar'.
Di pagi hari, hanya orang gila yang akan berteriak senyaring itu hingga orang-orang yang tidak sengaja lewat ruangan itu diam terpaku untuk sesaat dan memandang ruang yang dianggap 'Neraka' oleh siswa lainnya. Bukan ruangannya yang menyeramkan, tapi si ketua yang menyeramkan.
Dengan napas yang tidak teratur, namja manis itu mencabut kasar flashdisk yang semula ia tancapkan pada laptop berwarna merah itu. Keluar dengan aura hitam yang menyelimuti tubuhnya, menutup pintu dengan cara menggebraknya. Jangan lupakan dengan orang-orang yang sekarang memilih masuk ke kelas masing-masing kala melihat 'Si Ketua Sangar' mengamuk di pagi hari.
Ia berjalan dengan menghentakkan kakinya, ia marah. Karena kentara sekali dengan wajahnya. Jangan lupakan tatapan menjijikan dari para seme potensial setiap ia lewat di depan mereka dan tatapan seolah benci dan memaki dari para wanita yang ia lewati, dijuluki 'Si pendek', 'Si sipit aneh' itu sudah biasa. Namja manis ini tidak pernah mendengarkan segala celotehan mulut-mulut ember itu.
Dengan kemanisan yang dia miliki, bakat yang luar biasa dan sekaligus pintar, tidak salah jika para siswi disini iri karena banyak siswa di sekolahnya belok karenanya. Tapi, jika kalian tahu sifatnya, kalian akan menggelengkan kepala. Sifatnya jauh dari kata lembut dan manis seperti kelihatannya. Bisa dikatakan, ia dingin, kasar, tidak peduli tentang hal-hal yang baginya tidak penting untuk hidupnya, acuh dan masih banyak lagi. Namun, jika kau dekat dengannya, ia sangat baik dan perhatian.
428 seme potensial di sekolah ini yang menembaknya dan 428 pula yang ia tolak. Naas bukan ? Tapi itulah dia, susah untuk mendapatkan hatinya. Tapi, hanya ada satu orang yang berani dan tidak takut dengannya, sekaligus sahabat kecilnya.
Kini tinggal 3 langkah lagi ia sampai di depan pintu kelasnya. Ia membuka kasar pintu kelas tersebut hingga menimbulkan suara dentuman keras yang membuat seisi kelas kaget dan menatap kearahnya penuh emosi dan tanda tanya.
"Mana Kwon Soonyoung ?" Tanyanya tidak bisa dibilang lembut. Napasnya memburu dan jangan lupakan mata sipit yang kini menatap dengan penuh emosi.
"Tak bisakah kau datang baik-baik dan satu lagi, ini masih pagi. Jadi tolong, pelankan suaramu." Ujar seseorang yang berdiri dibelakangnya. Tas yang ia gendong dengan sebelah tangannya, baju yang dikeluarkan, dasi yang ia longgarkan dan jas yang ia jinjing.
"Soonyoung!!" Ia membalikkan tubuhnya sebelum berujar, lalu memandang Soonyoung menusuk.
"Ji, ini masih pagi. Ya Tuhan..." Keluh Soonyoung seraya memasukkan tangan kanannya ke dalam saku celana seragamnya.
"Ikut aku sekarang!!" Seru Jihoon dengan menarik tangan kanan pemuda Kwon itu dan membawanya ke ruang vokal kembali.
Ia menarik lengan namja sipit itu walaupun si empunya meringis tidak suka dan meminta dilepas dengan beralasan bahwa ia bisa berjalan sendiri tanpa paksaan. Tapi, si manis menolak dan menjawab ia akan kabur apabila tidak dikasari seperti ini. Ia membuka pintu ruang vokal kasar dan menutupnya pun sama. Kurasa akan ada biaya tambahan yang dikeluarkan sekolah kala 'Si Ketua Sangar' tengah mengamuk.
"Kau menghapus filmku yang ada disini ?" Ia mengangkat flashdisk–nya ke depan muka Soonyoung. Dengan polosnya, Soonyoung mengangguk kelewat santai.
Ia menatap malas ke arah benda yang ada di depan mukanya sekarang. Mengambil flashdisk itu, lalu menurunkan wajahnya pada wajah Jihoon yang sekarang tengah mendongak menatapnya sangar, jangan lupakan gayanya yang berkacak pinggang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blossom | SoonHoon
FanfictionAku sahabatnya, tapi aku mencintainya. -Soonyoung. Semuanya biasa saja, sampai kau menghancurkan arti kata itu sendiri. -Jihoon. Disclaimer: Seluruh Karakter milik Tuhan YME, pribadi dan Pledis Entertainment selaku agensi. Semua isi dari fiksi ini...