Pagi itu, hampir semua orang ramai berbondong-bodong untuk menuju mading sekolah mereka. Jihoon yang baru keluar dari mobil hitam bersama namja Kwon itu berjalan beriringan.
"Selamat pagi." Sapa Seokmin yang langsung berdiri di depan Jihoon.
Lelaki manis itu menatap kekasihnya datar. Tak ada balasan sapaan atau bahkan senyuman. Memori di kepalanya masih menyimpan jelas bayangan Seokmin dan wanita asing itu.
"Aku duluan." Ucap Soonyoung.
Pria tinggi itu berjalan mendahului kedua orang tersebut. Jihoon melirik kearah Seokmin sekilas dan memberikan tatapan mautnya sebelum berteriak. "Soonyoung-ah, tunggu aku."
Melihat kekasihnya menempel pada namja Kwon itu membuat kerutan didahi yang lebih muda. "Ada apa dengannya ?" Gumamnya.
Suara berisik menyambut kedatangan mereka. Semua orang saling berbicara satu sama lain dengan wajah serius. Termasuk ketiga sahabatnya.
Mingyu, Jun dan Seungcheol tengah saling berbincang dengan Mingyu yang bersandar pada tembok.
"Ada apa ini ?" Tanyanya.
"Ara menghilang." Jawab Jun.
Sontak Soonyoung dan Jihoon membulatkan matanya. "Maksudmu Bae Ara ?" Tanya Jihoon memperjelas.
Seungcheol mengangguk. "Ne. Bae Ara yang menyukai Kwon Soonyoung."
"Tapi, kenapa bisa ?" Tanya Jihoon lagi.
Mereka menggidikkan bahunya. "Entahlah."
Soonyoung mengerutkan alisnya. "Tapi, kemarin aku baru saja bertemu dengannya."
Mingyu menengakkan badannya dan mulai penasaran. "Kemarin aku tak sengaja menjatuhkan kunci mobilku didepannya. Ia memberikannya padaku dan ia menyatakan perasaannya padaku." Jelasnya.
Soonyoung sedikit berpikir. Jika surat dan telepon itu bukan dari Bae Ara lalu dari siapa ? Soonyoung menjentikkan jarinya. Dengan terburu-buru ia berlari menuju lokernya. Ia ingat ada inisial Si pemberi surat disana.
"Ada apa ?" Tanya Jihoon yang sudah ada dibelakang Soonyoung.
Namja sipit itu menoleh kearah sahabatnya. Ia memberika surat itu pada Jihoon dan ia membacanya.
Jujur, saat membaca surat itu, Jihoon merasa sakit. Dada bagian kirinya begitu nyeri. Katakan saja Jihoon itu egois ingin memiliki Soonyoung.
"Ji," Panggil Soonyoung yang mampu menyadarkannya.
"Disini ada inisial pemberi suratnya, Soonyoung." Tunjuk Jihoon pada ujung surat itu.
"Apa menurutmu ini ada hubungannya dengan hilangnya Bae Ara ?"
Jihoon bergumam. "Mungkin saja. Mereka sama-sama menyukaimu. Tidak menutup kemungkinan 'kan kalau dia orang yang dibalik masalah ini ?"
Soonyoung mengangguk setuju. "Kau benar. Apa menurutmu aku harus mencarinya atau diam dan menunggu dia datang dengan sendirinya ?"
"Kalau menurutku, lebih baik diam saja dulu. Mungkin sebentar lagi dia akan menunjukkan jati dirinya karena saingannya telah ia lumpuhkan." Jelas Jihoon.
Menggunakan masker putih dengan rambut yang terurai. Sosok yang dibicarakan sedang berdiri dibelakang mereka, bersandar pada tembok dan ikut bergabung bersama kumpulan siswi yang sedang sibuk membahasa kejadian Bae Ara.
Ia bergumam dibalik maskernya.
"Kau benar, Lee Jihoon. Aku akan segera menunjukkan jati diriku dan membasmi hama sepertimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blossom | SoonHoon
Fiksi PenggemarAku sahabatnya, tapi aku mencintainya. -Soonyoung. Semuanya biasa saja, sampai kau menghancurkan arti kata itu sendiri. -Jihoon. Disclaimer: Seluruh Karakter milik Tuhan YME, pribadi dan Pledis Entertainment selaku agensi. Semua isi dari fiksi ini...