14. Kejutan Tidak Berharga

2.1K 414 56
                                    

Ini sudah yang ke-14 kalinya namja manis yang kini sedang menunggu kekasihnya itu mengecek jam tangan merah miliknya. Sudah hampir pukul 7 dan Seokmin yang menjanjikan akan menjemputnya belum juga datang.

Sebuah mobil mazda 6 berwarna hitam baru saja keluar dari garasi besar keluarga Kwon. Ia melirik kearah sahabatnya masih ada didepan rumah besar milik keluarga Lee.

Soonyoung membuka kaca mobilnya. "Kau menunggu, Seokmin ?"

Si mungil menghela napasnya lelah lalu mengangguk. Soonyoung melirik kearah jam yang melingkari tangannya. "Ini sudah jam 7. Sebentar lagi masuk." Jelasnya.

Perkataan Soonyoung tadi membuat bibir tipis Jihoon menekuk kebawah. "Pergi bersamaku ?" Tawar Soonyoung.

Lelaki manis itu kembali menghela napasnya lalu mengangguk pelan. Ia berjalan gontai kearah kursi penumpang. Membukanya kasar dan menutupnya keras.

"Tak bisakah kau pelan-pelan ? Kalau rusak bagaimana ?"

"Akan ku ganti." Jawab Jihoon enteng.

Sepanjang perjalanan, namja manis itu terus menekuk bibirnya kesal. Soonyoung sedikit melirik kearah sahabatnya yang masih kesal perihal kekasihnya.

"Tersenyumlah, Ji." Katanya.

Namun, Si mungil tetap pada pendiriannya. Tetap menekuk bibirnya kesal. Bukan Lee Jihoon namanya kalau tidak keras kepala.

Lampu merah. Mobil hitam itu berhenti. Namja yang ada dibangku kemudi itu mencondongkan badannya kearah Jihoon. Salah pengertian, lelaki mungil itu menoleh kearah Soonyoung yang membuat bibirnya bersentuhan dengan bibir Soonyoung.

Setelahnya, suasana menjadi canggung. Mereka tahu ini bukan ciuman pertama mereka, namun ciuman sebelumnya Soonyoung lakukan dengan bercanda. Ciuman kedua, hanya dia dan eomma-nya yang tahu.

Sementara yang ini, walaupun bibir mereka hanya saling menyentuh, tapi perasaan mereka tidak sama saat pertama kali mereka berciuman. Sekarang mereka saling memiliki rasa yang walaupun sebenarnya mereka bingung perasaan macam apa itu.

Kejadian tadi pun mampu membuat kerja jantung mereka tidak beraturan. Membuat Soonyoung menjadi kikuk dan membuat Jihoon menunduk sambil melipat bibirnya dan jangan lupakan pipinya yang merona.

"Ma–maaf niatku tadi untuk menyentuh plester yang ada di lehermu."

Itu bekas gigitan Seokmin kemarin. Astaga! Jihoon benar-benar malu sekarang.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud."

---

"Aish, aku bisa gila." Keluh Jihoon saat berada di ruang minimalis milik vokal klub itu.

Wonwoo dengan santainya menyeruput minuman miliknya dan mengambil satu kentang goreng milik Jihoon. "Ada apa lagi kali ini ?"

Ciuman tadi pagi seperti masih terasa dibibir Jihoon. Itu nyata! Bibir Soonyoung benar-benar menyentuh bibirnya. Ia memegang bibirnya sendiri.

"Pagi tadi, aku dan Soonyoung berciuman."

Pernyataan itu membuat Wonwoo tersedak kentang goreng dengan tidak elitnya. Matanya sampai berair karena tersedak. Ia menepuk-nepuk dadanya. Jihoon yang terkejut pun langsung memberikan air pada sahabatnya.

"Astaga, aku hampir mati karena tersedak!" Keluhnya.

Namja mungil itu terkekeh pelan. "Maafkan aku."

Love Blossom | SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang