18. Ketakutan Soonyoung

2.2K 381 118
                                    

song; I.O.I - 소나기

sambil denger lagu ini yaa, biar dapet gitu feelnya hehehe

Dengan menggunakan kacamata bulatnya, lelaki manis itu lebih memilih menatap keluar jendela. Lagu dari Urban Zakapa yang berjudul I Don't Love You mengalir melalui headset miliknya.

Walaupun keadaan kelas sangat ramai dan ricuh itu tidak dapat menghilangkan perasaan sakit yang melandanya. Perlahan, setetes air mata mulai mengalir melalui pipinya. Dengan cepat, ia menghapus air mata itu dan menghela napasnya.

Soal cinta memang menyakitkan.

---

Jihoon berdiri didepan gerbang sekolahnya. Seperti sedang menunggu seseorang.

Tiba-tiba saja ada bunyi klakson mobil dari belakangnya. Ia merekahkan senyumnya lalu berbalik. "Soon—"

Itu Mingyu.

Senyumnya luntur. Terganti dengan perasaan sakit yang teramat sangat.

Mingyu membuka kaca mobilnya. "Kau tidak pulang bersama Soonyoung ?"

Jihoon menggelengkan kepalanya. "Mungkin dia pergi bersama Minhye." Jawabnya.

Mingyu mengernyitkan dahinya. "Maksudmu Kang Minhye ?" Tanyanya yang hanya dibalas dengan anggukan oleh Jihoon.

"Sejak kapan dia bergaul dengan anak seperti Kang Minhye ?" Tanya Mingyu sambil terkekeh.

"Sejak Minhye menjadi pacarnya."

Mingyu membulatkan matanya. "Tapi, bukannya kau dan Soonyoung—"

"Aku duluan, Mingyu-ya."

Terlalu sakit mengenang perlakuannya pada Jihoon. Untuk apa berlaku lembut kalau berujung kau dibuang seperti sampah. Tak berguna.

Untuk apa ia memberi Jihoon harapan kalau berakhir ia lebih mempercayakan hatinya pada orang lain, bukan dirinya.

Lelaki manis itu berjalan pulang. Sesekali menendang batu yang menghalangi jalannya. Ia sudah cukup lelah menangis seharian ini.

Ia menghela napasnya. "Kau bodoh, Lee Jihoon." Rutuknya.

"Kau masih menunggu kedatangannya setelah pertengkaran itu. Kau bodoh, Lee Jihoon." Ia merutuki dirinya yang telah berlaku bodoh.

Baru saja kakinya akan menendang batu yang kembali menghalangi jalannya, sebuah teriakan menyapa pendengarannya. Begitu nyaring dan menusuk. Lebih seperti pekikan kesakitan.

Suara itu terdengar dari sebuah bangunan tua yang tidak berpenghuni. Ia sedikit melihat kearah rumah tersebut. Merasa suata itu menghilang, ia kembali berjalan.

"To—mphh!!"

Dengan rasa penasarannya, Jihoon memasuki rumah tua itu.

Lantai-lantai berdebu, beberapa barang yang ditutupi kain berwarna putih dan jaring laba-laba yang ada dimana-mana.

Tepat disebuah kamar yang hanya diterangi oleh sebuah lampu remang-remang, terdapat seorang perempuan duduk dikursi kayu dengan wajah lebam dan rambut panjang yang tergerai berantakan.

Tidak hanya perempuan itu sendiri, namun ada perempuan lain diruangan itu dan beberapa lelaki yang pasti adalah seorang ajudan.

Jihoon membolakan matanya kala melihat jelas siapa wanita yang disekap tersebut.

Love Blossom | SoonHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang