06.15
Sebenarnya ini masih bisa dibilang terlalu pagi untuk Soonyoung. Sangat pagi malah. Mengingat mereka masuk pukul 07.15. Ia melangkahkan kakinya memasuki gedung sekolah.
Berjalan dengan dasi yang belum ia pakai, lengan kemeja yang ia gulung sebatas siku dan jas yang ia jinjing. Dan jangan lupakan tas yang ia gendong dengan sebelah tangannya.
Ia memasuki kelasnya dan menaruh tas hitam itu di bangkunya. Kelas masih kosong. Bahkan AC saja belum dinyalakan oleh petugas kebersihan.
Ia keluar kelasnya sambil memasang dasi tersebut dikerah kemeja. Hanya dipasang saja, belum ia rangkai sedemikian rupa. Dibiarkan menjuntai.
Ia berhenti di depan ruangan klub vokal dan mendengar suara piano yang ia pasti yakin namja manis itu yang memainkannya. Karena Soonyoung hanya tau satu orang saja di sekolah ini yang sangat mahir bahkan sangat mengenal tentang piano.
Siapa lagi kalau bukan sahabat kecilnya. Jihoon sudah bermain piano sejak umurnya 7 tahun. Hingga sebesar ini, ia tidak pernah meninggalkan alat musik favoritnya itu.
"Hyung, kau belajar piano dari siapa ?" Tanya seseorang yang berhasil membuat namja pembangkang itu menghentikan niatnya untuk membuka pintu.
Bocah sialan!!
Ia tidak sengaja membentak sahabat kecilnya itu kemarin gara-gara bocah tengik satu ini. Dengan perasaan geram, ia membuka pintu itu. Sontak yang ada di dalam ruangan itu melihat ke arahnya.
Yang lebih muda menatapnya seperti mengisyatkan 'Ada apa ?', sedangkan sahabatnya menatap Soonyoung dingin.
Seokmin bangkit dari duduknya, "Ada apa, Sunbae ?" Tanyanya sopan.
"Tidak usah ikut campur." Jawab Soonyoung dingin ditambah dengan tatapan sengitnya yang membuat Seokmin langsung bungkam.
Namja Kwon itu menghampiri sahabatnya yang tidak peduli sama sekali dengan kehadirannya dan lebih memilih bermain dengan pianonya lagi.
"Ji," Panggilnya.
Namun, si mungil tidak menghiraukan panggilannya dan terus saja bermain dengan pianonya. Soonyoung menghela napasnya dan tidak sengaja melihat ke arah sang adik kelas yang masih juga mematung dari jarak satu meter disampingnya.
"Untuk apa kau disini ? Mau menguping ? Tanyanya sengit.
Seokmin menggelengkan kepalanya, "Ani, sunbae."
"Terus kenapa kau masih disini ? Keluar!"
Seokmin menganggukkan kepalanya, "Kalau begitu saya pergi dulu ya, sunbae. Hyung, aku pergi dulu." Pamitnya.
Jihoon membalikkan badan ke arah sang adik kelasnya, lalu tersenyum, "Pulang sekolah nanti ada latihan, jangan lupa." Setelahnya, Jihoon tersenyum manis sekali sampai Seokmin harus menahan napasnya.
Seokmin membalas senyuman manis itu. Sementara Soonyoung yang disuguhkan pemandangan seperti ini, ingin sekali menoyor kepala si bocah sialan itu. Yang lebih muda memilih untuk keluar dari ruangan itu. Ia mengusap dadanya dan menghela napas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blossom | SoonHoon
FanficAku sahabatnya, tapi aku mencintainya. -Soonyoung. Semuanya biasa saja, sampai kau menghancurkan arti kata itu sendiri. -Jihoon. Disclaimer: Seluruh Karakter milik Tuhan YME, pribadi dan Pledis Entertainment selaku agensi. Semua isi dari fiksi ini...