"Ceritakan padaku. Ada apa ?"
Kekasih dari seorang yang memiliki suara emas itu diam. Menggigit bibirnya kecil. Jika ditanya tentang hubungan, ia pun tidak mengerti. Hubungannya berjalan begitu saja dengan Seokmin.
"Hei, Lee Jihoon! Jangan melamun, jawab pertanyaanku." Geram Wonwoo.
Namja manis itu menghela napasnya berat, "Aku tidak pernah mengerti tentang hubungan ini. Hingga saat ini pun aku tidak menyangka bahwa aku—emm, kau tahu."
Wonwoo menganggukkan kepalanya, "Lalu kenapa ?"
"Ya, maksudnya, aku baru mengenalnya, Won. Kau juga tahu aku 'kan ? Aku lebih suka sendiri. Itu alasanku menolak semua orang yang menyatakaan perasaannya padaku."
"Lalu kenapa kau menerima Seokmin ?"
Skakmat.
Jihoon mendengus, "Aku tidak mengerti ada apa dengan diriku saat itu hingga aku menerimanya." Katanya.
"Kepala ini," Ia menunjuk kepalanya sendiri. "Tiba-tiba mengangguk. Asal kau tahu, saat ia menyatakan perasaannya padaku, duniaku serasa berhenti untuk sesaat.
Entah aku yang berlebihan atau apa, hari itu seolah dia bisa meyakinkan aku terhadap perasaannya. Dia berbeda. Tapi, aku merasa perasaanku tidak benar. Maksudku—argh! Aku tidak bisa menjelaskannya!" Rutuknya.
Ia menangkup wajah manisnya dengan kedua tangan yang bertumpu pada lututnya.
"Aku tahu." Ucap Wonwoo.
Jihoon menghela napasnya dan menjatuhkan tangannya dari wajah manis itu, "Apa ?" Nada bicaranya sudah mulai jengah.
"Kau belum percaya sepenuhnya pada Seokmin. Karena kalian baru saling mengenal." Jelas Wonwoo.
"Jauh didalam hatimu, kau menyukainya. Tapi, kau selalu menyangkalnya dan tidak membiarkan rasa itu tumbuh."
"Disisi lain,"
"Apalagi..." Tukas Jihoon.
"Diam! Aku belum selesai bicara." Ujar Wonwoo yang membuat Jihoon mengerang.
"Disisi lain, kau belum percaya padanya karena kalian baru saling kenal." Jelasnya.
"Jujur, aku tidak menyukainya. Aku kagum padanya. Disaat orang-orang yang mendekatiku hanya karena ingin memanfaatkanku, dia tidak. Dia berbeda, kurasa." Jelas Jihoon yang menerbitkan senyuman dari sahabatnya.
Ia yang melihat itu kembali mengerang frustasi, "Coba saja dulu, Ji."
"Tapi, Soonyoung ?"
Pemuda Jeon mengernyitkan alisnya, "Ada apa dengan Soonyoung ? Kau yang bilang kalian hanya bersahabat bukan ?"
"Entah kenapa sejak aku menerima Seokmin, perasaanku sangat tidak enak pada Soonyoung. Kau tahu ? Saat aku menatapnya saja, ia bersikap seolah aku adalah orang asing." Rutuknya.
"Kau tinggal katakan padanya kalau kau sudah memiliki keka—"
"Bagaimana jika dia meninggalakanku ?" Selanya.
Kini giliran Wonwoo yang menghela napasnya jengah, "Dia pasti mengerti. Tenang saja."
"Tapi,"
"Oh God, what else ?" Keluh Jihoon.
"Kalau Soonyoung tidak bisa menerima kenyataan ini, berarti firasatku benar."
Namja manis itu kembaku dibuat bingung oleh sahabatnya, "Maksudmu ?"
Wonwoo tersenyum, "Kau akan mengerti nanti."
---
Suara nyaring dari ponsel Soonyoung memenuhi kamar besar ini. Ada panggilan masuk, tapi dari nomor yang tidak dikenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blossom | SoonHoon
FanfictionAku sahabatnya, tapi aku mencintainya. -Soonyoung. Semuanya biasa saja, sampai kau menghancurkan arti kata itu sendiri. -Jihoon. Disclaimer: Seluruh Karakter milik Tuhan YME, pribadi dan Pledis Entertainment selaku agensi. Semua isi dari fiksi ini...