Jihoon menggeliat pelan dalam tidurnya. Ia membuka matanya perlahan kala sinar matahari masuk melalui jendela kamarnya.
Tunggu, sinar matahari ?
Ia sontak langsung membelalakkan matanya yang sipit itu dan langsung terbangun.
"Sialan, aku terlambat." Gumamnya.
Ia menyibakkan selimutnya kasar dan turun dari ranjangnya. Ia membuka pintu kamar mandinya terburu-buru dan menabrak seseorang yang membuatnya langsung terpental.
"Aduh!"
Yoongi sebagai yang ditabrak seharusnya marah karena keteledoran adiknya malah membelalakkan matanya kaget.
"Astaga, kau tidak apa-apa ?" Sang kakak segera bersimpuh dihadapan adiknya yang masih terduduk dilantai sambil mengelus bokongnya.
"Maaf." Ucapnya sambil membantu Jihoon berdiri.
Jihoon hanya mengangguk dan berniat masuk ke kamar mandi namun dihalangi oleh yang lebih tua.
"Kau mau apa ?"
"Aku mau mandi. Sudah telat, minggir, hyung!" Ujarnya sambil berusaha menarik lengan Yoongi agar menyingkir.
Namun, memang tenaga orang sakit tidak seberapa, kakaknya tidak bergeser sama sekali. Jihoon mempautkan bibirnya kesal dan memandang kakaknya jengkel.
"Suaramu saja masih serak begitu mau ke sekolah ? Dan ini," Yoongi memegang kening Jihoon yang masih bisa dibilang panas itu, "Masih panas, kau mau memaksa pergi ke sekolah ?"
"Sudah istirahat saja dulu, nanti aku akan beritahu pihak sekolah." Ia merangkul adiknya dan membalikkan tubuh kecil itu untuk kembali ke tempat tidur.
"Tapi, aku akan tertinggal materi pelajaran nanti." Keluhnya.
"Minta saja pada Wonwoo."
Jihoon menghela napasnya. Kalau sudah masalah sakit, kakaknya akan semakin over protective.
"Terserah." Ujarnya saat ia dipaksa membaringkan tubuhnya dikasur.
Yoongi menarik selimut itu untuk menutupi tubuh adiknya dan duduk disebelahnya. Ia mengusap kepala adiknya sambil tersenyum ke arahnya, "Hyung, kau tidak ke rumah sakit ?"
"Aku ingin disini, menjaga adikku yang manis." Goda Yoongi.
"Aish, hyung... Aku ini sudah besar, tidak perlu dijaga seperti ini!" Balasnya galak.
"Kau ini, anak manis tidak boleh galak seperti itu. Bagaimana nanti kalau tidak ada yang suka padamu ?" Godanya lagi.
"Hyung..." Rengeknya yang membuat Yoongi tertawa nyaring.
Jihoon menepis tangan yang masih setia berada di kepalanya itu, lalu memutar bola matanya agar tak melihat wajah menyebalkan kakaknya itu.
Sang kakak yang melihat itu terkekeh pelan, "Merajuk dia..."
Jihoon membalikkan tubuhnya sehingga membelakangi pria yang kini tertawa sambil memegangi perutnya itu.
"Aigoo... Lucunya." Ia menarik pelan pipi adiknya yang membuat si empunya mengerang.
"Hyung, sakit!!" Geramnya.
Yoongi sudah memiliki air mata diujung matanya karena tertawa, "Ternyata tertawa lelah juga."
"Ya sudah, hyung keluar dulu mau mengambil makanan." Sambungnya.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Blossom | SoonHoon
FanficAku sahabatnya, tapi aku mencintainya. -Soonyoung. Semuanya biasa saja, sampai kau menghancurkan arti kata itu sendiri. -Jihoon. Disclaimer: Seluruh Karakter milik Tuhan YME, pribadi dan Pledis Entertainment selaku agensi. Semua isi dari fiksi ini...