Chapter 4

33.8K 3.7K 240
                                    

Warning 18+


Jungkook menelan ludah. Tak bisa berpikir jernih begitu matanya terkunci pandang oleh iris gelap Taehyung. Ia benar-benar merasa takut tapi disaat yang sama begitu tertantang.

Sekalipun tak diucap— Ia merasa bahwa kalimat itu bukan permohonan. Taehyung meminta bantuan, tapi ia merasa pemuda bengal itu menuntut sesuatu darinya.

"Membantu apa?" Jungkook bertanya pelan.


Taehyung tak memutus pandang. Masih sibuk mengagumi rupa ayu pemuda dalam rengkuhan. Bagaimana ada pemuda seindah ini? 

Tanpa aba-aba bibirnya kembali mendekat— Memberi ciuman terakhir di pipi Jungkook sebelum memutar tubuh bocah itu menghadapnya.

Nafasnya memberat. Merasa pening sebab aroma harum dari sosok tuan muda manis yang tak henti menggodanya.

"Tanpa harus kukatakan—Kau pasti tahu benar apa maksudku."

Jungkook terkejut, teramat tak menyangka saat Taehyung membawa telapak tangan kanannya meraba selangkangan pria itu. Ia gemetar. Berusaha lepas dari cengkraman Taehyung, tapi sial sekali karena pemuda Kim itu justru membawa tangannya mengelus sepanjang kejantanan miliknya yang nyatanya telak mengeras.

"Apa-apaan ini?!" Bentak Jungkook begitu kesadaran kembali menjumpa akalnya. Ia menggigit bibir, mencoba mendelik dan menginjak kaki Taehyung hingga pemuda itu mundur. Terlihat meringis menahan sakit.

"Fuck, aku benar-benar ingin memakanmu sekarang."

"Jangan macam-macam, Kim!" Jungkook menatap galak sosok Taehyung yang mendekat kembali padanya, jelas sekali pemuda itu masih menahan nyeri pada kaki kanan.

Tuan muda itu mencoba fokus. Dadanya berdegup. Ia bahkan khawatir pipinya mungkin sudah memerah.

Ini bukan sambutan yang Jungkook bayangkan. Ia bahkan tak punya kesempatan untuk membahas kejahatan Taehyung yang telak menyentuhnya. Membuat dirinya dirundung bingung selama seminggu kemarin. Ia tahu. Ia tahu Taehyung mencuri atensinya. Untuk pertama kali, Jungkook sadar ada sesuatu yang membawa dirinya tertarik untuk mengenal.

Tapi bukan begini! Apa lagi yang akan pemuda itu perbuat?!

"Apa kau sungguh tak mengerti? Bantu aku menyelesaikannya segera, Jeon. Bantu aku atau kupastikan hari ini lubangmu tidak akan selamat." Ucap Taehyung terlampau tenang. Sekalipun berbanding dengan matanya yang menajam tertutup nasfu. Ia meraih tubuh Jungkook halus, namun dalam sekejap mendorongnya jatuh kekasur hingga mengundang pekikan dari pemuda manis itu.

"Apa yang kau—"

"Mendekat. Merangkak kemari."

Jungkook melongo. Apa ia tak salah dengar?

"Tak ada yang pernah berani memintaku merangkak untuk mereka." Ujar Jungkook.

"Jangan samakan rumahku dengan istana milikmu. Kau ada di kamarku, jadi dengarkan aku dan merangkak kemari. Kuingatkan, aku bukan orang baik. Dan aku bukan orang yang suka menunggu." Balas Taehyung yang kini telak berdiri tepat dujung kasur. Pandangannya begitu menawan namun terlampau gelap disaat yang sama.

Lidah Jungkook terasa kaku. Merasa seluruh pandangan gelap dari Taehyung menjajah inchi tubuhnya. Ia tahu, kini dirinya tak punya pilihan. Atau mungkin pilihan yang ada sengaja dilebur. Jungkook merasa akalnya tak lagi ada.

Seharusnya ia melempar sepatunya ke kepala pemuda bengal di depannya namun tubuhnya justru tak berpihak. Perlahan pemuda Jeon itu bangkit, merasa begitu malu pada harga dirinya ketika membawa tangan dan lututnya merangkak mendekat pada sosok Taehyung.

HARD (vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang