Chapter 27

15.9K 1.5K 687
                                    

Ini agak panjang, 3,6K jadi pastiin diposisi yang nyaman ehehe, jangan lupa baca pesan di bawah yaa♡

*Baca pas sudah buka puasa, bagi yang muslim!
.
.

Satu yang ada di pikiran Taehyung sekarang.

Harus bagaimana ia sekarang?

Ia tidak berniat tegang, ia hanya berniat melihat bagaimana kekasihnya mandi.

Lalu apa ia harus pergi sebelum Jungkook sadar?

Oh, tapi pilihan itu sepertinya tak berguna.

Jungkook sudah lebih dulu berbalik.

Terlihat jelas sekali kedua mata besar bocah itu menatapnya terkejut dari balik kaca yang memisahkan keduannya.


Sedang di sisi lain, jika ditanya apakah Jungkook marah saat ini? Mungkin lebih tepat jika dikatakan Jungkook benar-benar malu.

Demi Tuhan, ia tak pernah mandi di depan orang lain!

Dan lagi kenapa ia harus melupakan hal terpenting seperti mengunci pintu saat seorang Kim Taehyung berada di kamarnya?!

Jungkook bahkan tak tahu harus bicara atau menggertak seperti apa--- Karena saat ini bahkan ia seakan dihadapkan singa jantan yang tengah masuk musim kawinnya.

Berani bertaruh, ia yakin betul bajingannya itu pasti tegang.

Terus diam dan Jungkook tak tahan. Ia merasa jadi sebuah kanvas bergambar pornogravi. Bak ratusan orang menatap---- Sekalipun nyatanya hanya ada kekasihnya sendiri di sana.

Maka dengan keberanian yang ia punya, Jungkook memilih beranjak. Berjalan keluar dari pintu kaca yang memisahkan keduanya. Berhenti tepat dimana bathrobe putihnya tergantung sebelum dengan terburu memakainya. Menyusul meraih handuk kecil, menyapukannya sebentar pada wajahnya sebelum menggusakkan tepat pada surainya yang basah.

Semuanya ia lakukan dengan membelakangi prianya. Tentu saja.

Sedang Kim Taehyung tak keberatan terus menutup mulut. Sebab matanya bahkan sudah mendapat hiburan paling menyejukkan sekaligus menggairahkan. Ia tak tahu bahwa melihat kekasihnya membersihkan diri bisa semanis ini. Jika boleh jujur ia bisa merasakan dadanya menghangat. Tapi tentu saja penisnya makin terasa panas.

"Aku tidak ingat mengundangmu untuk melihatku mandi, hyung." Ujar Jungkook, ada nada kesal di sana. Namun terlampau sedikit hingga mungkin lebih terdengar bak godaan pada telinga Taehyung.

Dan Taehyung mendengus kecil. Menatap bagaimana sekarang kekasihnya yang telah selesai dari kegiataan mengeringkan diri itu berbalik menghadapnya. Sekalipun tidak sepenuhnya kering sempurna karena rambut dan leher putihnya bahkan masih nampak berkilat basah, setidaknya tak ada lagi garis air yang mengalir menuruni lekukan tubuh Jungkook lagi.

"Kau memang tak mengundangku- Tapi pintumu terbuka untukku. Bukan salahku jika aku masuk."

Jungkook bisa menatap bagaimana Taehyung bangkit seusai berucap, berlanjut melangkah dengan pasti ke arahnya. Ada tatapan gelap dibalik senyum separuhnya. Oh, Jungkook rindu sekali seringai bengal itu.

Entah karena dadanya yang makin meribut atau karena ia merasa terancam. Jungkook bahkan tak sadar begitu dirinya melangkah mundur- terus mundur hingga pundaknya membentur tembok. Tangannya bahkan sudah saling menumpu, bersilang di depan dada. Gerak reflek untuknya merasa aman.

Demi Tuhan, kenapa ia begitu gugup disaat ia adalah orang yang seharusnya menggertak kekasihnya karena begitu lancang ?!

Hingga begitu Kim Taehyung berdiri tepat di depannya. Jungkook harus kembali dibuat terkejut dengan nada suara kekasihnya yang berubah begitu pemuda Kim itu berujar setengah bisikan.

HARD (vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang