Chapter 9.5

35K 3.6K 706
                                    

Semoga masih ingat yaa :''' ehehehe

.

.

.

.

"Baby- biarkan aku menunjukkan sesuatu padamu"

Jungkook sontak mendongak, memberi tatapan penasaran pada kekasihnya yang kini ganti tersenyum. Dan dalam hitungan detik ia bisa merasakan kecupan pada ujung hidung bangirnya.


"Turunlah" Suara Taehyung sebelum memberi jarak, membiarkan Jungkook turun dari jok motor Mingyu. Matanya sibuk menelisik bagaimana manisnya gerakan kecil seorang Jeon Jungkook yang sibuk mencari pegangan untuk dapat menapak tanah.





Sampai akhirnya-- pekikan pemuda Jeon yang tiba-tiba terdengar sontak membawa kedua tangannya merangkap lengan si manis. Ia terkejut tentu saja.

"Ada apa hm?"

Sedangkan Jungkook bisa merasakan wajahnya merah sempurna. Demi apa suara pekikan itu tidak akan keluar jika bukan karna telapak kaki kanannya yang menginjak batuan dingin dan basah secara langsung. Yah, langsung-- yang berarti kakinya tak terlindung apapun.

Ia baru ingat, salah satu timberlandnya masih tertinggal di sirkuit. Bagaimana bisa ia tidak sadar?

Sialan.



Sentakan kecil pada lengannya mau tak mau membuat pemuda Jeon itu menatap Taehyung, "S-sepatuku tertinggal" Bisiknya pelan sebelum mengalihkan pandangan dari prianya yang kini mendengus geli.

"Ah, aku ingat. Kau melemparkannya tadi-- sayang sekali hanya sepatu, pasti lebih menarik jika kau melempar celanamu"

"Hyung!" Bentak Jungkook bersamaan tangannya yang mencubit perut prianya kasar.

Sialannya, belum sampai ia menarik tangannya-- Taehyung sudah lebih dulu menahannya. Menggenggamnya sebelum membawa jemari putih itu pada bibirnya. Menciumnya, bahkan tanpa sungkan memberi jilatan kecil pada ujung jari Jungkook yang bersemu.

"Baby, berjanjilah untuk tidak marah padaku setelah malam ini hm?"

Mendengarnya Jungkook hanya bisa memasang wajah bingung. Namun tak sempat bertanya lagi begitu prianya berbalik dan berjongkok didepannya.

"Naiklah, aku akan menggendongmu"

Dan Jungkook menurut tanpa pikir panjang. Melingkarkan kedua lengannya penuh pada leher pemuda Kim yang dengan mudah membawanya dalam satu gendongan di punggung. Membuat Jungkook bisa merasakan geli pada ujung hidungnya yang sesekali tersapu surai merah prianya. Sebelum akhirnya menyerukkan kepala pada leher Taehyung begitu pemuda itu mulai berjalan masuk dalam jalanan tanah yang nyaris tak terlihat mengingat tak ada pencahayaan sedikitpun selain purnama.

"Sebenarnya apa yang ingin kau tunjukkan?"

Jungkook akhirnya bertanya, nyaris takut begitu melirik pepohonan disekitar mereka. Taehyung menerobos jalan entah kemana. Dan Jungkook hanya khawatir jika nanti ada sesuatu yang bisa saja mengganggu mereka. Ular misalnya.

Namun seakan sudah hapal dengan jalurnya Taehyung hanya terkekeh sebagai jawaban, tetap mempertahankan langkahnya begitu sesuatu yang terang mulai terlihat diujung. Sebentar lagi.

Dan Taehyung hanya mempercepat langkahnya.







Hingga Jungkook bisa melihat kejutannya.

Danau kecil dengan hamparan rerumputan hijau yang terlihat halus, beberapa batuan besar dekat tepi danau serta satu pohon besar yang terlihat rindang di sampingnya seketika memikat netranya. Bahkan mulutnya terbuka dengan sendiri begitu mendongak mendapati langit malam yang penuh dengan kerlipan bintang serta purnama yang terasa dekat. Pemuda Kim itu membawanya melihat pesona malam.

HARD (vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang