Chapter 10

35.9K 3.4K 708
                                    

Selamat pagi, have a nice day semuaa :'* Yang lupa- baca chapter sebelumnya ya, dan harap baca di kamar ehehe, hanya untuk 18+ adek-adek jangan baca :)
.
.
.

Namun semuanya mutlak.

Jelas, Taehyung tidak bercanda.

Sangat jelas begitu Jungkook merasakan tubuhnya disentak pasrah. Berbaring diatas rerumputan dengan prianya yang mengukung. Menatap dari jarak sempit bahkan dengan ujung hidung saling bersentuhan. Rasanya ingin mati begitu nafasnya tersendat merasakan kedua pahanya yang ditarik berlawanan membuka ruang untuk Taehyung yang mengambil tempat. Menekan telak miliknya yang tegang pada selangkangan Jungkook yang mencoba menjauh. Nyatanya tak berhasil karna tubuhnya bahkan lebih dulu lemas nyaris terangsang.


"Kau mau aku mulai dari mana?"

Jungkook melongo. Menatap ngeri pada prianya yang kini justru memasang senyum tampan dibalik otaknya yang mungkin sudah penuh bayangan kotor. Sekarang Jungkook mengerti bagaimana pria itu bisa menaklukkan mangsa tanpa bersusah payah menggaet hubungan. Siapa yang sanggup menolak jika harus dihadapkan rupa sialan yang nyatanya begitu memikat milik seorang Taehyung? Hanya mendengar bisikan seraknya saja bahkan Jungkook bisa merasakan tubuhnya memanas.




"Hei."

Suara kekasihnya berhasil menyita atensi Jungkook kembali. Belum sanggup bicara bahkan ketika pemuda Kim bangkit dengan tiba-tiba, duduk bertumpu lutut sebelum melepas jaket serta kaos hitamnya tergesa. Sukses membuat si manis Jeon dibawahnya lupa cara berkedip sekaligus heran begitu menyadari tubuh pemuda Kim itu tak punya satupun ukiran tattoo yang istilahnya sudah melekat dengan dirinya mengingat Taehyung juga bekerja sebagai tattoo-artist. Sayang belum sampai Jungkook bertanya, suara Taehyung sudah lebih dulu mengejutkannya.


"Nah, mari buka bajumu lebih dulu."

Taehyung hampir tertawa begitu melihat raut panik kekasihnya. Mata bulat itu bahkan terlihat basah nyaris menangis, bersamaan wajah cantiknya yang memerah.

"T-tunggu! Aku belum bilang kau boleh melakukannya."

Jungkook menggertak, berusaha mati-matian menjaga akalnya begitu menatap tubuh terbuka milik prianya. Bahkan ketika pemuda tampan itu merunduk untuk menarik turun zipper jaketnya-- Jungkook hanya bisa memberi tatapan memohon beserta dua tangan yang mencekal pergelangan tangan prianya.


Taehyung menaruh tatapan penuh pada kekasihnya. Dengan wajah berantakan pun bocah itu tetap cantik. Bahkan sangat. Namun raut takut pada wajah putih Jungkook membuat Taehyung tidak tega. Bagaimanapun bocah itu belum pernah melakukan hal di luar batas wajar. Meskipun memang dirinya berniat memperkosa kekasihnya jika nyatanya bocah itu menolak-- ia tetap ingin mencoba membujuk, paling tidak menghapus rasa cemas sang kekasih. Bagaimanapun ini Jeon Jungkook, dan mendapatkan malam pertama dari kebanggan keluarga Jeon tanpa paksaan akan jadi satu kebanggaan lebih untuk dirinya.


"Bukankah kau suka sesuatu yang baru?" Suara Taehyung akhirnya. Dengan pasti mengukung kembali sosok kekasihnya."Lalu kenapa sekarang kau terlihat takut hm?"

Jungkook mendengus kecil, memalingkan wajah hanya agar tak bertemu pandang dengan prianya. "Aku bukan takut! H-hanya--"

"Kau hanya belum siap, atau kau hanya ingin mempertahankan kehormatan dan harga diri?" Potong Taehyung. Bibirnya terkekeh kecil, namun suaranya makin berat hanya karena hasratnya yang sudah diujung. Bahkan angin malam yang sesekali menerpa kulitnya sama sekali tak membuatnya kedinginan. Satu bukti bahwa badannya benar-benar sudah terlanjur panas.


HARD (vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang