Chapter 24

17.7K 2.3K 908
                                    

Halooo!
Mau mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau ada salah sama kalian semua ya♡
Meski lebaran udah lewat lama, tapi gak ada salahnya kan ehehe

.
.
.

Katakan saja Taehyung tengah marah.

Atau mungkin cemburu. Demi apapun ia sudah berusaha keras menjadi sabar dan pendiam.

Menunggu permintaan maafnya diterima itu berat. Sedikit banyak lebih takut jika nyatanya usahanya berujung dengan penolakan. Jika sampai ketakutannya nyata--- Ia bersumpah akan benar-benar menculik Jungkook detik itu juga.

Dan melihat kekasihnya memakai kemeja orang lain membuat kepalanya panas. Ia bersusah payah menyelinap ke kamar Jungkook hanya untuk memberi salam kejutan lagi, tapi nyatanya ia yang mendapat kejutan. Lebih tepatnya tamparan. Melihat kekasihnya tersenyum senang setelah memakai pakaian milik pria lain jelas membuatnya kepanasan.

Ingat, dirinya belum pernah menjalin kasih dengan siapapun. Ini pertama kalinya.

Taehyung masih diam, menatap Jungkook yang nampak kesal serta was-was di atas ranjangnya.

Tak ingin munafik, setelah melihat si manis itu telanjang tentu saja pikirannya sempat kotor mendadak.

"Ku ulangi, lepas atau telanjang." Taehyung menggerit gigi menahan tangannya yang mulai gatal. Jika saja bukan karena cintanya, ia yakin Jungkook sudah berakhir tersungkur lemah seperti lacur tidurnya dulu yang membuatnya kesal.

"Kau tak akan berani."

Taehyung jelas mendengarnya. Bocah itu terlihat susah payah menggertaknya.

"Ayo lakukan. Dan aku tak akan pernah memaafkanmu, hyung."

Bangsat.

Taehyung sontak memalingkan wajah begitu rasa kesal makin membebaninya. Kalimat itu kini terdengar begitu mengesalkan di telinganya.

"Kau marah hanya karena kemeja? Lalu bagaimana denganmu yang pernah bercinta dengan wanita lain?"

Pertanyaan Jungkook telak menusuk.

Taehyung geram mendengarnya. Tangannya menggusak surai kesal. "Sudah kukatakan aku tidak melakukannya dengan sengaja---- Sudahlah. Baik. Kau menang. Lakukan sesukamu." Dengan kaku Taehyung membalik tubuh sebelum melangkah menjauh. Tak ingin menatap raut Jungkook.

Ia tak ingin mengakui, tapi nyatanya ia bahkan lemah hanya karena gertakan kekasihnya.

Atau mungkin rasa bersalahnya yang tak mau hilang.

"Aku kemari untuk meminta izinmu mengenai balapan malam ini. Tapi melihat kau tengah bersenang-senang, kurasa aku tak memerlukannya."

Tanpa menunggu jawaban Taehyung keluar. Ia merasa bahkan dirinya tak jauh berbeda dengan remaja labil. Merasa ingin menampar wajahnya sendiri begitu pemikiran yang logis mengoloknya. Ia tengah berjuang mendapat maaf, jika ia begini akan lebih mudah bagi Jungkook meninggalkannya.

"Shit, persetan." Taehyung berdecih pelan. Jika sudah begini ia butuh pelampiasan atau paling tidak hiburan.

Bahkan kesalnya bertambah begitu mendapati satu pelayan Jungkook yang lewat sontak berhenti menatapnya. Tersenyum manis dengan logat mencari perhatian. Taehyung gerah sejujurnya. Bahkan ia jamin kulit para wanita itu tak lebih mulus dibanding Jungkooknya.

"Sayangnya aku trauma lubang vagina." Taehyung melirih. Mengingat seluruh kesialannya bermula karna pergumulannya dengan Sunmi yang bahkan tak ia sengaja.

HARD (vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang