Chapter 15

22.4K 2.9K 1.6K
                                    

Jangan lupa play videonya dulu :)
.
.
.
.

"Apa yang kau lihat Jungkook?"

Yoongi yang ternyata memperhatikan akhirnya menegur. Tidak ingin Jungkook bermain air saat para pemuda yang lain tengah menunggu mereka.


"Ah, tidak hyung. Ini--- hanya ada bekas lipstik merah. Aku heran kenapa wanita suka sekali memakai warna mencolok" Jungkook berujar geli. Sedang Yoongi justru muram. Tahu betul pasti Taehyung sudah mencuci otak si polos.



"Kau tidak penasaran itu milik siapa?"
Tanya Yoongi pelan. Tak lagi menatap Jungkook sebab berat melihat cengiran indah di wajah bocah yang terkekeh tanpa tahu sudah didusta.



"Tidak, Tae hyung bilang ada kekasih Jongin hyung yang semalam berkunjung kemari"


Yoongi mau tak mau tersenyum. "Dan kau percaya?"

Jungkook jelas mengangguk. Tapi entah kenapa pertanyaan Yoongi kembali mengundang rasa ragunya mampir. Mengapa pemuda berkulit pucat itu seakan memancingnya?


Sampai saat dua gelas itu bersih tercuci Jungkook masih diam tak berani bersuara lantaran takut kembali berfikir yang bukan-bukan. Namun nyatanya semakin diam, ia semakin penasaran pada raut Yoongi yang kini nampak abu tak terbaca. Mereka bahkan belum berkenalan secara resmi, hanya membaur sebab saling tahu nama dari percakapan dan panggilan Jimin maupun Taehyung. Jungkook masih sungkan.




"Jungkook." Melihat gelagat Jungkook yang nampak menyedihkan sekaligus menggemaskan membuat Yoongi mengalah. Ia tahu pemuda manis itu sudah kembali terpancing namun tak berani bertanya. "Berniat menanyakan sesuatu sebelum membantuku membawa ini keluar?" Ujar Yoongi sembari menunjuk dua nampan bertumpang teko berisi es jeruk serta air putih yang telah ditata gelas pada masing-masing sisinya.


Jungkook sontak mengangguk, tanpa mengalihkan pandangnya dari sosok Yoongi. "Itu--- Hyung tahu gadis yang semalam berkunjung? M-maksudku yang meninggalkan bekas lipstik merah tadi?"

Jungkook bertanya kikuk. Ragu akan jawaban Yoongi namun sepenuh hati ingat pada perkataan prianya.


"Tentu" Yoongi menjawab singkat. Tanpa beban.

"Siapa?"


"Sunmi----"


Sunmi?

"----Yang Taehyung anggap sebagai kakaknya."


Sudah jelas, Jungkook bertanya. Maka Yoongi menjawab. Ini hanya kejujuran kecil, Yoongi bahkan tidak mengatakan perihal ranjang. Jadi ia tidak bersalah sebab dari awal pun Taehyung tidak menjanjikannya untuk bungkam bukan? Kalau pun iya, maka Yoongi anggap lupa karena ia tidak suka menipu bocah.



Lain halnya dengan Yoongi yang kini terlihat lebih terang akibat beban kecilnya terangkat, Jungkook justru nampak linglung. Bisu mendadak. Pandangannya tak tentu hingga Yoongi berfikir jika bocah itu tengah bergulat dengan batin setelah fakta baru didapat.



"Hei, aku tidak memintamu percaya. Aku hanya bicara apa adanya Jungkook---- Ah, lupakan. Sekarang bantu aku membawa ini." Tegur Yoongi sembari mengangkat satu nampan. Mengalihkan.


Mengingat Yoongi yang ada bersamanya mau tak mau membuat Jungkook kembali menyentak pikirannya lenyap sekejap. Pemuda manis itu mengangguk sembari tersenyum, memperhatikan Yoongi yang akhirnya berjalan mendahuluinya.


Jungkook menepuk dadanya sekilas begitu merasa sesak. Senyumnya luntur bersama kepalanya yang kosong mendadak. Hingga semua bayangan kecurigaannya kembali hadir penuh. Membuatnya meringis karena menahan nyeri entah karena apa. Jungkook benci ketika rasa terkejut, penasaran, marah karena merasa dipermainkan, serta kecewa pada dirinya mengambil alih. Ia bahkan tidak tahu harus percaya siapa. Tapi kenapa perkataan Yoongi yang bahkan belum ia kenal justru lebih membuatnya yakin? Jika memang yang berkunjung adalah si gadis blonde yang kini ia tahu bernama Sunmi lalu bagaimana cerita yang benar?



HARD (vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang