Part 1.1

6.3K 831 98
                                    

Mungkin kesialan semalam berlanjut pagi ini.

Gue dipanggil ke ruangan presdir untuk menghadap Jung Jaehyun. Presdir muda yang sejatinya adalah teman dekat gue selama masa SMA hingga kuliah and still counting now.

"Bapak memanggil saya?" Gue udah berdiri di depan mejanya.

"Gausah formal-formal ke gue, lagian ga ada siapa-siapa disini"

"Ada apaan , tumben lo manggil,biasanya langsung sampein ke asisten gue" gue duduk di hadapannya tanpa mendapat persetujuannya.

"Gue ada client besar dan gue mau lo yang nanganin dia" Jaehyun menatap gue tajam.

Gue cuma tertawa kecil, "Lah kan emang setiap client lo selalu percayain ke gue"

"Dia sedikit berbeda, gue tau lo itu orang paling sabar kalo ngadepin apa-apa jadi gue yakin lo pasti bisa yakinin dia untuk tanam saham yang besar di perushaan ini" Jelas Jaehyun dengan menambahkan pujian agar gue menyetujuinya.

Mau seperti apapun client itu udah pasti gue tangani. Udah gue bilang, gue sangat menikmati pekerjaan ini.

"Iya,iya gue mau, lo kayak gatau gue aja"

KREEKK

Pintu ruangan itu terbuka dan gue mendapati sekretaris Jaehyun dengan seorang lelaki di belakangnya. Aneh, kayanya gue pernah melihatnya.

 Aneh, kayanya gue pernah melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pak ini client yang anda tunggu"

Sekretaris yang juga teman gue dan Jaehyun, Seulgi mempersilahkan lelaki itu masuk lalu meninggalkan ruangan itu.

"Hey bro lama ga jumpa. Hyuna ini client yang gue maksud dia Johnny" Sapa Jaehyun sambil mengayunkan tangannya memberi salam.

Gue ikut berdiri dan menundukkan wajah gue di hadapan lelaki itu. Sapaan Jehyun terdengar seperti mereka sudah sangat akrab.

"Cewe ini lagi?" Gue tertegun karena gue yakin yang dia maksud adalah gue. Di ruangan itu kan cuma gue perempuan, Seulgi udah ninggalin ruangan tadi.

Gue nyoba mengingat wajahnya yang akhirnya gue terkejut dan membulatkan mulut.

Cowo yang nabrakin gue njir

"kaya dugong lo mangap gitu. Kalian udah saling kenal?"

"Dia nyoba bunuh diri kemaren, nyerempet mobil gue. Untung Cuma lecet lututnya kalo mati disitu ribet gue" Jawabnya ketus.

Kepala otak lo bunuh diri, lo juga kan salah kenceng banget bawa mobilnya.

Jaehyun mengerutkan keningnya sambil natap gue seolah gak percaya dengan perkataan pria yang bernama Johnny itu.

"Maaf pak, semalam saya dalam kondisi pusing jadi saya tidak berhati-hati. Saya harap bapak memaafkan saya" Ucap gue sambil menunduk di depannya.

Namun, sikap Johnny seperti tidak menghiraukan perkataan gue tadi.

Songong bener sih ni orang.

Sabar Hyuna dia client besar. Huft.

"Gak ngerti deh gue. Mending kita cari resto aja yuk. Sekalian bicarain proyek dan perkenalan kalian yang gajelas itu"

Bukan gajelas sih Jae, lebih tepatnya tragis di gue.

Jaehyun mempersilahkan Johnny untuk jalan lebih dahulu. Sedangkan gue jalan dengan Jaehyun berdampingan.

Gue mencoba mendekatkan wajah gue ke kuping Jaehyun, " Lo yakin dia client besar? Umurnya juga seusia kita, dia presdir juga?" Gue berbisik agar Johnny tidak mendengarnya.

"Lama-lama juga lo tau siapa dia, jangan salah, aset yang dia punya ga kalah banyak sama punya Suho" Tutupnya dengan kembali berbisik.

Gue cuma membalas dengan menaikkan sebelah alis gue dan Jaehyun tersenyum seolah mau ngeyakinin.

Ruangan VIP restoran yang biasanya memang dipakai untuk para pembisnis ataupun pejabat di pilih oleh Jaehyun.

Kami bertiga udah duduk di dalamnya dan sedang memandangi menu yang masing-masing kami pegang. Setelah waiters menuliskan pesanan kami, dia langsung beranjak meninggalkan ruangan.

Jaehyun meminta Johnny untuk menjelaskan pertemuan di malam itu. Lalu gue diberi kesempatan untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi sama gue.

Bahkan gue bilang tentang perselingkuhan Taeyong dibelakang gue.

Saat itu gue gak perduli dengan kehadiran Johnny karena gue memang terbiasa menceritakan semua masalah kepada Jaehyun.

"Lo putus sama Taeyong? Sabar ya, gue juga yakin lo bakal nemuin penggantinya" Jaehyun ngelus pundak gue sebagai respon.

"Kok jadi sesi curhat sih. Tujuannya kan mau bicarain proyek. Eh tunggu yang dimaksud Taeyong itu Lee Taeyong? Temen kuliah lo yang sekarang di perusahaan Lee group?" Gue kembali terheran karena orang asing yang bernama Johnny itu mengenal Taeyong.

Asal jangan sama brengs nya aja lo kayak Taeyong.

"Iya Lee Taeyong. Oh iya gue lupa, dia ini sempat satu sekolah sama kita dulu semasa SMA yang pastinya lo gabakal ingat dia, soalnya dia Cuma 1 semester terus dia pindah ke Chicago"

Gue cuma mengangguk yang gue yakini Jaehyun mengerti kalo gue gak mau membahas tentang itu lagi.

Lee Taeyong, cuma buat kepala gue pusing mikirinnya.

Setelah gue menunjukkan proyek yang akan dilakukan kedepannya kepada Johnny.

Dia memanggut seolah mengerti akan konsep yang gue paparkan.

Tentu aja gue mulai presentasi dengan memperkenalkan nama indah gue dan dia juga menyebutkan namanya yang tidak terdengar seperti nama korea Johnny Suh.

"Oke gue tertarik, gue mau ngeliat konsep berikutnya. Gausah formal ke gue,risih."Tutupnya.

Wajahnya memang gak asing bagi gue,tapi bukan karena kejadian malam itu. Dia mengingatkan gue akan seseorang. Lantas, siapa?

***
Holla guys🙋
Don't forget to press that star button down there^.^

Till We Meet Again ● Johnny NCT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang