Udah seminggu lebih memang gue sama Taeyong putus. Mungkin Seulgi benar kalo gue udah bisa ngelupain dia.
Tapi memori gak akan pernah terlupakan jadi bisa aja sewaktu-waktu gue ngingat dia dan buat gue sedih.
Diselingkuhin woy diselingkuhin.
*
Seperti janjinya, Johnny jemput gue.
Sebelumnya cuma Taeyong yang sering jemputin gue.
Sewaktu di dalam mobil, gue memperhatikan raut wajahnya yang sejatinya selalu buat gue penasaran.
Dia gak terlihat sedang senang ataupun sedih. Ekspresi wajahnya terlalu datar.
"Ngapain lo liatin gue terus, naksir?" Ungkapnya dalam posisi pandangan terus kedepan.
"Ng.. Engga engga" gue mengalihkan pandangan darinya.
Betapa malunya gue ternyata Johnny tau kalo semenjak tadi gue ngeliatin dia. Dan sekarang dia cuma mengeluarkan senyuman kecil di wajahnya sambil menggeleng.
Gue sempat dengar Johnny berbisik pelan, "Someday you will relize the truth"
Cuma ya gue gangerti maksudnya apa. Bukan karena itu pake bahasa asing, kalo soal itu gue jago.
Gue cuma ga ngerti maksud dia itu gue bakal nyadar kebenaran yang seperti apa?
***
Gue mendengar suara air keran yang menandakan bahwa Johnny sedang mandi sementara gue sibuk di dapur. Sembari gue memotong beberapa sayuran pikiran gue melayang entah kemana.
Gue melihat ke seliling gue. Kenapa gue ada disini, seolah gak percaya dengan apa yang gue jalani dengan Johnny sekarang. Padahal dia hanya sebatas client gue.
Tapi kesampingkan posisi dia sebagai client gue karena entah kenapa gue selalu ngerasa nyaman ada di dekat dia. Meskipun bentakan dia bertubi-tubi.
"John, let's have dinner," Teriak gue.
Dan dalam hitungan detik dia keluar dari kamarnya.
Sambil gue merapihkan dapur dan tas gue untuk segera beranjak dari tempat itu.
"Gue pulang dulu ya"
Gue melambaikan tangan ke arahnya yang sekarang masih berdiri di sudut dapur apartemennya.
Tapi sewaktu gue berpapasan dengannya, dia nahan tangan gue.
"Siapa yang nyuruh lo pulang? Temenin gue makan!" Agh nada bicaranya itu.
"Tapi ini udah malam John. Gue.." Belum sempat gue melanjutkannya namun Johnny narik gue ke meja makan.
Dia menarik kursi untuk mempersilahkan gue duduk.
What a manner mr. Johnny
"Gue ga terima penolakan. Setelah makan lo cuciin piringnya baru lo bisa pulang" gue membalas dengan mengendus kecil dan juga mengaggukkan kepala.
Antara minta di temenin makan atau dijadiin babu gue mah😑
Sangat hening, cuma suara sendok dan garpu yang saling menghantam di piring kami berdua.
Gue melahap makanan gue dengan semangat begitupun juga dengan Johnny.
"Lo tadi nangis beneran karena lagi pms?" Gue cuma beranggapan kalo dia sedang mencari topik pembahasan.
Gue cuma mengangguk-anggukkan kepala.
"Yaudah cepetan lo makannya gue mau tidur," Johnny melebarkan tangannya untuk merenggangkan sendi-sendinya.
Tabah gue mah tabah.
Seriweh-riwehnya ocehan client gue Baekhyun tapi yang ini lebih parah, ngebentak mulu.
Gue lagi rapiin piring-piring. Johnny datang ngehampirin gue dan balikin badan gue buat ngadep ke dia.
Tangan dia megangin bahu gue, gue cuma bisa mematung.
"Makasih ya. Hyuna," ucapnya halus.
***
Holla guysGimana? Nge feel ga sih??
I try my best🙏🙏
Jangan lupa vote and comment yaah, biar semangat akunya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Till We Meet Again ● Johnny NCT✔
Fanfiction[COMPLETED] Punya client yang super ngeselin tapi ternyata dia bukan hanya sekedar client, dia bagian dari masa laluku.