part 1

12.9K 618 10
                                    

" li please "

" iya li, cuman elo satu satunya yang nurutin permintaannya "

Suara permohonan terngiang - ngiang di telinga ali yang sedang duduk di kelas bersama Kiranti.

Dengan helaan napas kasar dan panjang akhirnya ia menyerah. Bagaimana tidak 1 vs satu kelas? Pasti kalah dong alinya?

Ali pergi meninggalkan teman temannya dan Kiranti menuju UKS untuk menemui prilly.

" prilly lo makan deh! Nanti lo sakit. Kalau sakit pasti gue dimarahin bokap lo. Dikira gue gak ngejagain lo " kata ali sambil menghampiri prilly

" gue gak usah makan juga alhamdulillah. Mati juga gak ada yang peduli sama gue " ucap prilly dengan lirih tapi masih bisa di dengar oleh ali

" kurang apa gue peduli sama lo? "
Ucap ali yang dijawab senyum sinis oleh prilly.

Prilly langsung pergi meninggalkan ali yang masih menunggu jawabannya. Tapi prilly tidak mengeluarkan satu katapun.

Prilly keluar menuju kelasnya untuk mengambil tas. Ia meminta tolong kepada ketua kelasnya -- Rian untuk mengijinkan dia tidak masuk kelas hari ini kepada guru piket.

Disisi lain ali hanya diam. Banyak pertanyaan yang masih ada dipikiran ali. Tiba tiba ada Kiranti masuk dengan bergelayutan manja di lengan ali.

" ali ayoo kita ke kelas. Pak Beni sudah akan masuk kedalam kelas " rengek kiranti sambil menarik paksa tangan ali. Ali hanya menganggukkan kepalanya dan bergegas menuju kelasnya.

[ 💌 ]

Kini prilly telah sampai dirumahnya. Lebih tepatnya ia sedang menikmati angin sepoi - sepoi di gazebonya. Dengan ditemani jus jeruk buatan Bi Mina -- seorang Art Rumah tangga yang sudah merawat prilly sejak 10 tahun ini. Dan ia juga sudah menganggap prilly sebagai anaknya. Begitupun sebaliknya.

" non, non kok sudah pulang? Ada apa emang di sekolah? Non kan sakit. " ucap bi mina sambil duduk disebelah prilly

" bi, semuanya udah berubah ya. Sejak mommy gak ada, gak ada yang meduliin ii lagi " ucap sendu prilly

" kan masih ada daddy sama bibi yang selalu meduliin non. Yaudah bibi tinggal dulu ya. Non istirahat " ucap bi mina sambil meninggalkan prilly

Prilly Anastasya. Seorang gadis yang ditinggal oleh mommy-nya. Ia tinggal hanya dengan daddy dan bi minah. Ia bersahabat dengan Ali, Aliando Alkatiri. Mereka bersahabat sejak kecil. Ali yang selalu ada buat prilly, menghibur prilly dan selalu bersama prilly.

Prilly yang dulunya tinggal di bandung, kini pindah di jakarta. Alasannya sedikit klise : daddynya tidak mau prilly terlalu larut dalam kesedihan. Ia membeli sekolah yang prilly sekarang hanya tidak mau membuat prilly sedih lagi dan bisa memantau prilly dari guru guru kepercayaannya.

Prilly bertemu ali saat prilly pingsan karena pantulan bola basket. Ali yang perannya sebagai ketua basket membopong prilly ke UKS. Dan prilly mulai mencintai ali. Tapi sebagai wanita prilly tidak mau mengungkapkan perasannya. Dia dan ali memutuskan untuk bersahabat dengan ali.

Dulu ali dan prilly selalu bersama. Prilly minta ini itu selalu diturutin. Kini semuanya berbeda sejak ali berdekanan dengan Kiranti.

Ali yang dulu selalu mengutamakan prilly kini berbanding terbalik. Saat kemarin prilly meminta ali menemaninya membeli buku di sebuah gramedia. Alipun juga sudah berjanji akan mengantarkannya. Tapi apa yang prilly dapat? Prilly menunggu ali menjemputnya hampir jam 11 malam. Sampai sampai kantuk prilly menyerangnya. Prillypun tertidur dengan pakaian lengkap yang akan digunakan pergi bersama ali.

Lelah [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang