part 8

5.5K 394 2
                                    

" bi aku pergi sekolah dulu ya. Assalamualaikum "

" iya non hati hati, waalaikumsalam "

Prilly mendorong kursi rodanya menuju mobil. Ia dibantu supirnya pak alamil untuk di kursi mobil.

Dalam perjalanan prilly tak henti hentinya menatap kardus berawrna cream dengan polkadot warna coklat tua. Membuka tutup kardus itu dengan senyum yang tak pernah hilang dari tadi malam.

[ 💌 ]

Seorang laki laki berjalan menuju ruang musik dengan tangan dimasukkan saku celananya. Ia membuka knop pintu ruang musik. Gelap dan sepi pikirnya. Ia berjalan untuk mencari cetekan lampu.

Nyala

" happy birthday to you, happy birthday, happy birthday to youuu "

Ali milirik sekelilingnya. Tak ada hiasan apapun di ruang musik. Ia menatap satu persatu temannya. Disana ada kikan yang membawa kue dengan lilin yang menyala. Kikan menghampiri ali sambil tersenyum

" make a wish dulu li, baru niup lilin "

Ali memejamkan matanya untuk meminta harapannya terkabul oleh Allah. Setelah make a wish ia meniup lilin berbentuk angka 17 itu.
Anggota band ali memberi hadiah satu persatu.

" li, bakalan ada orang yang sepesial datang " ucap bani yang membuat ali mengerutkan dahinya

Pintu ruang musik terbuka muncul lah seorang perempuan yang membawa sebuah kue dengan senyum manisnya.

" happy birthday ali, semoga panjang unur, sehat selalu, makin sukses dan waytab ya " ucap prilly sambil menatap ke arah ali yang sedang tersenyum. Hati prilly menghangat, suprisenya akan berjalan dengan lancar.

Ali berjalan dengan pelan. Lagi lagi prilly tersenyum. Ali dan kawan kawan berjalan lagi. Prilly menyodorkan kuenya ke arah ali yang semakin dekat untuk meniup lilinnya. Ali dan teman melewati prilly sehingga ada yang menyenggol yang membuat kue prilly jatuh ke bawah. Entah itu sadar apa tidak.

Prilly menatap kue yang ia buat dengan penuh semangat dan kerja keras ini? Oh tidak. Apakah ini mimpi? Prilly menatap kue itu dengan nanar. Air matanya jatuh seketika dan mengalir di pipi chubbynya.

Ia menengok kebelakang untuk melihat apa yang membuat ali seperti ini. Lagi lagi air matanya jatuh dengan derasnya. Disana ada ali dan kiranti yang sedang suap suapan.

" Entah kenapa hatiku seperti baja. Beribu kalipun, bermiliar kalipun kau menorehkan luka, tapi hati ini tetap untukmu "

[ 💌 ]

Disini di prilly mengeluarkan apa isi hatinya. Yang selalu mengusik ketenangan hidupnya. Yang selalu membuatnya gelisah.

" mom ii kembali lagi nih "

" maafin ii ya yang tiap hari curhat mulu. Tapi mau bagaimana lagi, daddy selalu sibuk sama kerjaannya. Andai ii punya saudara perempuan, ii bisa curhat apa aja dan gak bakal kesepian lagi "

" mom, ii capek hidup kayak gini. Mom kembalilah bersama ii. ii kangen sama mommy. "

" yaudah mom, ii pulang dulu ya. Prilly sayang mommy "

Prilly menaburkan bunga pada gundukan tanah liat berwarna coklat. Menuangkan air yang berada di botolnya pada gundukan itu. Meletakan bunga mawar putih yang selalu ia siapkan untuk menemui mommynya. Sebelum meninggalkan makam mommynya, ia mencium batu nisan yang masih bagus itu dengan sangat lama. Tak terasa air matanya lagi lagi muncul. Kemudian ia pergi meninggalkan tempat peristirahatan mommynya untuk selamanya.

Prilly mendorong kursi rodanya menyusuri jalan jalan raya yang sepi. Seakan akan tidak ada penghuninya sama sekali. Burung burung berkicauan menghiasi perjalanan prilly. Prilly menghentikan mendorong kursi rodanya. Melihat dua orang perempuan yang sedang menangis dijalan yang sepi ini. Prilly mendorong kursi rodanya menuju orang itu.

" maaf permisi bu, ibu anaknya kenapa? " tanya prilly dengan hati hati dan lembut kepada sang ibu yang sedang menopang kepala anaknya pada pahanya. Anaknya sepertinya pingsan.

" hiks.. I-ini nak, rehan s-sakit hiks hiks.. " tangis ibu itu dengan sesegukan

" terus kenapa tidak dibawakan ke rumah sakit? "

" kami gak punya uang untuk mencari taksi dan membayar rumah sakitnya "

Prilly menelpon taksi untuk membantu ibu dan anak itu. Tak lama kemudian taksi itu datang di depan mereka.

" nak, ka-kamu yang meme-sannya ? "

" iya bu, ayo saya antar juga. Pak bantu angkat ya "

Pak taksi itu membantu mengangkat anak ibu tadi ke dalam. Dan pak taksi itu juga membantu prilly duduk sebelah supir taksi.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit, ibu itu tak henti hentinta berdoa dan menguatkan anaknya. Prilly juga berdoa agar anak ibu itu selamat.
Tak butuh waktu yang sangat lama untuk menuju rumah sakit karena jaraknya tidak terlalu jauh.

" susterrrr, dokterrrr " teriak ibu itu dan kemudian suster dan dokter membawa brangkas menujunya dan meletakan anak itu diatas brankas.

" dok tolongin anak saya. Kumohon " mohon ibu itu pada sang dokter

" iya bu, itulah tugas kami. Tapi saya mohon jangan masuk. Karena kami akan nemeriksa anak anda " ucap sang dokter pada ibu tadi dan masuk ke ruang UGD

Ibu itu tak henti hentinya berjalan kesana kemari bak setrika. Prilly yang melihat menyuruh ibu itu duduk

" bu, ibu duduk dulu dan tenang. Anak ibu akan baik baik saja " ucap prilly sambil menarik kepala ibu itu dengan lembut untuk disandarkan pada bahunya. Prilly merindukan mommynya.

Ibu itu masih aja terisak dan berdoa. Prilly masih ada di sebelahnya. Menenangkannya dan mengelus punggung ibu itu. Dan saat itu dokter muncul

" dokter, bagaimana keadaan anak saya? Apakah dia baik baik saja ? " ucap ibu itu

" anak ibu kehilangan ginjalnya satu karena ginjal yang satunya rusak. Dan anak ibu dalam keadaan kritis. Kita harus mencari pendonor ginjal pada anak ibu. Kalau ada orang yang mendorong, beritahu kami dan ibu urus semua administrasinya " ucap dokter itu

" ya allah, kemana aku harus mencari pendonor ginjal " ucap ibu itu sambil menyandarkan dirinya ke dinding rumah sakit.

" dokter, saya akan nendonorkan ginjal pada anak ibu ini " ucap prilly yang membuat dokter dan ibu tadi menoleh kaget.

" nak, apa yang kamu lakukan? Tidak usah. Jangan. Masa depanmu masih panjang nak. Orang tua mu masih membutuhkanmu. Dan masih banyak orang yang peduli dan sayang padamu " ucap ibu itu

" saya gak ada gunanya lagi hidup di dunia. Saya disini hanya sampah. Gak ada yang ngertiin keadaan saya di hidup saya. Bahkan daddy dan semua orang, menganggap aku seperti bayangan yang tak terlihat " ucap prilly dalam tangisannya

" please ku mohon, ijinkan aku untuk mendonorkan ginjal saya pada anak ibu " lanjut prilly dengan memohon pada ibu tadi dan dokter. Setuju tidak setuju ia memperbolehkan itu.

" baiklah ikut saya. Saya akan memeriksa ginjal anda dulu. " ucap sang dokter sambil mendorong kursi roda prilly menuju tempat pemeriksaan.

Prilly diperiksa dengan alat alat medis. Prilly dibius agar tidak merasakan sakitnya alat medis kecil untuk dimasukkan kedalam tubuhnya.

Waktupun berjalan dengan cepat. Prilly telah usai pemeriksaan ginjalnya. Dan hasilnya juga positif. Dokter membawa prilly ke ruang operasi untuk menjalankan opersinya. Dokter berkutat pada alat alat medis.

[ 💌 ]

Haiii aku kembaliii
Unccc kasih nih aku sama prilly  😭 aduhhh gimana ya operasinya berjalan dengan lancar apa tidak??? Jangan lupa vote dan comment!!! Maaf ada typooo!!

Lelah [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang